xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
Halaman 1
Data Perusahaan .................................................................................. 66 2
Data Input ............................................................................................ 69 3
Hasil Olahan Persamaan 1.................................................................. 72 4
Hasil Olahan Persamaan 2.................................................................. 77
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan yang strategis dan merupakan komponen terbesar serta sumber
utama penerimaan
dalam negeri
untuk menopang
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
nasional. Dalam menghitung jumlah kewajiban pajak yang harus dibayarkan, undang-undang
perpajakan menjadi dasar perhitungan dan pelaporan pajak. Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan
perpajakan yang menarik banyak perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan antara laba kena pajak menurut peraturan perpajakan dan laba
sebelum kena pajak menurut standar akuntansi. Laba akuntansi perusahaan yang dibuat dengan berdasarkan aturan-aturan dalam PSAK dan kebijakan
manajemen memiliki perbedaan dengan peraturan pajak, sehingga pada akhir periode perusahaan juga disibukan dengan rekonsiliasi fiskal yang
menghasilkan laba fiskal perusahaan untuk kemudian menjadi dasar perhitungan pajak perusahaan tersebut.
Peraturan perpajakan dan akuntansi memiliki tujuan yang berbeda sehingga perbedaan tersebut muncul hampir di semua negara. Terjadinya
fenomena book tax differences ini menimbulkan peluang terjadinya
2 manajemen laba dapat memberikan informasi mengenai persistensi laba
Tang , 2006. Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam
Statement of Financial Accounting Concept SFAC No. 1 yang menyatakan bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, laba juga membantu
mengestimasi kemampuan laba yang representatif, serta untuk menaksir resiko dalam investasi atau kredit.
Informasi tentang laba earnings mempunyai peran sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal
dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus
kepada manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. Oleh karena itu kualitas laba menjadi
pusat perhatian bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi, dan pemerintah. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan
kelanjutan laba sustainable earnings dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya Penman, 2007.
Palepu et al 2000 Dalam Hanlon 2005 menyatakan bahwa semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal menunjukkan “red
flag” bagi pengguna laporan keuangan, dan Penman 2007 juga menyatakan bahwa book-tax differences dapat digunakan sebagai diagnosa untuk
mendeteksi adanya manipulasi pada biaya utama suatu perusahaan. Seida 2003 dalam Hanlon 2005 juga menyatakan bahwa laba fiskal dapat
3 digunakan sebagai benchmark untuk mengevaluasi laba akuntansi. Apabila
angka laba diduga oleh publik sebagai hasil rekayasa manajemen, maka angka laba tersebut dinilai mempunyai kualitas rendah, dan konsekuensinya
adalah publik akan merespon negatif angka laba yang dilaporkan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa book-tax differences dapat
mewakili keleluasaan manajemen dalam proses akrual, sehingga banyak penelitian menggunakan perbedaan tersebut sebagai indikator manajemen
laba dalam menilai kualitas laba. Kormedi dan Lipe 1987 menguji hubungan antara inovasi earnings
dan persistensi laba dengan return saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa koefisien respon laba berkorelasi positif dengan persistensi laba dan
tidak menunjukkan sensitivitas yang berlebihan, sehingga besarnya reaksi return saham perusahaan pada earnings harus dihubungkan dengan pengaruh
inovasi earnings pada ekspektasi manfaat masa yang akan datang yang didapat pemegang saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya hubungan
antara return saham dan earnings tergantung pada persistensi laba. Sloan 1996 menguji sifat kandungan informasi komponen accruals
dan komponen arus kas, informasi tersebut terefleksi dalam harga saham. Hasil menunjukkan bahwa kinerja earnings yang teratribut pada komponen
accruals menggambarkan persistensi yang lebih rendah daripada kinerja earnings yang teratribut pada komponen arus kas. Oleh karena book-tax
differences dapat mewakili keleluasaan manajemen dalam proses akrual, maka banyak penelitian Joos et al., 2000; Mills dan Newberry, 2001;
4 Phillips et al., 2003; Ratmono, 2004; Yuliati, 2004 menggunakan perbedaan
tersebut sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas laba. Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal berperan untuk menilai
kualitas laba melalui praktik manajemen laba, namun belum ada bukti secara langsung bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat
mempengaruhi persistensi laba, karena menurut Jonas dan Blanchet 2000 dalam Hanlon 2005, persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai
prediksi laba dalam menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen akrual dan arus kas dari laba sekarang, yang
mewakili sifat transitori dan permanen laba. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka penulis ingin
menganalisis dan melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai pengaruh yang disebabkan dari adanya perbedaan laba akuntansi dengan laba
fiskal yang dapat memberikan informasi tentang persistensi laba. Informasi tentang kualitas laba mempunyai peranan sangat penting bagi pihak yang
berkepentingan pada suatu perusahaan, sehingga penulis mengambil tema
penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Laba Tahun Berjalan, Akrual, dan Arus Kas Terhadap Persistensi Laba dengan Perbedaan
Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Sebagai Variabel Moderating” .
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Handayani Tri Wijayanti yang telah lebih dulu meneliti dengan judul
“Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, Dan Arus Kas”. Penelitian Handayati ini