Gambaran Umum Objek Penelitian

45 Tabel 4.2 Lanjutan Daftar Nama Perusahaan NO NAMA PERUSAHAAN 83 SURYA CITRA M EDIA TBK 84 SURYA TOTO INDONESIA TBK 85 TELEKOM UNIKASI INDONESIA 86 TEM PO SCAN PACIFIC TBK 87 TIRA AUSTENITE TBK 88 TOTAL BANGUN PERSADA TBK 89 TRIAS SENTOSA TBK 90 UNILEVER INDONESIA TBK 91 UNITED TRACTORS TBK Sumber: Data diolah

B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil uji normalitas untuk persamaan pertama sebagai berikut: Sumber: Data Diolah lampiran 3 Gambar 4.1 Normal Plot Model Persamaan 1 46 Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model regresi layak digunakan karena asumsi normalitas. Untuk persamaan kedua setelah menguji data didapatkan hasil sebagai berikut: Sumber: Data Diolah lampiran 4 Gambar 4.2 Normal Plot Model Persamaan 2 Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model regresi layak digunakan karena asumsi normalitas. 47

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Multikolineritas Model Persamaan 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant .028 .011 2.600 .010 PTBI t 1.038 .072 .911 14.368 .000 .761 .733 .672 .545 1.835 BTD .694 .345 .169 2.012 .046 -.045 .149 .094 .312 3.204 PTBI t BT D -9.197 2.662 -.329 -3.455 .001 .229 -.251 -.162 .242 4.131 a. Dependent Variable: PTBIt1 Sumber: Data Diolah Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.3, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada persamaan model pertama dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal yang sama terjadi pada uji data untuk persamaan kedua dalam tabel 4.4 sebagai berikut: 48 Tabel 4.4 Uji Multikolineritas Model Persamaan 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant .007 .012 .604 .546 PTCF t 1.258 .086 .925 14.700 .000 .611 .742 .657 .504 1.983 PTACC t .849 .087 .560 9.797 .000 .331 .594 .438 .612 1.634 BTD 1.138 .353 .277 3.224 .002 -.045 .236 .144 .272 3.682 PTCF t BTD -15.367 3.149 -.465 -4.880 .000 .133 -.345 -.218 .220 4.541 PTACC t BTD -6.810 2.613 -.192 -2.606 .010 .148 -.193 -.117 .370 2.705 a. Dependent Variable: PTBIt1 Sumber: Data Diolah Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.4, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada persamaan model kedua dan dapat digunakan dalam penelitian.