Uji Validitas Konstruk Kepemimpinan Transformasional

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Inspire a Shared Vision ITEM LAMBDA STANDARD ERROR T-VALUE SIG Item01 0.71 -0.09 8.38  Item02 0.70 -0.08 8.37  Item03 0.82 -0.08 10.50  Item04 0.82 -0.08 10.67  Item05 0.77 -0.08 9.67  Item06 0.70 -0.08 8.45  Keterangan : Tanda  = Signifikan t1.96;  = Non-Signifikan Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan t-value 1.96.

3. Enable Others to Act

Pada uji validitas skala ini peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi enable others to act dari variabel kepemimpinan transformasional saja. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 25.66, df = 9, P-value = 0.00232, RMSEA = 0.124. Oleh sebab itu, peneliti melakukan 3 kali modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 5.09, df = 6, P-value = 0.53292, RMSEA = 0.000. Nilai Chi- Square menghasilkan P-value 0.05 yang artinya model dengan satu faktor unidimensional diterima bahwa seluruh item terbukti mengukur satu faktor saja yaitu dimensi enable others to act dari variabel kepemimpinan transformasional. Gambar 3.4 Path Diagram Enable Others to Act Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-value bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Enable Others to Act ITEM LAMBDA STANDARD ERROR T-VALUE SIG Item01 0.65 -0.09 7.05  Item02 0.65 -0.09 7.31  Item03 0.68 -0.09 7.71  Item04 0.68 -0.09 7.79  Item05 0.78 -0.09 8.66  Item06 0.67 -0.09 7.28  Keterangan : Tanda  = Signifikan t1.96;  = Non-Signifikan Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan t-value 1.96.

4. Model the Way

Pada uji validitas skala ini peneliti menguji apakah 14 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi model the way dari variabel kepemimpinan transformasional saja. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 31.71, df = 9, P-value = 0.00022, RMSEA = 0.144. Oleh sebab itu, peneliti melakukan 2 kali modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 7.46, df = 7, P-value = 0.38230, RMSEA = 0.023. Nilai Chi- Square menghasilkan P-value 0.05 yang artinya model dengan satu faktor unidimensional diterima bahwa seluruh item terbukti mengukur satu faktor saja yaitu dimensi model the way dari variabel kepemimpinan transformasional. Gambar 3.5 Path Diagram Model the Way Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-value bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Model the Way ITEM LAMBDA STANDARD ERROR T-VALUE SIG Item01 0.67 -0.08 7.96  Item02 0.87 -0.08 11.57  Item03 0.79 -0.08 9.95  Item04 0.77 -0.08 9.57  Item05 0.65 -0.09 7.56  Item06 0.64 -0.09 7.51  Keterangan : Tanda  = Signifikan t1.96;  = Non-Signifikan Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan t-value 1.96.

5. Encourage the Heart

Pada uji validitas skala ini peneliti menguji apakah 14 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi encourage the heart dari variabel kepemimpinan transformasional saja. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square = 20.94, df = 9, P-value = 0.01290, RMSEA = 0.105. Oleh sebab itu, peneliti melakukan 1 kali modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 7.82, df = 8, P-value = 0.45166, RMSEA = 0.000. Nilai Chi- Square menghasilkan P-value 0.05 yang artinya model dengan satu faktor unidimensional diterima bahwa seluruh item terbukti mengukur satu faktor saja yaitu dimensi encourage the heart dari variabel kepemimpinan transformasional. Gambar 3.6 Path Diagram Encourage the Heart Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat t-value bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Encourage the Heart ITEM LAMBDA STANDARD ERROR T-VALUE SIG Item01 0.68 -0.09 7.85  Item02 0.67 -0.08 7.93  Item03 0.84 -0.08 10.76  Item04 0.67 -0.08 7.94  Item05 0.69 -0.09 8.10  Item06 0.63 -0.09 7.35  Keterangan : Tanda  = Signifikan t1.96;  = Non-Signifikan Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan t-value 1.96.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner kemudian diolah secara manual dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi berganda yaitu untuk mengetahui pengaruh sembilan variabel bebas IV terhadap satu variabel terikat DV. Adapun persamaan umum analisis regresi berganda ini yaitu: Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+ b8X8+ b9X9 Keterangan : Y : Nilai yang diprediksi DV yang dalam hal ini adalah kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan a : Konstan Intersepsi b : Koefisien Regresi X1 : Challenge the Process X2 : Inspire a Shared Vision X3 : Enable Others to Act X4 : Model the Way X5 : Encourage the Heart X6 : Jenis Posisi Jabatan Kerja X7 : Jumlah Tanggungan X8 : Usia X9 : Jenis Kelamin

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi dua bagian, yaitu analisis deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 122 orang. Selanjutnya akan dijelaskan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, jenis posisi jabatan kerja, dan jumlah tanggungan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai subjek penelitian. Untuk gambaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Demografik Kategori Jumlah Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 65 53 Perempuan 57 47 Usia 21-30 14 12 31-40 39 32 41-50 48 39 51-60 21 17 Jenis Posisi Jabatan Dosen 62 51 Karyawan 60 49 Jumlah Tanggungan Tanpa tanggungan 20 16 1 orang 41 34 2 orang 30 25 ≥ 3 orang 31 25 54

4.2 Analisis Deskriptif

Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni true-score yang merupakan hasil dari proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil penelitian variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Hal ini dilakukan dengan mentransformasikan raw score menadi z-score. Agar nilai z-score menjadi positif, perlu dilakukan perhitungan T-score = 10 x Skor Faktor + 50. Setelah didapatkan t-score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis dan korelasi. Pada tabel 4.2 digambarkan hasil statistik deskriptif dari variabel dalam penelitian ini yang berisi nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean, dan standar deviasi SD. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation RFC 122 21.67 66.32 50.000 9.56861 CHALLENGE 122 31.98 70.27 50.000 9.28112 INSPIRE 122 27.75 75.92 50.000 9.42077 ENABLE 122 25.51 73.09 50.000 9.11406 MODEL 122 26.92 74.21 50.000 9.41869 ENCOURAGE 122 26.98 70.66 50.000 9.22262 Dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai mean semua variabel adalah 50. Pertama, nilai minimum variabel kesiapan dalam menghadapi perubahan readiness for change adalah 21.67 dan nilai maksimumnya adalah 66.32 dengan SD = 9.56861. Kedua, nilai minimum variabel kepemimpinan

Dokumen yang terkait

Gambaran Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional pada Pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat

1 28 135

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 (Dser2) Sei Karang

8 73 85

Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja

6 68 155

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (K

0 0 16

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Inovasi Organisasi.

3 10 16

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan sikap resistensi pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi.

0 1 141

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN UMUM DAMRI.

0 0 122

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 10