Kelemahan-kelemahan tersebut diperberat lagi oleh beberapa kondisi yang ada, diantaranya masih berlakunya sistem guru kelas harus mengajarkan beberapa
mata pelajaran. Masing-masing mata pelajaran itu mempunyai karakteristik atau ciri tersendiri.
Manurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 Maret 2014 melalui observasi kelas dan wawancara dengan guru kelas IV semester genap
di SDN 11 pagi Jakarta Utara tahunpelajaran 20132014 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS masih rendah. Asumsi dasar yang
menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal dan pencapaian kompetensi mata pelajaran IPS siswa kurang optimal adalah pemilihan metode pembelajaran dan
kurangnya peran serta keaktifan siswa dalam KBM. Metode belajar guru masih secara konvensional. Proses belajar mengajar IPS masih terfokus pada guru dan
kurang terfokus pada siswa. Metode pembelajaran yang digunakan lebih didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja.Peran serta siswa belum menyeluruh sehingga
menyebabkan deskriminasi dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah Dasar Negeri SunterAgung 11 Pagi tempat saya mengadakan
penelitian ini merupakan sekolah negeri yang berada di daerah Sunter, Jakarta- Utara. Tepatnya berada di alamat Jl. Nusantara komp. Sekneg. Sekolah ini dipimpin
oleh ibu Yohana, S. Pd. Saya memilih sekolah ini karena saya menganggap sekolah ini cukup menarik untuk diteliti. SDN SunterAgung 11 pagi itu sendiri merupakan
sekolah favorit di daerah sunter. Selain tempatnya strategis untuk pendidikan karena jauh dari keramaian sekolah ini juga mempunyai sarana dan prasarana yang
cukup lengkap untuk mengajarkan peserta didik. Sekolah ini memiliki rombongan belajar sebanyak 12 rombel. Namun begitu, saya lihat cara mengajar guru di
sekolah ini masih banyak yang menggunakan metode konvensional. Di mana guru lebih aktif selama pembelajaran dibandingkan siswa. Padahal kurikulum sekarang
menuntut para guru agar lebih kreatif dan inofatif dalam memilih metode yang
digunakan untuk mengajar. Dari itu saya merasa terdorong untuk meneliti di sekolah tersebut dengan
judul “Pengaruh Pendekatan Active Learning Metode Poster Comment Terhadap HasilBelajar IPS Kelas IV SDN SunterAgung 11 Pagi
Jak-ut. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode
pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa
tertentu saja.Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dari sumber
lainnya, sehingga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata pelajaran IPS.
Salah satu metode yang melibatkan semua siswa adalah metode poster comment yang mana metode ini bertujuan untuk menstimulasi dan meningkatkan
kreaktifitas dan mendorong penghayatan siswa terhadap suatu permasalahan. Dalam metode ini siswa di dorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara
lisan tentang gambar atau poster. Dengan metode ini diharapkan siswa lebih terampil dalam bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan
berani untuk
mempertanggungjawabkan tugasnya dengan cara mempresentasikannya di depanteman-temannya. Sehingga mereka terampil bekerja dan berani berbicara di
depan umum. Sehingga nantinya dengan menggunakan metode poster comment Sebagai seorang pendidik perlu adanya inovasi dalam mengajarnya bukan
itu saja, guru juga dituntut agar mengetahui karakteristik siswanya masing-masing. Maka kini telah kita kenal istilah PAIKEM pembelajaranaktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan. Dengan keaktifan siswa di kelas, akan membuat materi yang diberikan guru pada siswa menjadi lebih melekat di benak mereka. Maka karena itu
peneliti ingin mengetahui apakah dengan menggunakan pendekatan active learning
metode poster comment pada mata pelajaran IPS mampu mempengaruhi hasil belajar siswa di kelas IV SDN Sunter Agung 11 pagi.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian tersebut, adamasalah yang muncul, antara lain: 1.
Kurang aktifnya siswa dalam kegiatan belajar 2.
Rendahnya hasil belajar siswa 3.
Metode yang digunakan guru tidak variatif
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pengaruh pendekatan active learning metode poster comment terhadap hasil belajar IPS, oleh karena itu penelitian ini
akan dabatasi pada: 1.
Metode yang digunakan guru tidak variatif 2.
Rendahnya hasil belajar siswa
D. Perumusan Masalah
Permasalahan mengenai pengaruh pendekatan active learning metode poster comment terhadap hasil belajar IPS dapat dipengaruhi oleh aspek yang dapat dan
akan diteliti, yaitu: Apakah ada pengaruh pendekatan Active Learning metode Poster Comment terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV SD
Negeri 11 Pagi Jakarta-utara?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh dan kontribusi
tersebut, yaitu “Untuk mengetahui pengaruh pendekatan Active Learning dengan metode poster commenter hadap hasil belajar
IPS siswa kelas IV SDN Sunter Agung 11 Pagi ”.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Secara umum, dapat digunakan sebagai bahan pembanding atau dikembangkan
lebih lanjut serta sebagai referensi terhadap penelitian yang relevan dengan permasalahn yang sejenis.
2. Secara institusional, pendekatan active learning metode poster comment mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar IPS siswa.
3. Secara praktik a. Diharapkan dapat berguna dalam perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah SDN. SunterAgung 11 Pagi. b. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai
pembanding dalam penelitian-penelitian lebih lanjut dan sejenis. c. Bagi guru dan pelaku pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai
rujukan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
8
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pendekatan Active Learning
a. Pengertian pendekatan active learning
Pendekatan sifatnya umum, tergantung sudut pandang siapa yang akan mendekati. Pendekatan dapat pula diartikan sebagai titik tolak, awal dari
memulai suatu proses. Pendekatan pembelajaran berarti titik awal cara pandang kita menghadapi suatu proses pembelajaran. Dari sinilah dimulai
dan melahirkan suatu metode, startegi, teknik pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach, dan pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung derict instruction, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
6
Pendekatan active learning merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberdayakan kemampuan peserta didik secara
optimal dengan menggunakan berbagai carastartegi secara aktif. Dalam hal ini proses aktivitas pembelajaran didominasi oleh peserta didik dengan
menggunakan otak sebagai cara untuk menemukan konsep dan memecahkan
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, hal. 127
masalah yang sedang dipelajari, di samping itu juga untuk melatih mental dan keterampilan fisiknya.
7
b. Prinsip-prinsip belajar Active Learning
Untuk dapat menerapkan pendekatan active learning dalam kegiatan belajar mengajar, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai tolak ukur
yang dapat
diamati berupa
tingkah laku
peserta didik.
Hal tersebutdikarenakan perilaku peserta didik dapat menampilkan keterlibatan
siswa dalam proses belajar mengajar baik secara intelektual, sosial, maupun emosional yang dalam banyak hal dapat diisyaratkan langsung melalui
bentuk keaktifan fisik. Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara
belajat siswa aktif, sebagaimana disebutkan oleh Hamzah B. uno dan Nurdin Mohamad, diantaranya sebagai berikut:
1 Prinsip perhatian dan motivasi Perhatian dapat dilakukan melalu komunikasi yang baik antara pendidik
dan peserta didik. Dialog yang baik dan sikap terbuka dari pendidik dapat membantu siswa lebih berani berbicara tanpa terbayang rasa takut
sehingga mereka terpacu untuk berpikir dan terbuka untuk mengeluarkan semua hambatan yang mereka miliki. Sedangkan
motivasi mempunyai peranan member tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Besarnya motivasi akan terlihat pada
besarnya feeling atau rasa ketertarikan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.
7
A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Yogyakarta: Sukses Offset, 2008, hal. 180