Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

10 rekonsiliasi laporan laba rugi komersial dan laporan laba rugi fiskal lumbantoruan, 1996. Perhitungan laba rugi fiskal adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak selama satu tahun pajak, yang disusun dari pembukuan wajib pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Definisi ini tidak jauh berbeda dari pengertian perhitungan laba rugi menurut akuntansi komersial. Yang berbeda adalah adanya keharusan dalam fiskal untuk menyesuaikan dengan ketentuan perpajakan lumbantoruan, 1996.

C. Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal book-tax

differences Laba akuntansi adalah laba yang dihasilkan dari perhitungan akuntansi yang merujuk pada PSAK dan kebijakan manajemen yang tetap berpedoman pada PSAK tersebut atau dengan kata lain berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Umum PABU. Kebijakan manajemen yang berbeda- beda atas pengakuan dan pemakaian metode perhitungan beberapa akun pendapatan dan beban membuat laba akuntansi akan berbeda jika laba satu perusahaan dihitung dengan menggunakan perhitungan akuntasi yang dipakai pada perusahaan yang lainnya. Berbeda dengan laba fiskal, laba fiskal pada semua perusahan menggunakan perhitungan yang sama, yakni akuntansi pajak yang umumnya menyangkut masalah kapan suatu penghasilan diakui sebagai penghasilan 11 dan kapan suatu biaya diakui sebagai pengurang dari penghasilan tersebut yang harus mengikuti peraturan pajak yang berlaku pada saat itu. Peraturan pajak di Indonesia mengharuskan laba fiskal dihitung berdasarkan metoda akuntansi yang menjadi dasar perhitungan laba akuntansi, yaitu metoda akrual. Setiap akhir tahun perusahaan diwajibkan melakukan rekonsiliasi fiskal untuk menentukan besarnya laba fiskal dengan cara melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laba akuntansi berdasarkan peraturan pajak yang berlaku saat itu. Rekonsiliasi fiskal diakhir perioda pembukuan menyebabkan terjadi perbedaan antara laba fiskal dan laba akuntansi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh ketentuan pengakuan dan pengukuran yang berbeda antara PABU dan peraturan pajak. Penyebab perbedaan tersebut secara umum dikelompokkan kedalam perbedaan permanen permanent differences dan perbedaan sementara atau waktu temporary differences. Perbedaan permanen merupakan item-item yang dimasukkan dalam salah satu ukuran laba, tetapi tidak pernah dimasukkan dalam ukuran laba yang lain. Dengan kata lain, jika suatu item termasuk dalam ukuran laba akuntansi, maka item tersebut tidak dimasukkan dalam ukuran laba fiskal dan sebaliknya Wijayanti, 2006

1. Perbedaan Tetap Permanent Different

Perbedaan tetap adalah merupakan suatu konsekuensi yang harus diterima bahwa hal tersebut harus dikeluarkan dari laporan laba rugi karena secara fiskal atau berdasarkan peraturan pajak tidak dapat dibebankan atau bukan merupakan penghasilan. Perbedaan tetap terjadi