Hubungan antara PM10 dengan Kejadian ISPA pada Balita Hubungan antara Suhu dengan Gejala ISPA pada Balita

pvalue 0,451 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status imunisasi dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013.

3. Hubungan antara PM10 dengan Kejadian ISPA pada Balita

Hasil analisis hubungan antara PM10 dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 diperoleh dengan menggunakan uji non parametrik yaitu man-whitney hal tersebut dikarenakan data variabel PM10 merupakan data yang berdistribusi tidak normal. Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.17. Tabel 5.17. Hubungan antara PM10 dengan Gejala ISPA pada Balita di Desa Tamansari Tahun 2013 PM10 µgm 3 N Rata-rata pvalue Gejala ISPA Iya Tidak 39 29 35,49 33,17 0,633 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.17. diketahui nilai rata-rata PM10 yang mengalami gejala ISPA adalah 35,49 µgm 3 dan nilai rata-rata PM10 yang tidak mengalami ISPA adalah 33,17 µgm 3 . Berdasarkan hasil uji man whitney didapatkan nilai pvalue 0,633 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulakn bahwa pada alpha 5 tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata PM10 antara balita yang mengalami ISPA dengan yang tidak mengalami ISPA di Desa Tamansari tahun 2013.

4. Hubungan antara Suhu dengan Gejala ISPA pada Balita

Hasil analisis hubungan antara suhu dengan gejala ISPA pada balita di Desa Tamansari tahun 2013 diperoleh dengan menggunakan uji non parametrik yaitu man-whitney hal tersebut dikarenakan data variabel suhu merupakan data yang berdistribusi tidak normal. Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel tabel 5.18. Tabel 5.18. Hubungan antara suhu dengan Gejala ISPA pada Balita di Desa Tamansari Tahun 2013 Suhu C N Rata-rata Pvalue Gejala ISPA Iya Tidak 39 29 35,00 33,83 0,809 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.18. diketahui nilai rata-rata suhu yang mengalami ISPA adalah 35,00 C dan nilai rata-rata suhu yang tidak mengalami ISPA adalah 33,83 C. Berdasarkan hasil uji man whitney didapatkan nilai pvalue 0,809 pvalue 0,05. Sehingga dapat disimpulakn bahwa pada alpha 5 tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata suhu antara balita yang mengalami ISPA dengan yang tidak mengalami ISPA di Desa Tamansari tahun 2013.

5. Hubungan antara Kelembaban dengan Gejala ISPA pada Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012

0 58 123

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala ISPA Pada Balita di Desa Citeureup Tahun 2014

11 43 164

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA USIA 2-5 Hubungan Lama Pemberian Asi Dengan Kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Kecamatan Kartasura.

0 2 15

PERBANDINGAN KEJADIAN ISPA BALITA PADA K

0 0 11

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINANGA KOTA MANADO

0 0 10