dapat terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa orang dengan pengetahuan kurang baik yang memang memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang
ternyata mereka yang merasa gemuk 72,3 lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak merasa gemuk 27,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang
yang berpengetahuan kurang baik lebih cenderung merasa dirinya gemuk. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki informasi yang kurang akan mempengaruhi hasil
persepsi terhadap suatu objek yang membentuk suatu perilaku. Akibatnya, dalam penelitian ini orang dengan pengetahuan kurang baik cenderung memiliki persepsi yang
rendah terhadap citra tubuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya responden meningkatkan pengetahuannya sehingga akan meningkatkan pula persepsi terhadap tubuhnya menjadi
lebih baik dan dengan demikian akan terhindar dari kecenderungan perilaku makan menyimpang.
6.5 Hubungan antara Rasa Percaya Diri dengan Kecenderungan Perilaku Makan
Menyimpang
Rasa percaya diri seseorang dianggap berperan dalam menentukan perilaku seseorang seperti berpengaruh terhadap perilaku makannya. Rasa percaya diri erat
kaitannya dengan citra tubuh. Rasa percaya diri yang rendah juga merupakan salah satu karakteristik remaja wanita yang mengalami penyimpangan perilaku makan. Mereka
merasa jika mereka tidak dapat mencapai apa yang diinginkan oleh lingkungan sekitarnya kemudian mereka berusaha menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitar
dengan menempuh cara-cara yang ekstrim Eating Disorders Venture, 2006 dalam Erdiantono, 2009. Rasa percaya diri dapat digambarkan dengan harga diri, harga diri
rendah telah diidentifikasi oleh studi penelitian banyak orang sebagai faktor risiko umum untuk pengembangan gangguan perilaku makan. Harga diri yang kuat telah
diidentifikasi sebagai penting untuk kesejahteraan psikologis dan untuk memperkuat kemampuan untuk melawan tekanan budaya NEDC, 2011.
Pada penelitian ini, hasil analisis univariat menunjukkan 63,9 mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. Hasil analisis univariat pada penelitian
Hapsari 2009 juga menunjukkan angka yang besar pada kriteria tingkat kepercayaan diri rendah sebesar 89,2. Hasil analisis tabulasi silang antara tingkat kepercayaan diri
dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang menunjukkan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan diri rendah mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang
yaitu sebesar 58,1. Ketika dilakukan uji Chi-Square didapatkan hasil uji statistik memperlihatkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
kecenderungan perilaku makan menyimpang dengan p-value sebesar 0,270. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari 2009 bahwa menunjukkan tidak
adanya hubungan antara tingkat kepercayaan diri dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Tidak adanya hubungan antara tingkat kepercayaan diri dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang mungkin disebabkan rasa percaya diri yang diukur dalam
penelitian ini merupakan rasa percaya diri secara umum, serta mereka yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah tidak sepenuhnya disebabkan oleh berat badan atau
bentuk tubuh atau menitik beratkan rasa percaya diri pada tampilan fisik. Namun menurut Eating Disorder Venture 2006 dalam Putra 2008 rasa percaya diri erat
kaitannya dengan citra tubuh. Jika dikaitkan dengan citra tubuh diketahui bahwa 71
responden menganggap dirinya gemuk dan hal ini yang kemungkinan dapat menjadi alasan responden yang merasa gemuk memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. Hasil
penyilangan antara variabel percaya diri dengan citra tubuh membuktikan bahwa 73,5 responden yang dengan tingkat percaya diri rendah merasa dirinya gemuk.
Kemungkinan lain ada tekanan dari luar seperti teman sebaya yang secara tidak langsung mempengaruhi mereka sehingga mereka merasa tidak percaya diri. Ketika
dibuktikan dengan penyilangan antara variabel percaya diri dengan pengaruh teman sebaya maka didapatkan hasil adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Dengan
demikian sesuai dengan pendapat Wardlaw 2002 dalam Putra 2008 yang menyatakan bahwa di usia remaja meupakan usia dimana pengakuan sosial sangat dibutuhkan. Hal
tersebut dapat memperburuk rasa percaya diri mereka dan sebagai jalan pintas mereka bisa saja mengadopsi cara-cara yang ekstrim untuk dapat segera mengikuti tren yang
ada. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan rasa percaya diri dalam diri responden yang merasa dirinya rendah diri sehingga dengan demikian responden tidak akan
terpengaruh oleh tekanan dari luar atau dari dalam dirinya sendiri.
6.6 Hubungan antara Citra Tubuh dengan Kecenderungan Perilaku Makan