Aksessibilitas Konfigurasi Parkir Tingkat Pelayanan Jalan

5. Lajur keberangkatan, yaitu tempat kenderaan siap diberangkatkan setelah terlebih dahulu dilakukan pengecekan administratif baik fisik maupun dokumen terhadap kenderaan penumpang oleh petugas. Kapasitas Terminal adalah besarnya volume atau tingkat kedatangan rata-rata kenderaan persatuan waktu semua lajur bis di dalam Terminal. Adapun harga kapasitas diperoleh dengan cara menjumlahkan volumetingk at kedatangan λ semua lajur bis yang ada didalam Terminal.

2.1.6 Aksessibilitas

Jalan masuk dan keluar kenderaan di Terminal harus lancar dan dapat bergerak dengan mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kenderaan umum harus terpisah dengan jalan keluar masuk kenderaan pribadi. Kenderaan didalam Terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak perlu. Sistem sirkulasi kenderaan didalam Terminal ditentukan berdasarkan : 1. Jumlah arah perjalanan. 2. Frekwensi perjalanan. 3. Waktu yang diperlukan untuk turun atau naik penumpang. Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan bus dalam kota dengan jalur bus antar kota, sistem parkir kenderaan didalam Terminal harus ditata sedemikian rupa sehingga rasa aman, lancar dan tertib dapat dicapai.

2.1.7 Konfigurasi Parkir

Konfigurasi parkir bus selama didalam antrian dibuat dengan tujuan memberikan kebebasan samping kiri, kanan, depan dan belakang, sehingga dapat memberikan ; Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. 1. Kebebasan koridor yang aman bagi pejalan kaki atau penumpang yang akan mempergunakan layanan angkutan bus menurut SK. SNI S-03-1990-F, Standar Spesifikasi Trotoar Departemen Pekerjaan Umum. 2. Kebebasan berjalan untuk mendahului. 3. Kebebasan berpapasan tanpa harus bersinggungan. 4. Kebebasan sirkulasi udara akibat gas buangan kenderaan. Konfigurasi parkir bus tersebut adalah seperti terlihat pada Gbr. 2.2 dibawah. Dari ukuran areal Terminal dan konfigurasi parkir maka akan dapat diketahui jumlah bus yang parkir di-areal antrian. Gambar 2.2 Konfigurasi Parkir Antrian Bus

2.1.8 Tingkat Pelayanan Jalan

Konsep tingkat pelayanan jalan didasarkan pada kualitas yang menjabarkan kondisi operasioanal ruas jalan pada suatu arus lalu lintas. Banyak bagian dari kapasitas praktis yang 0.5 m’ 0.5 m’ 9 m’ 0.5 m’ 4.0 m’ 1,5 m’ 0.75 m’ 0.75m’ 2.50 m’ K O R I D Dimana : SRP satuan ruang parkir = 40 m2. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. tergantung pada tingkat pencegahan yang dapat diterima dalam hal kemacetan, keamanan dan kebebasan melakukan maneuver. Dalam revisi United Stated Higway Capacity Manual 1965, menggunakan definisi tunggal untuk kapasitas masing-masing tipe jalan raya yang mirip dengan definisi kapasitas yang mungkin vossible capacity. Beberapa volume pelayanan menggantikan pengertian tentang kapasitas praktis dan menunjukkan suatu kelompok kondisi yang diinginkan yang dikenal sebagai tingkat pelayanan LOS. Dengan demikian volume pelayanan didefinisikan sebagai arus maksimum yang dapat ditampung pada tingkat pelayanan tertentu, seperti pada Tabel 2.2. dimana ; 1. Tingkat pelayanan A, adalah suatu kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginan tanpa hambatan. 2. Tingkat pelayanan B, Dalam zone arus satabil, dengan kecepatan operasional mulai terbatas oleh kenderaan lain. Pengemudi masih tetap mempunyai kebebasan memilih kecepatan dan jalur. Djamahaen Purba : Analisis Prioritas faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Terminal Sarantama Study Kasus Terminal Sarantama Kota Pematang Siantar, 2008. 3. Tingkat pelayanan C, kondisi aliran tetap stabil tetapi kecepatan dan gerakan manuver dibatasi oleh volume yang lebih tinggi. Kebanyakan pengemudi terbatas pada kebebasan memilih kecepatan, pindah jalur dan mendahului. 4. Tingkat pelayanan D, kondisi mendekati aliran tidak stabil, kecepatan cukup memuaskan walaupun banyak dipengaruhi kecepatan kenderaan di depannya. Volume lalu lintas berfluktuasi. 5. Tingkat pelayanan E, kondisi aliran tidak stabil dengan volume pada kapasitas terjadi berhenti berkali-kali. 6. Tingkat pelayanan F, kondisi aliran dipaksakan forced flow, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Dalam keadaan extrim kecepatan dan volume dapat turun secara mendadak menjadi nol. Kondisi ini biasanya sebagai hasil dari antrian.

2.1.9 Penyelenggaraan Terminal