dan variabel dependen dengan menggunakan uji chi square. Sedangkan untuk mngetahui hubungan antara variabel independen PM10, suhu dan
kelambaban dan variabel dependen menggunakan uji uji non parametrik yaitu man-whitney dIkarenakan tidak berdistribusi normal. Hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Hubungan Status Gizi dengan Gejala ISPA pada Balita
Hasil analisi hubungan antara status gizi dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15. Analisis Hubungan antara Status Gizi dengan Gejala ISPA pada
Balita di Desa Tamansari Tahun 2013
Status Gizi Gejala ISPA
Total Pvalue
Iya Tidak
N N
N Kurang
Baik 5
34 71,4
55,7 2
27 28,6
44,3 7
61 100
100 0,690
Jumlah 39
57,4 29
42,6 68
100 Sumber : Data Primer Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.15. diketahui balita yang status gizi kurang dan menderita ISPA adalah 71,4 serta balita dengan status gizi kurang
tidak mengalami ISPA adalah 28,6. sedangkan balita yang status gizi baik dan menderita ISPA adalah 55,7 serta balita dengan status gizi baik
tidak mengalami ISPA 44,3. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai pvalue 0,690 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013.
2. Hubungan Status Imunisasi dengan gejala ISPA pda Balita
Hasil analisi hubungan antara status Imunisasi dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16. Hubungan antara Status Imunisasi dengan Gejala ISPA pada
Balita di Desa Tamansari Tahun 2013
Status Imunisasi
Gejala ISPA Total
Pvalue Iya
Tidak N
N N
Tidak lengkap Lengkap
6 33
75,0 55,0
2 27
25,0 45,0
8 60
100 100
0,451 Jumlah
39 57,4
29 42,6
68 100
Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.16. diketahui balita yang status imunisai tidak
lengkap dan menderita ISPA sebanyak 75,0 serta balita dengan status imunisasi tidak lengkap dan tidak mengalami ISPA sebesar 25,0,
sedangkan balita yang imunisasi lengkap dan menderita ISPA adalah 55,0 serta balita dengan status imunisasi lengkap dan tidak mengalami
ISPA sebanyak 45,0. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai
pvalue 0,451 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status imunisasi dengan gejala ISPA
pada balita di Desa Tamansari tahun 2013.
3. Hubungan antara PM10 dengan Kejadian ISPA pada Balita