dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:
17
=
Dengan Kriteria: F
hitung
F
tabel
, maka data homogen F
hitung
F
tabel
, maka data tidak homogen
c. Uji Linearitas
Uji lineritas sebagai uji persyaratan analisis data untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara
signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang Linear apabila : 1 Hasil signifikansi Linearity lebih dari 0,05.
2 Hasil dari F
hitung
F
tabel
, dengan demikian H ditrima dan H
1
ditolak, maka Regresi Y atas X Linier.
Kriteria pengujian pengujian hipotesis:
18
1. Tolak koefisien arah regresi signifikan apabila F
hitung
≥ F
tabel
. Distribusi F diambil dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2
2. Tolak hipotesis model regresi linear jika F
hitung
≥ F
tabel
. Distribusi F diambil dari dk pembilang = k – 2 dan dk penyebut = n – k
17
Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4, h. 272
18
Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama, 2010., Cet. 1, h. 154
Dengan rumus: Langkah pertama adalah menghitung a dan b menggunakan kuadrat kecil
= ²
² =
² ²
Langkah kedua dengan mengitung semua jumlah kuadrat JK T = ΣY²
JK a = JK
= b{ XY }
JK S = JK T – JK a – JK
JK G = {ΣY² -
²
} Untuk menghitung JK G diperlukan beberapa tahap, yaitu
mengelompokkan skor yang sama pada data X, setiap kelompok data X terdiri dari beberapa data yang sama dan jumlah data diberi notasi n,
sehingga ada kelompok pasangan data dengan Y dalam jumlah n dalam bentuk tabel.
JK TC = JK S – JK G
d. N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain
normalized gain. Nilai N-Gain
ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
19
19
Yanti. Herlanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 71.