Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Jawetz 1982 dalam Khodijah 2006, bila suatu pembenihan cairan ditanam kuman dari suatu biakan yang sebelumnya telah tumbuh sampai jenuh dan jumlah sel-sel hidup ditentukan secara berkala dan digambarkan pada suatu kertas maka biasanya akan diperoleh suatu kurva pertumbuhan. Pertumbuhan bakteri dapat dilihat dari perubahan nilai absrbansi yang didapat setelah dilakukan pengukuran pada menit yang berbeda Sugoro, et al., 2008. Pada kurva pertumbuhan ini, terdapat dua fase, yaitu fase adaptasi dan fase log Gambar 5. Tujuan dari pembuatan kurva pertumbuhan ini adalah untuk mengetahui fase logaritmik dari masing-masing bakteri uji. Fase logaritmik ini merupakan fase yang cocok untuk pengujian antibakteri, karena bakteri uji dalam keadan yang aktif melakukan pembelahan sel dengan laju yang konstan Jauhari, 2010. Menurut Sugoro, et al. 2008, pada fase log terjadi pembelahan sel yang cepat sehingga dinding selnya menipis dan diharapkan aktivitas dari antibateri dapat terjadi secara maksimal. Sel yang paling sensitif adalah sel dengan tingkat proliferasi yang tinggi aktif melakukan pembelahan dan tingkat diferensiasi yang rendah, sedangkan sel yang resisten atau tidak mudah rusak adalah sel dengan tingkat diferensiasi yang tinggi dan tidak melakukan pembelahan. Berdasarkan hasil kurva pertumbuhan yang terbentuk Gambar 5, dapat diketahui bahwa masing-masing bakteri uji memiliki waktu fase logaritmik yang berbeda Tabel 2. Fase log untuk Staphylococcus epideridis, terjadi pada jam ke-4 sapai jam ke-9. Fase log untuk Staphylococcus aureus, terjadi pada jam ke-3 sampai jam ke-15. Fase log untuk Propionibacterium acne terjadi pada jam ke-4 sampai jam ke-9. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 5. Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji Kurva ini dapat dibagi ke dalam 4 fase yaitu fase lag adaptasi, fase log eksponensial, fase stasioner seimbang dan fase kematian penurunan. Pada fase lag atau adaptasi, suatu massa penyesuaikan diri dalam lingkungannya yang baru. Fase log, biasanya pada fase ini ditunjukan dengan garis horizontal pada awal pertumbuhannya. Di sini, populasi bertambah secara teratur, menjadi dua kali lipat pada interval waktu tertentu selama inkubasi. Fase eksponensial, fase ini laju pertumbuhan akan berkurang. Fase stasioner, pada fase ini kehabisan zat makanan atau terjadi penumpukan hasil- hasil metabolisme yang beracun sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan terhenti Jawetz, 1982 dalam Khodijah, 2006. Tabel 2. Hasil Kurva Pertumbuhan -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 A b sor b an si OD Waktu jam s.epidermidis S. aureus P.acne Bakteri Uji Fase Lag jam Fase Log jam Staphylococcus epidermidis 1-3 4-9 Staphylococcus aureus 1-2 3-15 Propionibacterium acne 1-3 4-9

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Pektin Hasil Ekstraksi dari Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana ABB)

4 30 90

Uji Efektifitas Ekstrak Madu Karet dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus

0 14 46

Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam dan Waktu Hidrolisis terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning (Musa balbisiana BBB)

0 14 86

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BERENUK ( Crescentia cujete L) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT ( Propionib a cterium acne, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus ) - repository perpustakaan

0 0 16