pertemuan antara angkutan kota dan angkutan pedesaan sehingga banyaknya Terminal lokal tergantung banyaknya titik pertemuan antara angkutan kota dan angkutan pedesaan.
C. Keriteria Pembangunan
Dalam pembangunan sebuah Terminal penumpang berbagai hal harus dipertimbangkan agar tercapai tujuan dan sasaran. Menurut Abubakar 1996, pembangunan sebuah Terminal
mempertimbangkan 4 faktor yaitu : 1.
Terminal harus dapat menjamin kelancaran arus angkutan baik penumpang maupun barang. 2.
Terminal hendaknya sesuai dengan rencana tata ruang. 3.
Lokasi Terminal hendaknya dapat menjalin penggunaan dan operasi kegiatan Terminal yang efesien dan efektif.
4. Lokasi Terminal hendaknya tidak mengakibatkan gangguan pada kelancaran arus kenderaan
umum, dan keamanan lalu lintas kota serta lingkungan hidup sekitarnya.
D. Fasilitas Terminal Penumpang
Biasanya didalam Terminal terdapat fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi penumpang dan penghantar atau penjemput, kenderaan dan pengemudi, dan pengelola. Sesuai dengan Pasal 2 Bab II
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan, fasilitas Terminal terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang, adalah sebagai berikut :
I. Fasilitas Utama, fasilitas utama merupakan suatu fasilitas yang mutlak dimiliki dalam suatu
Terminal, yang antara lain :
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
1 Areal keberangkatan, yaitu pelataran yang disediakan bagi kenderaan angkutan
penumpang umum untuk menaikkan penumpang loading dan untuk memulai perjalanan.
2 Areal kedatangan, atau pelataran yang disediakan bagi kenderaan angkutan penumpang
umum untuk menurunkan penumpang unloading yang dapat pula merupakan akhir dari perjalanan.
3 Areal menunggu, yaitu pelataran yang disediakan bagi kenderaan angkutan penumpang
umum untuk beristirahat dan siap untuk menuju jalur pemberangkatan. 4
Areal lintas, yaitu pelataran yang disediakan bagi kenderaan angkutan penumpang umum untuk beristirahat sementara dan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5 Areal tunggu, yaitu pelataran tempat menunggu yang disediakan bagi orang yang akan
melakukan perjalanan dengan kenderaan angkutan penumpang umum. 6
Bangunan kantor Terminal, yaitu suatu bangunan yang biasanya di gabung dengan menara pengawas yang berfungsi sebagai tempat untuk memantau pergerakan
kenderaan dan penumpang dari atas menara. 7
Pos pemeriksaan KPS Kartu Pengawasan Setempat, yaitu pos yang biasanya berlokasi di pintu masuk dari Terminal yang berfungsi memeriksa terhadap masing-
masing angkutan umum yang memasuki Terminal. 8
Loket penjualan tiket, yaitu suatu ruangan yang dipergunakan oleh masing-masing perusahaan untuk keperluan penjualan tiket bus yang melayani perjalanan dari
Terminal yang bersangkutan.
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
9 Rambu-rambu lalu-lintas dan petunjuk informasi yang berupa petunjuk jurusan, tarif
dan jadwal perjalanan, hal ini harus tersedia karena sangat penting untuk memberikan informasi bagi penumpang baik yang akan meninggalkan maupun baru tiba di
Terminal yang bersangkutan sehingga tidak tersesat dan terkesan semrawut. II.
Fasilitas Penunjang, selain fasilitas utama dalam sistem Terminal terdapat pula fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap, yang antara lain :
1 Ruang informasi dan pengaduan, yaitu untuk memberikan informasi kepada para
penumpang maupun pengaduan apabila terjadi sesuatu terhadap penumpang, misalkan kehilangan barang, banyaknya calo, para awak angkutan umum menaikkan tariff
angkutan diatas tarif yang berlaku . 2
Ruang pengobatan, tempat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. 3
Ruang penitipan barang 4
Ruang istirahat sopir 5
Docking kenderaan umum 6
Musholla. 7
Kamar mandi atau WC water closed. 8
Kios atau kantin. 9
Telepon umum. 10
Taman dan lain-lain.
2.1.4 Prasarana Terminal