Metode Pengumpulan Data Penelitian Kapasitas Ruang Parkir Model Antrian

3. Uji kecukupan data 4. Uji distribusi poisson 5. Analisis kapasitas Terminal dengan model antrian Rangkaian kegiatan penentuan tersebut untuk selanjutnya membentuk suatu kerangka logis yang menggambarkan bagaimana proses kegiatan penelitian dari awal sampai akhir.

4.3.1 Metode Pengumpulan Data

A. Data Sekunder 1. Gambar Terminal Sarantama beserta luasnya 2. Data teknis karakteristik Terminal Sarantama 3. Data trayek kenderaan di Terminal Sarantama B. Data Primer Data primer dikumpulkan dari hasil survei lapangan, yaitu survei lalu-lintas diluar Terminal Sarantama yang kemudian di bawa ke Terminal Sarantama. Jenis bus yang disurvei adalah bus AKDP, pemilihan tersebut berdasarkan hasil analisis persepsi stakeholder operator, user dan operator terhadap komponen yang paling mempengaruhi masuknya bus angkutan lain kedalam lokasi Terminal. Beberapa survei yang dilakukan dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berkut : 1. Survei inventarisasi karakteristi Terminal, Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik luasan Terminal pada kondisi eksisting. Teknik pelaksanaan antara lain dengan mencatat semua karakteristik dan fasilitaskelengkapan Terminal pada formulir survei yang telah dibuat. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. 2. Survei tingkat kedatangan kenderaan pada 12 lokasi, survei ini bertujuan untuk menggumpulkan data tingkat kedatangan kenderaan yang mana pelaksanaannya antara lain : a. Menentukan waktunya, selama 2 dua hari yaitu satu hari yang mewakili kondisi hari sibuk sabtu dan satu hari yang mewakili hari tidak sibuk rabu dengan periode waktu pengamatan 12 jam jam 6.00 sd 18.00. b. Dibutuhkan 17 belas orang pada masing-masing : 2 org.5 = 10 org. lokasi Terminal bayanganagen-agen pinggir jalan dan 1 org.7 = 7 org. pada poolkantor administrasi merek bus angkutan yang dijadikan tempat pemberhentian dan keberangkatan penumpang. Tugas surveyor adalah mencatat jumlah kenderaan yang datang dan keluar dengan memperhatikan waktu atau periode pergantian waktu. Pergantian waktu untuk pengisisn formulir dilakukan setiap 15 lima belas menit sekali selama 12 belas jam. c. Posisi surveyor berada pada satu titik tiap lokasi pintu masuk-keluar lokasi untuk poolkantor administrasi perusahaan dan untuk lokasi Termimal bayangan posisi pada dua titik dua arah. 3. Survey waktu pelayanan kenderaan dari Terminal Survey ini bertujuan untuk mengumpulkan data waktu pelayanan masing-masing kenderaan yang dilakukan pada 14 merek perusahaan bus AKDP pada lokasi pemberhentian dan keberangkatan. Dibutuhkan waktu dua hari pada sabtu dan rabu, waktu pengamatan 12 jam 6.00 sd 12.00 dan dibutuhkan 14 personil pada masing- masing lokasi. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Penentuan hari dan periode tersebut adalah didasari informasi data dari para mandor bus pada 14 merek perusahaan bus AKDP. Disamping pertimbangan diatas faktor lain yang juga menentukan adalah pertimbangan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas. Adapun data yang diperoleh terhadap tinjauan 12 lokasi kedatangan dan pemberhentian pada 2 hari dan waktu yang sama adalah sebagai berikut : 1. Data tingkat kedatangan dan keberangkatan bus AKDP pada 14 lokasi pengamatan. 2. Data jumlah kenderaan pada 14 lokasi. 3. Data waktu kebutuhan rata-rata pelayanan pada 14 lokasi 4.3.2 Metode Pengolahan Data A. Pengolahan Data Hasil Survei Inventarisasi Karakteristik Terminal Data hasil survei inventarisasi karakteristik Terminal disajikan dalam bentuk tabel berupa karakteristik fisik fasilitas Terminal dan luasan Terminal m2 untuk dievaluasi dengan melihat standarisasi dari Direktorat Jenderal Perhubunga n Darat. B. Metode Uji Kecukupan Data Metode ini digunakan untuk menguji kecukupan data sampel yang diambil dari standar eror harga rata-rata standart error of the mean sebelum dilakukan analisa. Rumus yang digunakan untuk menguji kecukupan data sampel yang dinyatakan dengan penurunan rumus sebagai berikut : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Secara definisi hal ini dinyatakan sebagai “the root mean square deviation of the observed reading from their average” dengan rumus : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Guna menetapkan berapa jumlah N dari sampel yang diambil N’ maka diputuskan terlebih dahulu tingkat kepercayaan confidence level dan derajat ketelitian degree of accuracy pada pengukuran ini. Untuk hal tersebut maka ditentukan bahwa untuk pengukuran banyaknya data sampel yang diobservasi menggunakan tingkat kepercayaan 95 dan derajat ketelitian 10 . Yang berarti bahwa sekurang-kurangnya 95 dari 100 data sampel yang diobservasi tidak akan mempunyai penyimpangan 10 . Dengan demikian maka rumus diatas tersebut dapat ditulis sebagai berikut : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. E. Pengolahan Data Kedatangan dan Waktu Pelayanan Kenderaan 1. Tingkat kedatangan kenderaan di Terminal Tingkat kedatangan adalah jumlah kenderaan yang sampai pada jalur menuju Terminal pada waktu tertentu, dimana kenderaan tersebut mulai bergabung dengan kenderaan lain yang antri pada Terminal. Kedatangan yang dihitung adalah jumlah kedatangan kenderaan sewaktu survai persatuan waktu tertentu. Data kedatangan yang diperoleh akan dibuat suatu bentuk distribusi kedatangan kenderaan dengan interval kelas dan jumlah kelas tertentu. Jika kenderaan-kenderaan yang datang pada fasilitas pelayanan mempunyai kemungkinan random atau acak, maka pada n kedatangan kenderaan Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. memberikan suatu waktu interval t. Untuk jumlah kelas n ditentukan oleh periode waktu kedatangan yang direncanakan dengan pertimbangan arus lalu-lintas pada jam sibuk. 2. Tingkat keberangkatan kenderaan di Terminal Tingkat keberangkatan kenderaan adalah jumlah kenderaan yang keluar dari lokasi menuju lokasi tujuan pada periode waktu tertentu, yang dihitung adalah jumlah keberangkatan kenderaan selama selama waktu survai persatuan waktu tertentu. Data keberangkatan yang diperoleh akan dibuat suatu bentuk distribusi keberangkatan kenderaan dengan interval kelas dan jumlah kelas tertentu. Jika kenderaan-kenderaan yang berangkat pada fasilitas pelayanan mempunyai kemungkinan random atau acak, maka pada n keberangkatan kenderaan memberikan suatu waktu interval t. Untuk jumlah kelas n ditentukan oleh periode waktu keberangkatan yang direncanakan dengan pertimbangan arus lalu-lintas pada jam sibuk. 3. Tingkat pelayanan kenderaan dari Terminal Distribusi frekwensi waktu pelayanan merupakan distribusi frekwensi lama pelayanan terhadap kenderaan pada saat menunggu penumpang. Lama pelayanan ini diketahui dari selisih waktu keberangkatan kenderaan yang sebelumnya. Tentunya lama pelayanan ini akan berbeda untuk tiap- tiap kenderaan, atau barangkali lama pelayanan sama dengan antara kenderaan yang satu dengan yang lain. Untuk itu pada tabel distribusi frekwensi waktu pelayanan akan disajikan jumlah kenderaan yang dilayani dalam interval waktu tertentu. Untuk mengetahui suatu data pelayanan mempunyai pola distribusi tertentu, maka diperlukan suatu metode pendekat dalam penyusunan tabel distribusi. Pendekatan-pendekatan untuk menyusun tabel distrinusi waktu pelayanan yang dimaksud adalah sebagai berikut : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. a. Penentuan jumlah kelas, dalam penentuan jumlah kelas tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. b. Penentuan rentang, rentang kelas adalah data yang bernilai terbesar dikurangi dengan data yang bernilai terkecil. c. Penentuan panjang kelas, panjang kelas kira-kira ditentukan dengan membagi rentang dengan jumlah kelas. Harga P diambil sesuai dengan ketelitian satuan data yang digunakan. Jika data berbentuk satuan, diambil harga P teliti sampai satuan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan rekapitulasi pada tabel distribusi frekwensi waktu pelayanan dan dengan demikian jumlah kenderaan yang akan dilayani dalam interval waktu tertentu akan diketahui. 4. Pengujian kecocokan distribusi sampel dengan distribusi teoritis test of goodness of fit Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa ada dua jenis distribusi frekwensi, yakni, distribusi frekwensi hasil pengamatan dan distribusi hasil pemodelan yang secara teoritis dapat diterima akal. Kedua distribusi frekwensi tersebut mempunyai hubungan dimana distribusi teoritis dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyatakan dapat atau tidak diterimanya suatu distribusi dari hasil pengamatan secara ilmiah. Kedua distribusi tersebut berbeda- beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk mengetahui besarnya perbedaan tersebut diperlukan suatu pengujian apakah perbedaan tersebut masih dapat diterima atau ditolak pada taraf tingkat keyakinan tertentu. Uji sebagaimana yang dimaksud sering disebut dengan uji kecocokan test of goodnees of fit. Untuk mengetahui cocok tidaknya antara distribusi frekwensi hasil pengamatan dengan hasil model-model yang telah dikembangkan, K. Pearson memperkirakan kecocokan tersebut dengan pendekatan Chi-Kuadrat. Selanjutnya jumlah Chi-Kuadrat digunakan Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. untuk mengetahui apakah distribusi frekwensi hasil pengamatan dan distribusi frekwensi teoritis cocok atau tidak. 5. Pengujian distribusi kedatangan Dengan menggunakan metode chi-kuadrat test Chi-square goodness of fit test langkah- langkah yang dilakukan dalam uji Chi-squqre goodness of fit test sebagai berikut ; 1. Ho = distribusi kedatangankeberangkatan kenderaan mengikuti distribusi poisson. Ho = distribusi kedatangankeberangkatan kenderaan tidak mengikuti distribusi poisson. 2. Menentukan taraf signifikansi α sebesar 95 , derajat kebebasan dk = k-2, dimana k adalah jumlah kelas interval. 3. Menentukan Probabilitas Poisson pn kemungkinan terjadinya kedatangan 0, 1, 2 dan seterusnya. 4. Menghitung frekwensi teoritis poisson e1 Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. F. Analisis Kinerja Terminal Kinerja Terminal ditentukan oleh tingkat kedatangan dan jenis pelayanan yang diberikan. Sesuai dengan tingkat kecocokan analisis digunakan metode antrian model MMS11. Dengan model ini dua atau lebih individu dapat dilayani pada waktu bersamaan oleh fasilitas-fasilitas pelayanan yang berlainan. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. BAB V Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian Penentuan Prioritas Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum