Sistem Pergerakan Simpul Transportasi Route Angkutan Umum

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum

5.1.1 Kondisi Geografis

Kota Pematangsiantar yang secara geografis terletak pada garis antara 03 01’ 09” – 02 54’ 40” LU dan 99 6’ 22” – 99 01’ 10” BT, berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun dan berada dijalur tengah Propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Memiliki luas 79,971 Km 2 dengan pembagian wilayah terdiri dari 6 kecamatan dan 43 kelurahan. Hal tersebut memberikan peluang untuk menjadi kota dengan tingkat pelayanan kota efektif bagi wilayah sekitar dalam mengumpulkan komoditas dan menyebarkan barang untuk wilayah tengah Sumatera Utara.

5.1.2 Kondisi Topograpi

Jika dilihat topograpinya, Kota Pematang Siantar relatif landai dan bergelombang. Kondisi ini sangat sesuai untuk pengembangan berbagai jenis kegiatan budidaya, baik budidaya pertanian maupun kegiatan perkotaan industri, perdagangan, jasa-jasa serta perumahan.

5.2 Kondisi Transportasi

5.2.1 Sistem Pergerakan

Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Sistem jaringan pergerakan merupakan elemen yang turut membentuk struktur tata ruang kota karena berperan dalam menghubungkan pusat-pusat pelayanan dan satuan kegiatan kota. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar menyebutkan sistem jaringan menurut fungsi jalan di Kota Pematang Siantar sebagai berikut : 1. Jalan arteri primer, meliputi jalan Medan, jalan lingkar luar Martoba melewati lahan Eks- HGU, jalan lingkar luar Marihat dan jalan Parapat. 2. Jalan arteri sekunder, meliputi jalan Medan sebagian, jalan Merdeka, jalan Sutomo, jalan Gereja dan jalan Parapat sebagian. 3. Jalan kolektor, meliputi seluruh ruas jalan yang menghubungkan jalan arteri dengan pusat- pusat kegiatan. 4. Jalan lokal, mencakup ruas jalan di zona permukiman.

5.2.2 Simpul Transportasi

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar menyebutkan simpul transportasi di Kota Pematang Siantar sebagai berikut : a. Terminal angkutan umum antar kota dan internal kota Terminal Sarantama berlokasi di Tanjung Pinggir yang melayani pergerakan regional. b. Terminal angkutan kota direncanakan di lokasi Pasar Dwikora dan Siantar Marihat. c. Penyediaan sub Terminal di area Stasiun Kereta Api. d. Penyediaan halte di Kawasan Pusat Kota. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.

5.2.3 Route Angkutan Umum

Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar, pada tahun 2005 terdapat 50 perusahaan angkutan dengan 2103 kenderaan yang melayani 211 trayek di seluruh wilayah Kota Pematang Siantar. Dilihat dari trayek yang melayani angkutan penumpang, di Kota Pematang Siantar terdapat 20 trayek Angkutan Antar Kota Antar Propinsi AKAP yang dilayani oleh 12 perusahaan angkutan dengan 27 armada kenderaan. Trayek AKAP ini melayani dari kota Medan – kota Pematang Siantar jalur lintas tengah - sampai kota yogyakarta. Angkutan Kota Dalam Pripinsi AKDP di kota Pematang Siantar melayani 31 trayek dengan 14 perusahaan angkutan yang mengoperasikan 102 kenderaan dengan berbagai tipe dan kondisi. Angkutan kota di wilayah kota Pematang Siantar dan angkutan pedesaan ANGDES melayani 160 trayek dengan 24 perusahaan yang mengoperasikan 2001 kenderaan dengan berbagai tipe dan kondisi, Tabel 5.1.

5.2.4 Terminal Sarantama dalam Sistem Jaringan Transportasi Kota Pematang Siantar