37
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain cross sectional study. Pengertian kata cross-sectional adalah memotong suatu benda secara
horizontal atau melintang untuk melihat isi atau apa saja yang terdapat di dalam benda tersebut. Studi cross-sectional sering juga disebut studi prevalensi atau survei, dan
merupakan studi yang paling sederhana. Studi cross-sectional digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu penyakit dan variabel atau karakteristik yang terdapat
di masyarakat pada suatu saat tertentu Chandra, 2008. Penelitian cross-sectional merupakan penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu, dengan model pendekatan point time. Variabel yang termasuk faktor risiko dan
variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama Sumantri, 2011.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada bulan Juni -
Desember 2012.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi universe adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diduga. Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur Sabri,
2009. Populasi yang diamati pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIK UIN Jakarta angkatan 2009 s\d 2012 yang berjumlah 1345 orang, sedangkan yang akan
dijadikan sampel merupakan bagian dari seluruh mahasiswa yang ada di FKIK UIN Jakarta. Jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis beda
dua proporsi Ariawan, 1998 adalah : n = {Z
1- α2
√2P1-P + Z
1- β
√P
1
1-P
1
+P
2
1-P
2
}
2
x deff P
1 -
P
2 2
Keterangan : n
: jumlah sampel Z
1- α2
: tingkat kemaknaan pada α = 5 Z
1- α2
= 1,96 Z
1- β
: kekuatan uji pada 1- β = 90 Z
1- β
= 1,28 P
1
: proporsi penderita PMM terhadap perilaku diet tidak baik pada penelitian
sebelumnya yaitu 99,3 Putra, 2008 P
2
: proporsi penderita PMM terhadap perilaku diet baik pada penelitian sebelumnya
yaitu 76,4 Putra, 2008 P
: P
1+
P
2
2 Deff
: 2 Maka besar sampel yang dihasilkan adalah :
n = {1,96√2.0,881-0,88 + 1,28√0,9931-0,993 +0,764 1-0,764}
2
x 2 0,993
- 0,764
2
n = 84 orang n = 84 x 2 = 168 orang
Berdasarkan perhitungan, maka besar minimal sampel yang dibutuhkan sebanyak 168 orang. Dengan demikian, untuk mengantisipasi adanya missing jawaban dari
respoden maka peneliti menambahkan jumlah sampel yang dibutuhkan, sehingga jumlah seluruh sampel yang diambil sebanyak 185 orang. Pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik cluster sampling area sampling atau sampling daerah 2 tahap. Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri
dari satu kelompok cluster. Tiap item individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-
kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok Nasution, 2003.
Teknik pengambilan sampel pada tahap pertama menentukan kelompok kelas yang akan dijadikan sampel pada tiap prodi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
terdiri dari empat prodi diantaranya Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Farmasi dan Kedokteran. Pada tahap kedua, kelompok kelas pada tiap prodi yang terpilih akan
diambil lagi beberapa mahasiswa yang ada dalam kelompok-kelompok kecil kelas tersebut dengan menggunakan sampel acak dan mahasiswa dalam kelas tersebut yang
terpilih itulah yang kemudian akan dijadikan sebagai sampel.
4.4 Metode Pengumpulan Data