Fungsi Terminal Jenis Terminal

ada pada Terminal disamping akan mempengaruhi efesiensi dan efektifitas sistem angkutan umum secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan pelayanan yang baik yang dapat berfungsi secara efektif dan efesien dalam mengantisipasi kebutuhan pergerakan di dalam Terminal. Dan untuk mengopt imalkan fungsinya, maka kapasitas Terminal harus cukup memadai, Terminal harus dapat menghasilkan mobilitas yang tinggi melalui penyediaan fasilitas-fasilitas yang memadai.

A. Fungsi Terminal

Terminal adalah titik simpul berbagai moda angkutan, sebagai titik perpindahan penumpang dari moda satu kemoda yang lain atau dari berbagai moda ke suatu moda, juga suati titik tujuan atau titik akhir orang setelah turun melanjutkan berjalan kaki ke tempat kerja, rumah atau pasar, dengan kata lain Terminal adalah suatu titik henti. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dalam buku Menuju lalu-lintas dan Angkutan jalan yang tertib edisi yang disempurnakan pada BAB IX tentang transportasi jalan halaman 93, menyatakan fungsi Terminal transportasi jalan dapat ditinjau dari 3 unsur, adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Terminal bagi Penumpang user, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari suatu moda atau kenderaan ke moda atau kenderaan lain, tempat fasilitas- fasilitas informasi dan fasilitas parkir kenderaan pribadi. 2. Fungsi Terminal bagi pengusaha dan pengemudi operator, adalah untuk pengaturan operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai fasilitas pangkalan. 3. Fungsi Terminal bagi pemerintah regulator, adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu-lintas untuk menata lalu-lintas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan restribusi dan sebagai pengendali kenderaan angkutan umum. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.

B. Jenis Terminal

Sesuai dengan Pasal 41 Bab VI Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993, tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan dan Pasal 2 Bab II Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan, mengklasifikasikan Terminal menjadi tiga tipe yaitu : 1. Terminal penumpang tipe A, adalah Terminal penumpang yang berfungsi melayani kenderaan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi AKAP dan angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi AKDP, angkutan kota ANGKOT dan angkutan pedesaan ANGDES . 2. Terminal penumpang tipe B, adalah Terminal penumpang yang berfungsi melayani kenderaan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi AKDP, angkutan kota ANGKOT dan angkutan pedesaan ANGDES. 3. Terminal penumpang tipe C, adalah Terminal penumpang yang berfungsi melayani kenderaan umum untuk angkutan pedesaan ANGDES. Klasifikasi Terminal ini yang biasanya mendasari kriteria suatu perencanaan karena dengan fungsi pelayanan yang berbeda tentu akan menuntut fasilitas yang berbeda pula. Namun konsep perencanaan diantara ketiganya tidak akan berbeda sebagai fasilitas yang melayani perpindahan pergerakan penumpang pemakai jasa layanan angkutan. Dalam suatu kota dibutuhkan adanya Terminal type A atau sebuah Terminal type B dan beberapa Terminal type C, dimana jumlah dan sebarannya tergantung pada jumlah penumpang yang dilayani dan bentuk kota. Biasanya Terminal type C terletak dipinggir kota yang merupakan titik Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. pertemuan antara angkutan kota dan angkutan pedesaan sehingga banyaknya Terminal lokal tergantung banyaknya titik pertemuan antara angkutan kota dan angkutan pedesaan.

C. Keriteria Pembangunan