.
3.6 Pengolahan Data dan Analisis Data
Saaty 1993 tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen system, seperti tujuan, dan aktifitas-aktifitas yang akan dilibatkan dalam suatu sistem hirarki.
Yang menjadi perhatian utama adalah pemilihan tujuan, kriteria,dan aktifitas yang membentuk
hirarki.
Berdasarkan konsep penyusunan hirarki yang telah diuraikan diatas maka dapat dinyatakan bahwa prioritas kriteria-kriteria yang menyebabkan tidak efektifnya fungsi Terminal Sarantama
Gambar 3.2 Bagan alir penelitian
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
merupakan hasil pembobotan otoritas komponen, pembobotan prioritas kriteria dan penentuan prioritas lokal.
3.6.1 Membuat struktur hirarki dari sudut pandang secara menyeluruh
Dalam metoda Analytical Hieracrhy Process AHP kriteria merupakan bagian penting dalam penentuan hirarki, dapat dikelompokkan menurut waktu, ruang maupun sudut
pandang grup serta secara deduktif, induktif atau kombinasi keduanya. Dalam penelitian ini kriteria yang dipilih adalah bersifat kualitatif yang akan di konversi menjadi data
kuantitatif, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengevaluasi efektifitas Terminal Sarantama, dimana tujuannya membentuk hirarki yang menjadi kriteria awal
dalam menentukan pengembangan selanjutnya. Sebelum menentukan riteria maka ditetapkan terlebih dahulu komponen-komponen
Terminal yang dinilai dapat menentukan efektifitas fungsi Terminal yang merupakan subyek dari penelitian ini.
Adapun komponen –komponen tersebut ; 1.
Regulator, terdiri dari dinas perhubungan Kota Pematang Siantar, BAPEDA kota
Pematang Siantar dan Dinas perhubungan Propinsi Sumatera Utara. 2.
Operator, terdiri dari operator bus besar INTRA, ALS, dan MAKMUR dan
operator angkutan jenis penumpang umum. 3.
User, pengguna jasa angkutan umum.
Dengan melakukan survei pendahuluan dalam bentuk diskusi interview dengan beberapa staf dari Dinas perhubungan, BAPEDA kota Pematang Siantar dan Dinas
perhubungan propinsi Sumatera Utara, pengusaha angkutan dan supir angkutan dan pengguna jasa angkutan umum serta memperhatikan tinjauan pustaka tentang efektifitas
Terminal maka ditetapkan efektifitas Terminal dapat ditinjau dari kriteria-kriteria ; tingkat pelayanan jalan, aksessibilitas, kenyamanan, keamanan dan fasilitas Terminal.
Untuk lebih jelasnya tentang pembagian hirarki pengembangan kriteria dapat dilihat pada diagram pohon masalah berikut ini .
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
3.6.2 Pembobotan Otoritas Komponen
Tahap awal dari proses ini adalah dengan melakukan wawancara, kuesioner dan penentuan komponen sesuai dengan tujuan studi yaitu kepada pejabat pemerintah yang
memiliki kewenangan dengan efektifitas Terminal Sarantama. Nilai bobot menggunakan skala penilaian perbandingan berpasangan yang dikembangkan oleh
Saaty 1993. Dari data hasil wawancara kuesioner diperoleh data matrik berpasangan untuk masing-masing responden, selanjutnya dihitung bobot masing-masing
komponennya untuk mendapatkan nilai eigen maksimumnya. Dari nilai eigen maksimum dihitung nilai konsistensinya dan diakhiri dengan menghitung rasio
konsistensi CR dimana jika nilai rasio konsistensinya ≤ 0.1, maka jawaban responden
terhadap kuisioner yang diajukan dapat digunakan untuk analisa selanjutnya. 3.6.3
Pembobotan Prioritas Kriteria Pada dasarnya perhitungan bobotnya adalah sama dengan perhitungan bobot otoritas
komponen hanya responden yang diwawancarai adalah lebih banyak karena menyangkut komponen user, komponen operator dan komponen regulator, dan yang
diwawancarai merupakan kriteria-kriteriafaktor-faktor yang mempengaruhi tidak efektifnya fungsi Terminal Sarantama yang meliputi kriteria tingkat pelayanan jalan,
aksessibilitas, kenyamanan lingkungan, keamanan lingkungan dan fasilitas terminal. 3.6.4
Penentuan Prioritas Lokal Gambar 3.3 Hirarki kriteria penilaian efektifitas Terminal
User
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
Penentuan prioritas lokal maksudnya adalah penilaian total kriteria-kriteria faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya efektifitas fungsi Terminal
Sarantama. Penilaian ini dilakukan dengan mengalikan nilai bobot otoritas komponen dan nilai bobot kriteria.
Saaty 1993, Penilaian bobot prioritas lokal dengan AHP untuk setiap level hirarki dapat dilakukan dengan mengikuti bagan alir analisis pada Gambar 3.4.
9 = Sangat lebih penting sekali 7 = Sangat lebih penting
5 = Lebih penting 3 = Sedikit lebih penting
1 = Sama penting
Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN