UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk bergerak bulu getar, ada pula yang terlihat berselubung sebagai pembungkus kapsul Adam, 1992.
2.5.4 Ukuran Bakteri
Ukuran bakteri bermacam-macam, diantaranya Adam, 1992 : a. Bentuk basil
: lebar 0,3-1µm, panjang 1,5-4 µm, kadang- kadang sampai 8µm.
b. Bentuk coccus : ukuran tengahnya diameter rata-rata 1µm.
c. Bentuk spiril : lebar 0,5-1µm, panjang 2-5µm, kadang-
kadang sampai 10µm. d. Bentuk vibrio
: lebar 0,5µm panjang sampai 3µm. e. Bentuk spirocheta
: lebar 0,2-0,7µm, panjang 5-10µm.
2.5.5 Susunan Kimia Bakteri
Susunan kimia bakteri terdiri dari Adam, 1992 : a. 85 air
b. Zat hidrat arang c. Protein
d. Lemak e. Garam-garaman : Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya.
f. Enzim atau fermen g. Vitamin
2.5.6 Cara Memperbanyak Diri Bakteri
Telah dikemukakan bahwa bakteri umumnya memperbanyak diri berkembang dengan jalan membagi diri. Di dalam suasana yang cukup
baik, misalnya dalam media pembenihan, bakteri memperbanyak diri degan cepat. Telah dapat diperhitungkan bahwa dalam waktu 10 jam, dari
satu bakteri bisa menjadi berjuta-juta jumlahnya Adam, 1992.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.7 Fase Pertumbuhan Bakteri
Bakteri memiliki
permukaan yang
luas sesuai
dengan perbandingan volume tubuhnya. Bakteri akan cepat memperoleh makanan
dari lingkungannya, baik secara difusi maupun melalui mekanisme transpor aktif. Kondisi yang cocok dengan bakteri akan membuat bakteri
tumbuh dengan cepat Sudjaji et al., 2006. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
Faktor-faktor tersebut adalah suhu, ketersediaan nutrisi, pH, konsentrasi ionik, serta oksigen, khususnya untuk bakteri aerob obligat Sudjaji et al.,
2006. Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondisi
normal, bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian dikenal sebagai waktu generasi. Jadi, dalam waktu 40 menit
bakteri membelah diri menjadi empat sel, dalam waktu satu jam menjadi delapan sel, dan dalam waktu 7 jam menghasilkan 2.097.152 anakan sel
Sudjaji et al., 2006. Hubungan antara jumlah sel bakteri dengan kurva waktu
pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu fase lag fase adaptasi, fase logaritma fase pembiakan cepat, fase
stasioner fase diperlambat, dan fase penurunan fase kematian Sudjaji et al., 2006.
a. Fase Lag :
Fase lag merupakan fase bakteri beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Pada fase ini bakteri belum mencapai
pertumbuhan maksimum. Panjang fase lag tergantung pada jenis bakteri dan kondisi pertumbuhannya, misalnya komposisi medium,
faktor lingkungan, dan sebagainya Sudjaji et al., 2006.
b. Fase Log logaritma :
Fase log merupakan fase pertumbuhan mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah. Fase log disebut juga fase
eksponensial. Dalam fase ini, bakteri sudah dapat beradaptasi dengan