juga tidak menemukan adanya hubungan antara pelecehan seksual dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Tidak adanya hubungan antara pelecehan seksual dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang mungkin disebabkan karena pelecehan seksual tidak selalu
menjadi faktor yang terkuat untuk melakukan perilaku makan menyimpang tetapi masih banyak faktor lain yang mampu mempengaruhi adanya perilaku makan menyimpang
dan dapat dilihat pula jumlah distribusi responden yang mengalami pelecehan seksual lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang tidak mengalami pelecehan seksual. Selain
itu kemungkinan seperti yang diungkap oleh Mazzeo 2008 perlunya evaluasi lebih lanjut tentang pengaruh potensial dari fungsi keluarga terhadap hubungan pelecehan
seksual dengan perilaku makan menyimpang.
6.10 Hubungan antara Kekerasan Fisik dengan Kecenderungan Perilaku Makan
Menyimpang
Kekerasan fisik merupakan salah satu faktor yang ikut berperan dalam terbentuknya perilaku makan menyimpang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fairburn
dan rekan 1999 menemukan bahwa kekerasan fisik yang pernah berulang kali yang dialami oleh perempuan berhubungan secara signifikan sebagai salah satu faktor risiko
anoreksia nervosa. Moore, et al 2002 melaporkan bahwa para perempuan kulit putih dan kulit hitam penderita BED mengalami kekerasan fisik lebih tinggi secara
signifikan daripada objek pembanding yang sehat. Moore, et al 2002 juga mengindikasikan adanya hubungan antara kekerasan fisik pada berbagai tingkat
keparahan dengan binge-eating disorder.
Berdasarkan hasil analisis univariat pada penelitian ini, sebagian besar mahasiswa tidak pernah mengalami kekerasan fisik yaitu sebesar 87,4. Hasil analisis
tabulasi penelitian diketahui 65,2 responden dengan adanya riwayat kekerasan fisik yang mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang.
Ketika dilakukan uji Chi-Square didapatkan hasil uji statistik memperlihatkan tidak adanya hubungan antara riwayat kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku
makan menyimpang dengan p-value sebesar 0,387. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya pada penelitian-penelitian sebelumnya, salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Aini 2009 karena penelitian sebelumnya mengemukakan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku makan
menyimpang. Tidak adanya hubungan antara kekerasan fisik dengan kecenderungan perilaku
makan menyimpang mungkin disebabkan distribusi responden yang pernah mengalami kekerasan fisik lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan yang tidak pernah
mengalami kekerasan fisik dan tidak selalu yang mengalami kekerasan fisik memilih untuk melakukan perilaku makan menyimpang.
6.11 Hubungan antara Pengaruh Media dengan Kecenderungan Perilaku