31
v a
r i
a b
e l
i n
d e
p e
n d
e n
Variabel moderating v
a r
i a
b e
l d
e p
e n
d e
n
LABA TAHUN BERJALAN
Laba Akuntansi Sebelum Pajak
Pre-tax Income PTBI
t
ARUS KAS
Arus Kas Operasi Sebelum
Pajak Pre-tax Cash
Flow PTCF
t
PERSISTENSI LABA
Laba Akuntansi Sebelum Pajak
Satu Perioda Mendatang
- Pre-tax Income PTBI
t+1
AKRUAL
Laba Akrual Sebelum Pajak
Pre-tax Accrual PTACC
t
PERBEDAAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL
Selisih Besar Positif antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal
Book Tax Differences BTD
t
I. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pemikiran dan hipotesis tersebut diatas, penulis mencoba menuangkan kerangka pemikiran penelitian ini ke dalam Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Pengaruh Laba Tahun Berjalan, Akrual, dan Arus Kas Terhadap Persistensi
Laba dengan Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Sebagai Variabel Moderating.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Menurut Indriantoro dan Supomo 2002 populasi dan sampel adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini bersifat empiris dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasikan variabel-variabel dari hasil
publikasi perusahaan yang terdaftar di BEI sebelum tanggal 1 Januari 2007.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling,
dengan kriteria
agar data
yang didapat
benar-benar memperlihatkan pengaruh perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal terhadap
persistensi laba. Perusahaan telah terdaftar di BEJ dan BES sebelum 1 Januari 2007.
Perusahaan terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan audit per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2007-2009.
Perusahaan tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan umum dan laporan keuangan pajak, serta arus kas operasi negatif selama tahun 2007-
2009, alasannya adalah kerugian dapat dikompensasi kemasa depan
33 carryforward menjadi pengurang beban pajak sehingga dapat mengaburkan
arti perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang sebenarnya. Perusahaan memiliki data yang lengkap untuk penelitian ini dan menggunakan mata uang
rupiah.
C. Metode Pengumpulan Data 1. Data sekunder
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari eksternal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengumpulkan laporan keuangan dan laporan tahunan dari objek yang diteliti, yaitu perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebelum 1 Januari 2007 dan masih beroperasi hingga tahun 2010, memiliki laba komersil, laba fiskal dan arus kas operasi yang positif. Adapun pusat
data yang menjadi sumber penulis mengumpulkan data adalah Bursa Efek Indonesia.
2. Riset kepustakaan
Riset kepustakaan adalah melaksanakan studi kepustakaan dengan teknik pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari
serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
34
D. Metode Analisis 1. Uji Normalitas data
Menurut Ghozali 2009 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen
bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal,
untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Data pengambilan
keputusan normalitas data yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka regresi tersebut
memenuhi normalitas, sedangkan jika data menyebar lebih jauh dan tidak mengikuti arah garis maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. 2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya
hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Juga mengetahui ada tidaknya kemiripan variabel independen yang memiliki
kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan
menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel