Hasil Uji Heterokedastisitas Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas

52 Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi R, koefisien determinasi R Square, koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square dan Standar Eror SE. Pada tabel 4.5 diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0.604 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y PTBIt+1 adalah 60.4 ditentukan oleh variabel laba tahun berjalan dan variabel moderating beda laba akuntansi dan laba fiskal. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi Model Persamaan 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .805 a .648 .638 .08047 .648 64.864 5 176 .000 2.002 a. Predictors: Constant, PTACCBTD, PTCF, BTD, PTACC, PTCFBTD b. Dependent Variable: PTBI t+1 lampiran 4 Pada tabel 4.6 diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar .638 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y PTBI t+1 adalah 63.8 ditentukan oleh arus kas dan komponen akrual serta variabel-variabel independen yang dipengaruhi oleh beda laba akuntansi dan laba pajak.

2. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t pada dua model persamaan ini memiliki hasil signifikan, yang berarti terdapat pengaruh dari setiap variabel independen 53 terhadap variabel dependen. Penjelasan dan nilai beta yang dihasilkan terlihat pada table 4.7 dan 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Statistik t M odel Persamaan 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant .028 .011 2.600 .010 PTBI t 1.038 .072 .911 14.368 .000 .761 .733 .672 .545 1.835 BTD .694 .345 .169 2.012 .046 -.045 .149 .094 .312 3.204 PTBI t BTD -9.197 2.662 -.329 -3.455 .001 .229 -.251 -.162 .242 4.131 a. Dependent Variable: PTBIt+1 lampiran 3 Hasil pengujian variabel PTBI t mempunyai angka signifikan 0,000 dan variabel moderasi PTBI t BTD mempunyai angka signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05. Nilai beta yang dihasilkan sebesar untuk variabel PTBI t sebesar 1,038 dan variabel moderasi PTBI t BTD sebesar -9,197. 54 Tabel 4.8 Uji Statistik t M odel Persamaan 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant .007 .012 .604 .546 PTCF 1.258 .086 .925 14.700 .000 .611 .742 .657 .504 1.983 PTACC .849 .087 .560 9.797 .000 .331 .594 .438 .612 1.634 BTD 1.138 .353 .277 3.224 .002 -.045 .236 .144 .272 3.682 PTCFBTD -15.367 3.149 -.465 -4.880 .000 .133 -.345 -.218 .220 4.541 PTACCBTD -6.810 2.613 -.192 -2.606 .010 .148 -.193 -.117 .370 2.705 a. Dependent Variable: PTBI t+1 lampiran 4 Hasil pengujian variabel PTCF mempunyai angka signifikan 0,000, variabel PTACC mempunyai angka signifikan 0,000, variabel moderasi PTCFBTD mempunyai angka signifikan 0,000 dan PTACCBTD mempunyai angka signifikan 0,010, dan lebih kecil dari 0,05. Nilai beta yang dihasilkan sebesar untuk variabel PTCF sebesar 1,258, variabel PTACC sebesar 0,849, variabel moderasi PTCFBTD sebesar -15,367 dan PTACCBTD sebesar -6,810. Dari hasil uji diatas dapat disimpulkan bahwa model penelitian dan data telah di uji asumsi klasik dengan hasil yang bagus pada setiap uji dengan arti bahwa model persamaan dan data layak untuk diuji. Semua variabel dalam penelitian ini berpengaruh terhadap persistensi