a. Dimensi Challenge the Way b. Dimensi Inspire a Shared Vision
c. Dimensi Enable Others to Act d. Dimensi Model the Way
e. Dimensi Encourage the Heart 3. Faktor Demografik
a. Jenis Posisi Jabatan Kerja b. Jumlah Tanggungan
c. Usia d. Jenis Kelamin
Adapun yang dijadikan variabel terikat Dependent Variable adalah kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan, dimana yang menjadi variabel
bebas Independent Variable adalah kepemimpinan transformasional dan faktor demografik.
3.2.2 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini, definisi operasional yang digunakan variabel yaitu kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan, kepemimpinan transformasional dan
faktor demografik adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan Karyawan dalam Menghadapi Perubahan
Kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan adalah tingkat dimana individu secara mental, psikologis, dan fisiknya rela, siap, dan prima untuk
berpartisipasi dalam aktivitas perkembangan organisasi. Kesiapan ini memiliki
tiga dimensi, yaitu high promoting change, high participating change, dan low resisting change Hanpachern, dalam Holt, 2003.
2. Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional merupakan suatu kumpulan praktek dan
perilaku yang mana berfungsi sebagai pedoman bagi para pemimpin untuk mencapai prestasi mereka atau untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
Kepemimpinan transformasional ini memiliki lima dimensi yaitu challenge the process, inspire a shared vision, enable others to act, model the way, dan
encourage the heart Kouzes Posner, dalam Abu-Tineh, et al., 2008. 3. Faktor Demografik
Faktor demografik yang digunakan di penelitian ini adalah jenis posisi jabatan kerja, jumlah tanggungan, usia, dan jenis kelamin.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan dua macam kuesioner untuk mengumpulkan data di lapangan. Kuesioner pertama berisi identitas diri yang mencakup nama, jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, jumlah tanggungan, posisi jabatan kerja pada perusahaan. Kuesioner kedua berisi skala pengukuran variabel
kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan dan kepemimpinan transformasional.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skala semantic diferensial dan skala Likert. Jawaban dari setiap instrumen dalam penelitian ini
memiliki tingkatan dari yang tertinggi hingga yang terendah. Pada penelitian ini
digunakan dua macam skala, yaitu yang pertama adalah 7 poin skala semantik diferensial untuk pengukuran kesiapan dalam menghadapi perubahan, yang mana
dari 1 sangat tidak sesuai hingga 7 sangat sesuai dan yang kedua adalah 10 poin skala Likert untuk pengukuran kepemimpinan transformasional, yang mana
dari 1 hampir tidak pernah hingga 10 hampir selalu. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari dua alat ukur. Adapun
dua alat ukur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Alat Ukur Kesiapan dalam Menghadapi Perubahan
Untuk mengukur kesiapan dalam menghadapi perubahan pada penelitian ini menggunakan The Readiness for Change Scale yang dikembangkan oleh
Hanpachern 1997. Skala ini berisi 14 item yang bertujuan untuk mengukur tiga dimensi kesiapan menghadapi perubahan, yaitu high promoting change, high
participating change, dan low resisting change. Peneliti mengambil skala ini dari penelitian Madsen, et al. 2005.
Tabel 3.1 Blueprint Skala Kesiapan dalam Menghadapi Perubahan
Variabel Indikator
Item Jumlah
Contoh Item Participating
Berpartisipasi dalam proses
perubahan 1, 2, 3, 9, 10,
12 6
Saya memiliki keinginan untuk menjadi bagian
dalam sebuah projek baru terkait perubahan
yang terjadi
Promoting Mendukung
adanya perubahan
4, 6, 7, 14 4
Saya memiliki keinginan untuk mengubah cara
saya bekerja karena adanya perubahan
Resisting Menolak untuk
berubah 5, 8, 11, 13
4 Saya memiliki keinginan
untuk mencari jalan untuk membuat suatu
perubahan gagal
Jumlah 14