Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Instrumen Penelitian

48

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik observasional dengan desain studi cross sectional yaitu penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISPA pada balita. Dalam penelitian ini variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau disebut juga variabel dependent dan independent akan dikumpulakn dalam waktu bersamaan dan secara langsung Notoatmodjo, S, 2010.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di 5 posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan peneliti lakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jumlah balita yang berada di 5 posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang.

2. Sampel

Besar sampel penelitian ditentukan menggunakan uji hipotesis beda 2 proporsi dengan rumus sebagai berikut Ariawan, 1998 : √ √ Keterangan : n = Jumlah sampel yang diteliti Zα = Tingkat kemaknaan α untuk α = 0,05 adalah 1,96 Zβ = Kekuatan Uji = 80 P = Rata- rata pada populasi P 1 = proporsi status gizi kurang dengan gejala ISPA = 74,5 = 0.745 P 2 = proporsi status gizi baik dengan gejala ISPA = 54,3= 0.54,3 Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka sampel yang dibutuhkan sebanyak 68 responden.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel secara tidak acak non probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel ditentukan oleh orang yang telah mengenal betul populasi yang akan diteliti Notoatmojo, 2010. Puskesmas Pangkalan memiliki wilayah kerja sebanyak 5 posyandu. Pengambilan sampel secara purposive sampling adalah dengan mengambil sampel di seluruh posyandu yang berada di Desa Tamansari dan akan dipilih secara tidak acak. Kemudian anak balita yang datang di 5 posyandu yang terkena sampel tersebut adalah anak balita yang akan diteliti. Dalam penelitian ini responden harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria sampel sebagai berikut : 1. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita berumur 1-59 bulan atau yang mengasuh balita tersebut. 2. Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang, Wilayah yang dimaksud merupakan posyandu yang berada di Desa Tamansari. 3. Memiliki KMS Kartu Menuju Sehat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Environmental Particulate Monitor EPAM HOC 12 merek SKC, INC EPAM-5000, alat yang digunakan untuk pengetahui kosentrasi PM10. 2. Kuisioner Berupa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang karakteristik balita dan status kesehatan balita serta kondisi rumah balita. 3. Termohygrometer digunakan untuk mengetahui tingkat kelembaban dan suhu kamar balita.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 58 123

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala ISPA Pada Balita di Desa Citeureup Tahun 2014

11 43 164

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA USIA 2-5 Hubungan Lama Pemberian Asi Dengan Kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Kecamatan Kartasura.

0 2 15

PERBANDINGAN KEJADIAN ISPA BALITA PADA K

0 0 11

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINANGA KOTA MANADO

0 0 10