Hubungan antara Kelembaban dengan Gejala ISPA pada Balita Hubungan antara Racun Nyamuk Bakar dengan Gejala ISPA pada

5. Hubungan antara Kelembaban dengan Gejala ISPA pada Balita

Hasil analisis hubungan antara kelembaban dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 diperoleh dengan menggunakan uji non parametrik yaitu man-whitney hal tersebut dikarenakan data variabel kelembaban merupakan data yang berdistribusi tidak normal. Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel tabel tabel 5.19. Tabel 5.19. Hubungan antara Kelembaban dengan Gejala ISPA pada Balita di Desa Tamansari Tahun 2013 Kelembaban N Rata-rata Pvalue Gejala ISPA Iya Tidak 39 29 34,26 34,83 0,906 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.19. diketahui nilai rata-rata kelembaban yang mengalami ISPA adalah 34,26 dan nilai rata-rata kelembaban yang tidak mengalami ISPA adalah 34,83. Berdasarkan hasil uji man whitney didapatkan nilai pvalue 0,906 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulakn bahwa pada alpha 5 tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kelembaban antara balita yang mengalami ISPA dengan yang tidak mengalami ISPA di Desa Tamansari tahun 2013.

6. Hubungan antara Racun Nyamuk Bakar dengan Gejala ISPA pada

Balita Hasil analisis hubungan antara racun nyamuk bakar dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.20. Tabel 5.20. Hubungan antara racun nymuk bakar dengan kejadian ISPA pada Balita di Desa Tamansari Tahun 2013 Racun Nymuk Bakar Gejala ISPA Total pvalue Iya Tidak N N N Iya Tidak 35 4 57,4 57,1 26 3 42,6 42,9 61 7 100 100 1,000 Jumlah 39 57,4 29 42,6 68 100 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.20. diketahui responden yang menggunakan racun nyamuk bakar dan mengalami ISPA adalah 57,4 serta responden yang menggunakan racun nyamuk bakar dan tidak mengalami ISPA sebanyak 42,6. Sedangkan responden yang tidak menggunakan racun nyamuk bakar dan mengalami ISPA sebanyak 57,1 serta responden yang tidak menggunakan racun nyamuk bakar dan tidak mengalami ISPA 42,9. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai pvalue 1,000 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara racun nyamuk bakar dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013.

7. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Gejala ISPA pada

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 58 123

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala ISPA Pada Balita di Desa Citeureup Tahun 2014

11 43 164

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA USIA 2-5 Hubungan Lama Pemberian Asi Dengan Kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Kecamatan Kartasura.

0 2 15

PERBANDINGAN KEJADIAN ISPA BALITA PADA K

0 0 11

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINANGA KOTA MANADO

0 0 10