Berdasarkan hasil analisis univariat pada penelitian ini, sebagian besar mahasiswa tidak pernah mengalami kekerasan fisik yaitu sebesar 87,4. Hasil analisis
tabulasi penelitian diketahui 65,2 responden dengan adanya riwayat kekerasan fisik yang mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Ketika dilakukan uji Chi-Square didapatkan hasil uji statistik memperlihatkan tidak adanya hubungan antara riwayat kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku
makan menyimpang dengan p-value sebesar 0,387. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya pada penelitian-penelitian sebelumnya, salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Aini 2009 karena penelitian sebelumnya mengemukakan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku makan
menyimpang. Tidak adanya hubungan antara kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku
makan menyimpang mungkin disebabkan distribusi responden yang pernah mengalami kekerasan fisik lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan yang tidak pernah
mengalami kekerasan fisik dan tidak selalu yang mengalami kekerasan fisik memilih untuk melakukan perilaku makan menyimpang.
6.11 Hubungan antara Pengaruh Media dengan Kecenderungan Perilaku
Makan Menyimpang
Media merupakan sumber utama yang mencerminkan dan memperkuat cita-cita daya tarik fisik yang menggambarkan karakteristik maskulin dan feminin. Biasanya
wanita cenderung disajikan dalam media sebagai sosok yang langsing, lemah, dan rentan, sementara pria digambarkan sebagai sosok yang kuat, berotot dan energik
NAMED, 2011. Orang yang menganggap hal tersebut memiliki risiko lebih besar terkena ketidakpuasan tubuh yang dapat menyebabkan gangguan perilaku makan yang
mengarah kepada perilaku makan menyimpang. Dalam sebuah laporan tahun 1999 berjudul, Laki-laki: Pesan Media Tentang
Maskulinitas. Sebuah organisasi yang meneliti dampak dari media pada anak-anak menyimpulkan bahwa penggambaran manusia melalui media memperkuat sikap sosial
yang memiliki pranala maskulinitas kekuasaan, kontrol dan dominasi. Gambar dikomunikasikan melalui media massa seperti televisi, majalah dan iklan yang tidak
realistis, digunakan untuk mencapai citra budaya sehingga dianggap sebagai kesempurnaan namun sebenarnya tidak benar-benar ada. Implikasinya adalah bahwa
jika seseorang meniru selebriti atau membeli produk pengiklan, Anda akan menjadi sukses, dikagumi dan menarik secara seksual NAMED, 2011.
Menurut Hasil analisis univariat menunjukkan 9,3 mahasiswa sering terpapar majalah, 19,1 sering terpapar televisi dan 24,0 sering terpapar internet. Dari semua
media yang ada ternyata mahasiswa lebih sering mengakses internet daripada majalah dan televisi. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara keterpaparan media dengan
kecenderungan perilaku makan menyimpang didapatkan p-value sebesar 0,883 untuk media majalah, p-value sebesar 0,498 untuk media televisi dan p-value sebesar 0,326
untuk media internet. oleh karena itu, karena p-value selalu menunjukkan 0,05 maka dinyatakan tidak adanya hubungan antara keterpaparan oleh majalah dengan
kecenderungan perilaku makan menyimpang. Tidak adanya hubungan antara media dengan kecenderungan perilaku makan
menyimpang disebabkan karena menurut hasil penelitian mahasiswa yang menganggap
majalah yang mereka baca tidak pernah membaca majalah yang berkaitan dengan gaya hidup. Hal ini dapat dilihat dari persentase mahasiswa yang tidak pernah menemukan
majalah mengenai gaya hidup lebih tinggi yaitu sebesar 53. Begitu pula dengan media televisi dan internet cenderung lebih tinggi pada mahasiswa yang jarang menemukan
topik yang membahas tentang gaya hidup. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gonzalez, et al 2003
yang menemukan bahwa media massa berperan dalam onset perilaku makan menyimpang dan Field, et al 1999 yang menyatakan media massa berperan dalam
informasi bentuk tubuh ideal kurus yang tidak realistis. Hal tersebut karena pada kenyataannya media massa pada penelitian ini tidak memiliki hubungan yang dengan
kecenderungan perilaku makan menyimpang.
84
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN