Melihat dampak yang ditimbulkan dari Perilaku makan menyimpang sangat berbahaya maka peneliti tertarik untuk melihat kecenderungan perilaku makan
menyimpang yang terjadinya di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK. Pada kenyataannya di FKIK belum ada penelitian mengenai hal tersebut. Meskipun
mahasiswa FKIK setiap harinya terpapar materi tentang kesehatan dan lebih cenderung kepada remaja akhir namun tidak menutup kemungkinan juga bisa mengarah pada
kecenderungan perilaku makan menyimpang. Pada dasarnya semua orang baik remaja ataupun dewasa bisa berperilaku makan menyimpang dan yang perlu diketahui adalah
perilaku makan menyimpang akan berdampak buruk pada diri seseorang jika keadaan demikian dibiarkan begitu saja.
Setelah dilakukan studi pendahuluan terhadap 20 mahasiswa di kampus FKIK maka didapat hasil sebanyak 50 mahasiswa menganggap dirinya dalam keadaan
gemuk, 70 makan diwaktu malam hari ketika mereka sulit untuk tidur, 60 makan dalam jumlah porsi besar ketika sedang tidak lapar dan 30 melakukan olahraga
ekstrim segera setelah makan. Semua data yang dihasilkan ternyata mendekati ciri-ciri terjadinya perilaku makan menyimpang. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di FKIK.
1.2 Rumusan Masalah
Perilaku makan menyimpang disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor individu dan lingkungan. Adapun dampak dari perilaku makan menyimpang
apabila dibiarkan maka akan mengganggu sistem syaraf otak, sistem pencernaan dan
organ lain sehingga tubuh akan mengalami penurunan fungsional dan akan berlanjut ke dampak yang sangat serius yaitu dapat menyebabkan kematian.
Mengingat dampak yang ditimbulkan sangatlah berbahaya dan tidak menutup kemungkinan juga mahasiswa di FKIK dapat mengalami hal tersebut, maka dilakukan
studi pendahuluan terhadap mahasiswa FKIK. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapat hasil 50 mahasiswa menganggap dirinya dalam keadaan gemuk, 70 makan
diwaktu malam hari ketika mereka sulit untuk tidur, 60 makan dalam jumlah porsi besar ketika sedang tidak lapar dan 30 melakukan olahraga ekstrim segera setelah
makan. Semua data yang dihasilkan ternyata mendekati ciri-ciri terjadinya perilaku makan menyimpang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor
–faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di
FKIK UIN Jakarta tahun 2012.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah gambaran kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di FKIK UIN Jakarta tahun 2012.
2. Bagaimanakah gambaran faktor individu jenis kelamin, pengetahuan, rasa percaya diri dan citra tubuh pada mahasiswa di FKIK UIN Jakarta tahun 2012.
3. Bagaimanakah gambaran faktor lingkungan pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, pelecehan seksual, kekerasan fisik dan keterpaparan terhadap media pada
mahasiswa di FKIK UIN Jakarta tahun 2012.
4. Adakah hubungan antara faktor individu jenis kelamin, pengetahuan, rasa percaya diri dan citra tubuh dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada
mahasiswa di FKIK UIN Jakarta tahun 2012. 5. Adakah hubungan antara faktor lingkungan pengaruh keluarga, pengaruh teman
sebaya, pelecehan seksual, kekerasan fisik dan keterpaparan terhadap media dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di FKIK UIN Jakarta
tahun 2012.
1.4 Tujuan Penelitian