METODE PEMILIHAN RESPONDEN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

B. Data sekunder mencakup : Data atau informasi yang diperoleh dari dinas dan instansi terkait, rujukan yang berupa hasil studi atau penelitian sebelumnya, dan dari tinjauan pustaka yang relevan dengan penelitian ini. melakukan pengamatan lapangan, review hasil dokumen rapat, review studi yang sama di Terminal Amplas dan permasalahan didaerah lain, dan tinjauan pustaka.

3.3 METODE PEMILIHAN RESPONDEN

Pemilihan responden dalam AHP dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku yang mempunyai sense tentang Terminal Sarantama dan permasalahannya, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut. Khusus untuk pemilihan responden user dan operator sebagai pengguna jasa layanan jumlahnya ditentukan, yang artinya jumlah responden yang terpilih dapat mewakili keseluruhan pengguna jasa layanan yang lain yang dalam hal ini melihat dan merasakan akibat dari suatu permasalahan yang terjadi. Adapun penentuan jumlah responden yang terpilih tersebut dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Pearmain dan Swanson 1990 dalam renward 2006, menyatakan bahwa jumlah sampel minimum yang dapat digunakan untuk survey stated preference adalah 30 buah dan dianjurkan jumlah sampel yang diambil 75 – 100 sampel agar hasilnya tepat. A. Untuk kebutuhan analisis prioritas yang mempengaruhi penilaian kriteria-kriteria dari masing- masing komponen yang dalam hal ini sebagai subyeknya adalah komponen regulator, diwakili oleh : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. 1. Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar berjulah 4 orang : Kepala Dinas Perhubungan, Kasubdis Lalu-lintas dan Angkutan, Kasie. Angkutan dan Kasie. Terminal. 2. BAPEDA Kota Pematang Siantar berjumlah 3 orang : Kepala BAPEDA, Seketaris BAPEDA dan Kasie Bidang Perhubungan. 3. Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara berjumlah 4 orang : Kepala Dinas Perhubungan, Kasubdis Lalu-lintas dan Angkutan, Kasie Angkutan dan Kasie Terminal. B. Untuk kebutuhan analisis prioritas penilaian banyak kriteria dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal Sarantama yang dalam hal ini sebagai subyeknya adalah komponen regulator, operator dan user, yang diwakili oleh : 1. Dinas perhubungan kota Pematang Siantar berjumlah, diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kota Pematang Siantar, Kepala Sub Dinas Lalu-lintas dan Angkutan, Kepala Seksi Angkutan dan Kepala Seksi Terminal. 2. BAPEDA Kota Pematang Siantar, diwakili Kepala BAPEDA, Seketaris BAPEDA dan Kepala Seksi Bidang Perhubungan. 3. Komponen operator, diwakili oleh pengusaha dan pengemudi dengan jumlah responden 30 orang, yang terdiri dari : a. Bus besar dengan trayek AKAP PT.ALS, CV.BINTANG UTARA dan CV.INTRA berjumlah 5 orang. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. b. Bus besar, 34 dengan trayek AKDP, ANGDES dan Angkutan kota berjumlah 25 orang. 4. Komponen user berjumlah 53 orang, yang terdiri dari pengguna jasa angkutan umum yang berada dilokasi pool, kantor administrasi perusahaan angkutan dan didalam Terminal.

3.4 METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA