METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

b. Bus besar, 34 dengan trayek AKDP, ANGDES dan Angkutan kota berjumlah 25 orang. 4. Komponen user berjumlah 53 orang, yang terdiri dari pengguna jasa angkutan umum yang berada dilokasi pool, kantor administrasi perusahaan angkutan dan didalam Terminal.

3.4 METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Analisis prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal Sarantama berdasarkan banyak kriteria penilaian dianalisis dengan menggunakan motode Proseses Hierarki Analitik PHA. PHA Berdasarkan kerangka kerja PHA, penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi yang digunakan untuk menyusun struktur hirarki. Struktur hirarki disusun sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan pada pembobotan pengaruh kepentingan masing-masing komponen terhadap penilaian kriteria-kriteria efektifitas fungsi Terminal Sarantama. Dalam PHA, penetapan prioritas faktor-faktor untuk pengambilan keputusan dilakukan dengan menebar kuesioner untuk menangkap secara rasional persepsi orang, kemudian mengkonversi faktor-faktor yang intangible yang tak terukur kedalam ukuran yang biasa, sehingga dapat dibandingkan. Data yang diperoleh dari responden kemudian diproses dengan menggunakan program Expert Choice Version 9.0. Hasil pengolahan kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian, gambar atau tabel. Kerangka kerja Proses Hirarki Analitik PHA terdiri dari beberapa langkah utama, adapun penjabaran dari setiap langkah adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan persoalan dan merinci permasalahan yang diinginkan, Tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem, seperti tujuan, kriteria dan aktifitas- Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. aktifitas yang akan dilibatkan dalam suatu sistem hirarki. Yang menjadi perhatian utama adalah pemilihan tujuan, kriteria dan aktifitas yang membentuk sistem hirarki. Identifikasi sistem, yaitu mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan. Identifikasi sistem dilakukan dengan cara mempelajari beberapa rujukan untuk memperkaya ide atau berdiskusi dengan orang yang menguasai permasalahan untuk menetapkan konsep yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Pendekatan analisis dengan menggunakan AHP disini adalah dalam kerangka menyeluruh holistik terhadap prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal Sarantama. Pemecahan masalah dan solusi yang diinginkan yaitu untuk mendapatkan faktor prioritas yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal Sarantama, maka dilakukan penyusunan pohon keputusan atau hirarki kriteria penilaian efektifitas Terminal yang mengaplikasikan metode pendekatan tersebut. Dari identifikasi permasalahan diatas maka sebelum menentukan berbagai kriteria penilaian sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal Sarantama ditetapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang terlibat langsung dengan permasalahan dan merasakan permasalahan. Adapun komponen tersebut adalah ; 1. Pemerintah regulator, sebagai penyelenggara Terminal. 2. Pengusaha dan pengemudi operator, sebagai penyedia jasa angkutan. 3. Penumpang user, sebagai pengguna jasa angkutan umum. Informasi yang diperoleh dengan melakukan survei pendahuluan data primer dan sekunder bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal ditinjau dari lima keriteria, yaitu : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. 1. Tingkat pelayanan jalan 2. Aksessibilitas 3. Kenyamanan Terminal 4. Keamanan Terminal 5. Fasilitas dan Manajemen Terminal 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang secara menyeluruh, dalam penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan dengan mengelompokkan elemen-elemen sistem kedalam suatu abstraksi sistem hirarki keputusan atau hirarki kriteria penilaian efektifitas Terminal Sarantama. 3. Komparasi berpasangan, penentuan tingkat kepentingan pada setiap tingkat hirarki atas pendapat dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan pairwise comparison. Teknik komparasi berpasangan yang digunakan dalam AHP dilakukan dengan cara membandingkan antara elemen satu dengan elemen yang lainnya dalam satu tingkat hirarki secara berpasangan sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing-masing elemen. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik pada setiap elemen yang dibandingkan dengan hasil wawancara langsung dengan para responden. Untuk mengkuantitatifkan data yang bersifat kualitatif tersebut digunakan Skala Banding Secara Berpasangan yang dikembangkan oleh Saaty sperti pada Tabel 2.1 berikut. 4. Menyusun matrik pendapat individu, formulasinya dapat disajikan sebagai berikut : Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. Dalam hal ini C1, C2, …. Cn adalah set elemen pada satu tingkat dalam hirarki. Kuantifikasi pendapat dari hasil perbandingan berpasangan membentuk matriks n x n, dengan perolehan judgement seluruhnya sebanyak n x [n-12] buah. Nilai a i - j merupakan nilai matriks pendapat hasil perbandingan yang mencerminkan nilai kepentingan Ci terhadap Cj. 5. Pengolahan data matriks pendapat individu, yaitu penentuan prioritas pendapat individu pada level pohon keputusan atau level hirarki dan menguji konsistensinya. a. Menghitung vektor prioritas pendapat individu. b. Menghitung nilai eigen value maksimum. c. Menghitung Indeks Konsistensi. d. Menghitung Rasio Konsistensi. 6. Mengulangi langkah 4 dan 5 dan di rata-ratakan untuk semua level hirarki. 7. Penilaian bobot prioritas lokal kriteria, dengan melakukan analisis tahapan satu sampai dengan tujuh dalam kerangka kerja PHA diperoleh bobot nilai rata-rata tingkat kepentingan masing-masing komponen dan nilai bobot masing-masing kriteria dari penilaian masing-masing komponen. Kemudian bobot otoritas masing-masing komponen tersebut dikalikan dengan bobot prioritas kriteria-kriteria yang kemudian diperoleh bobot prioritas lokal kriteria berdasarkan kepentingan komponen. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008.

3.5 BAGAN ALIR PENELITIAN