60
I. Hasil Uji Hipotesis 6
Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan arus kas berpengaruh terhadap persistensi laba.
PTBIt+1 = 0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD
Beda laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan arus kas PTCF
t
BTD mempunyai angka signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa beda laba akuntansi dan laba fiskal yang
berhubungan dengan arus kas berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, dengan demikian H
6
diterima. Nilai beta yang dihasilkan sebesar – 15,367. Hal ini menunjukkan bahwa berpengaruh negatif signifikan sebesar –
15,367 poin terhadap persistensi laba. Hasil uji ini memiliki arti bahwa jika perusahaan memiliki beda laba akuntansi dan laba fiskal yang memoderasi
arus kas maka perusahaan tersebut memiliki potensi persistensi laba yang lemah pada tahun berikutnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Hanlon 2005, Wijayanti 2006 dan Santi 2009. Pengaruhnya yang negatif berarti juga melemahkan atau mengurangi,
laba tahun berikutnya dapat diramalkan akan meningkat sebesar – 15,367 poin seperti dijelaskan pada table 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Uji Pengaruh PTACC
t
BTD terhadap PTBI
t+1
PTBI
t
0,007 + 0,849 PTACCt + 1,258 PTCFt + 1,138 BTD - 6,810PTACCt BTD -15,367 PTCFt BTD
PTBI
t+1
1 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 1
-18,925 2
0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 2 -34.292
3 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 3
-49,659 4
0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 4 -65,026
5 0,007 + 0,849 1 + 1,258 1 + 1,138 1 - 6,8101 -15,367 5
-80.393
61
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh laba tahun berjalan, akrual dan arus kas yang juga dipengaruhi beda laba akuntansi dan
laba fiskal sebagai variabel moderating terhadap persistensi laba. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap
enam hipotesa yang telah diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Laba tahun berjalan berpengaruh secara signifikan positif terhadap persistensi laba dengan nilai 1,038. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Wijayanti 2006. 2. Komponen akrual berpengaruh secara signifikan positif terhadap
persistensi laba dengan nilai 0,849. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wijayanti 2006.
3. Arus kas berpengaruh secara signifikan positif terhadap persistensi laba dengan nilai 1,258. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Wijayanti 2006. 4. Laba tahun berjalan yang berhubungan dengan beda laba akuntansi dan
laba fiskal berpengaruh secara signifikan negatif terhadap persistensi laba dengan nilai -9,197. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Wijayanti 2006.