Oleh karena itu, responden perlu meningkatkan penilaian positif pada dirinya dan rasa kepercayaan dirinya agar tidak memiliki persepsi yang rendah terhadap dirinya
sendiri sehingga tidak akan memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang.
6.7 Hubungan antara Pengaruh Keluarga dengan Kecenderungan Perilaku Makan
Menyimpang
Pengaruh keluarga diduga memegang peranan penting dalam memicu terjadinya perilaku makan menyimpang. Kadang-kadang keluarga sengaja menciptakan lingkungan
yang mendorong dan memberikan tekanan pada anak-anak untuk menjadi kurus, menggoda anak tentang kelebihan berat badan, tidak mengizinkan untuk
mengekspresikan perasaan secara terbuka, memiliki harapan harapan terlalu tinggi pada anak, overprotective dan tidak efektif dalam menangani konflik. Sehingga meningkatkan
risiko anak untuk memiliki gangguan perilaku makan NAMED, 2011. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui dari 40,4 mahasiswa terpengeruh
oleh keluarga dan 59,6 tidak terpengaruh oleh keluarga. Hasil tabulasi silang antara pengaruh keluarga dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang diketahui 44,6
mahasiswa yang terpengaruh oleh keluarga mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang. Ketika dilakukan uji Chi-Square didapatkan hasil uji statistik
memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara pengaruh keluarga dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang dengan p-value sebesar 0,036 dan
didapatkan nilai OR = 0,505 95 CI ; 0,277-0,919 yang artinya responden yang terpengaruh oleh keluarga memiliki peluang 0,505 kali lebih besar untuk memiliki
kecenderungan perilaku makan menyimpang dibandingkan dengan responden yang tidak terpengaruh oleh keluarga.
Hal tersebut telah sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh NAMED 2011 yang menyatakan bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam memicu
terjadinya perilaku makan menyimpang. Hal ini sesuai dengan Tiemeyer 2007 dalam Hapsari 2009 yang juga menyatakan bahwa komentar dari orang tua atau anggota
keluarga lain seputar berat badan atau bentuk tubuh juga memiliki efek yang besar dalam perannya sebagai pemicu perilaku makan menyimpang. Oleh karena itu,
responden tidak perlu memperhatikan apa yang dikatakan oleh anggota keluarga terhadap bentuk tubuhnya. Dalam hal ini berarti responden perlu meningkatkan rasa
percaya diri agar tidak terpengaruh oleh keluarga mengenai bentuk tubuh dan berat badan. Sehingga kecenderungan perilaku makan menyimpang dapat dihindari.
6.8 Hubungan antara Pengaruh Teman Sebaya dengan Kecenderungan Perilaku