Hasil Uji Hipotesis 2 Komponen Akrual berpengaruh terhadap persistensi laba akuntansi

59

H. Hasil Uji Hipotesis 5 Laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan komponen

akrual berpengaruh terhadap persistensi laba. PTBIt+1 = 0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD Beda laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan komponen akrual PTACC t BTD mempunyai angka signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komponen akrual berpengaruh positif signifikan terhadap persistensi laba, dengan demikian H 5 diterima. Nilai beta yang dihasilkan sebesar – 6,810. Hal ini menunjukkan bahwa berpengaruh negatif signifikan sebesar – 6,810 poin terhadap persistensi laba. Hasil uji ini memiliki arti bahwa jika perusahaan memiliki beda laba akuntansi dan laba fiskal yang memoderasi komponen akrual maka perusahaan tersebut memiliki potensi persistensi laba yang lemah pada tahun berikutnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hanlon 2005, Wijayanti 2006 dan Santi 2009. Pengaruhnya yang negatif berarti juga melemahkan atau mengurangi, laba tahun berikutnya dapat diramalkan akan meningkat sebesar – 6,810 poin seperti dijelaskan pada table 4.13 berikut: Tabel 4.13 Uji Pengaruh PTACC t BTD terhadap PTBI t+1 PTBI t 0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD PTBI t+1 1 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,810 1 -15,367 1 -18,925 2 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,810 2 -15,367 1 -25,735 3 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,810 3 -15,367 1 -32,545 4 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,810 4 -15,367 1 -39,355 5 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,810 5 -15,367 1 -46,165 60

I. Hasil Uji Hipotesis 6

Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan arus kas berpengaruh terhadap persistensi laba. PTBIt+1 = 0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD Beda laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan arus kas PTCF t BTD mempunyai angka signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa beda laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan arus kas berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, dengan demikian H 6 diterima. Nilai beta yang dihasilkan sebesar – 15,367. Hal ini menunjukkan bahwa berpengaruh negatif signifikan sebesar – 15,367 poin terhadap persistensi laba. Hasil uji ini memiliki arti bahwa jika perusahaan memiliki beda laba akuntansi dan laba fiskal yang memoderasi arus kas maka perusahaan tersebut memiliki potensi persistensi laba yang lemah pada tahun berikutnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hanlon 2005, Wijayanti 2006 dan Santi 2009. Pengaruhnya yang negatif berarti juga melemahkan atau mengurangi, laba tahun berikutnya dapat diramalkan akan meningkat sebesar – 15,367 poin seperti dijelaskan pada table 4.14 berikut: Tabel 4.14 Uji Pengaruh PTACC t BTD terhadap PTBI t+1 PTBI t 0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD PTBI t+1 1 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 1 -18,925 2 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 2 -34.292 3 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 3 -49,659 4 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 4 -65,026 5 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 5 -80.393