Hasil Penelitian 1. Uji Validitas

ahli. 1 Konsultasi yang dilakukan dengan mengubah redaksi atau bahasa yang digunakan di soal. Ahli di sini dapat dikatakan adalah dosen, Para ahli atau dosen akan memberi keputusan bahwa instrumen yang digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Jadi, soal yang dipakai dalam penelitian berjumlah 15 soal dengan bentuk pilihan ganda.

2. Uji Reliabilitas Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya

instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment. Tabel 4.12 Hasil perhitungan Reliabilitas Ganjil Genap Ganjil 1 Genap 0,753465 1 Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni sebesar 0,3440 Keterangan: a. Nilai DF dengan jumlah sampel 33-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,344 b. Perhitungan validitas dan Reliabilitas menggunakan aplikasi Ms. Excel Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta Bandung, 2013, h. 177.

9. Hipotesis Uji-t

t = ̅ = 8,374 berikut ini akan disajikan rekapitulasi perhitungan statistik hasil pengujian perbedaan rata-rata dengan uji parametrik t-test yang dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera di bawah ini. Tabel 4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Perbedaan Rata-rata melalui Uji Parametrik T- test Uji Perbedaan Rata-rata Uji Parametrik : T- test Kriteria : Sig. ≥ 0,05, H 1 diterima Sig. 8,374 Kesimpulan Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DDCT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan Dari penyajian dalam tabel 4.23 dipaparkan bahwa hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H 1 diterima dengan nilai T hitung yakni 8,374 dan T tabel berada pada nilai 1,665. harga t 1 – α 1 – 0,05 = 0,975 untuk uji dua sisi pada distribusi student t dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. Dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat Pengaruh dari Penggunaan Pendekatan DDCT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi dari masing-masing pengujian yang telah dilakukan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat di bawah ini. Tabel 4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain, Normalitas, Homogenitas, Linearitas Hasil Belajar Kelas X IIS 3 Komponen Daftar Nilai Pretest Posttest N-Gain N 39 39 X̅ 42,43 52,23 SD 11,23 13,427 Nilai Tertinggi 67 74 1 Nilai Terendah 20 27 0,12 Uji Normalitas Lillyfors Kriteria : Sig. ≥ 0,05, Data Berdistribusi Normal Sig. -2,7373255 Kesimpulan Normal Normal Normal Uji Homogenitas Variansi dan Linearitas Kriteria : Sig. ≥ 0,05, Data Homogen dan Linear Sig. 1,40 2,01 -3,44 Kesimpulan Homogen Koefisien arah regresi linear Regresi linear Pada tabel 4.24 yang telah disajikan di atas dalam hal ini peneliti akan paparkan maksud dari tabel 4.24 tersebut. dapat kita lihat perolehan masing-masing nilai baik itu nilai pretest maupun posttest setelah pendekatan DDCT tersebut digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan jumlah siswa 42 orang yang dapat mengikuti pembelajaran pada hari itu sebanyak 39 orang dengan perolehan nilai pretest terendah dengan nilai 20 poin dengan nilai prosentase sebesar 2,6 dan untuk nilai pretest tertinggi dengan nilai 67 diperoleh nilai prosentase sebesar 2,6. Dengan nilai rata-ratanya yakni dengan nilai 42,43, dan standar deviasi dengan nilai 11,23. Untuk nilai posttest setelah pendekatan DDCT digunakan sebanyak 39 orang yang dapat mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai posttest terendah berada pada nilai 27 dengan perolehan prosenatase pada nilai 2,6 dan untuk nilai tertinggi berada pada nilai 74 diperolehlah nilai prosenatase sebesar 12,8. Selain itu, untuk nilai rata-rata posttest yakni dengan nilai 52,53 dan standar deviasi 13,427. Dengan demikian setelah pendekatan DDCT digunakan terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa kelas X IIS 3 yang dapat dilihat dari perubahan nilai masing-masing siswanya. Selanjutnya, adalah perolehan dari hasil perhitungan N-Gain untuk mengetahui perolehan peningkatan nilai secara maksmimal melalui perhitungan. Dapat kita lihat pad tabel 4.24 kolom ketiga untuk hasil dari perolehan N-Gain dengan nilai tertinggi yakni sebesar 1 yang artinya adalah bahwa hasil tersebut berada pada interpretasi yang tinggi. Selain itu, untuk perolehan nilai terndah N-Gain berada pada nilai 0,12 yang berada pada interpretasi yang sangat rendah. Selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian normalitas data dengan taraf signifikansi 0,05 dan bila hasil perhitungan normalitas tersebut ≥ 0,05 maka hasil tersebut berdistribusi normal. Setelah melakukan perhitungan perolehan nilai untuk normalitas berada pada nilai -2,7373255 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel lillyfors. Pada tabel nilai lillyfors dengan perolehan nilai 0,14373. Dengan melihat hasil nilai masing-masing baik secara perhitungan maupun pada L tabel maka dapat kita simpulkan bahwa L -2,7373255 ≤ L 0,14373 yang menandakan bahwa hasil data tersebut berdistribusi normal dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan pada pengujian homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data tersebut. Dalam tabel 4.24 dalam kolom pada daftar nilai homogenitas telah sedikit di singgung perolehan masing-masing nilai baik itu nilai tarhadap hasil pengujian homogenitas maupun linearitas. Dalam hal ini peneliti akan membahas maksud dari kolom pada daftar nilai untuk pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Pada tabel dipaparkan bahwa bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 yang selanjutnya dilihat pada tabel F maka hasil tersebut bernilai homogen. Setelah dilakukan perhitungan untuk perhitungan pada pengujian homogenitas maka diperolehlah nilai F sebesar 1,19 dengan Dk pembilang dan penyebutnya yakni 38 maka diperolehlah nilai F tabel sebesar 1,84 yang berarti bahwa F 1,19 ≤ F 1,84 . Hal ini membuktikan bahwa hasil tersebut bernilai homogen. Untuk pengujian terakhir adalah pengujian linearitas yang dapat juga dilihat pada tabel rekapitulasi 4.24. Pada pengujian lineritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dapat kita lihat pada tabel 4.24 bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 untuk kedua hipotesis maka bernilai memiliki koefisien regresi secara linear. Hasil peritungan pada tabel di atas maka diperoleh nilai untuk hipotesis pertama yakni dengan nilai pada F hitung sebesar 2,01 yang selanjutnya akan dibandingkan pada F tabel sebesar 2,16. Maka, dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama adalah F 2,01 ≤ F 2,16 yang berarti bahwa H diterima dan bila diterjemahkan yaitu terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DDCT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan. Selanjutnya untuk hipotesis kedua diperolehlah nilai pada F hitung sebesar -3,44 yang selanjutnya akan dibandingkan pada F tabel dengan nilai 1,84. Maka, untuk hipotesis kedua dapat kita simpulkan bahwa F -3,44 ≤ F 1,84 yang bila disimpulkan adalah H diterima. Dalam hal ini berarti terdapat pengaruh pendekatan DDCT terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear. a Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran Wawancara respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian atau respon siswa mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar. Wawancara dilakukan kepada kelas X IIS 3 mengenai penggunaan pendekatan DDCT terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui respon siswa kelas X IIS 3 terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DDCT di sajikan pada tabel berikut: Tabel 4.25 Hasil Wawancara terhadap siswa dari penggunaan pendekatan DDCT No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara 1. Kendala yang dialami saat belajar dengan menggunakan pendekatan DDCT Beberapa siswa mengatakan tidak terdapat kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan namun ada juga yang mengatakan masih terdapat kendala berupa penyerapan dari pemberian teori dalam aplikasi diskusi untuk kegiatan belajar selanjutnya dan juga karena banyak terlalu berisik jadi belajar sulit fokus 2. Keefektifan penggunaan pendekatan DDCT terhadap hasil belajar dan berfikir kritis Beberapa siswa yang diwawancarai banyak yang mengatakn sangat efektif karena belajar menjadi tidak monoton, kaku, tegang dan menakutkan sehingga belajar menjadi menyenangkan dan pelajaran menjadi mudah untuk diterima secara cepat. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi Dari hasil wawancara yang telah dilakukan beerapa siswa mengatakan membutuhkan waktu untuk pembuatan kelompok diskusi sekitar 10-15 menit. 4. Saran yang diharapkan untuk kegiatan belajar selanjutnya Dari hasil wawancara dapat dismpulkan bahwa seluruh siswa ingin agar proses belajar dilakukan dengan menggunakan metode, games atau yang lain agar belajar menjadi menyenangkan. Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat respon yang positif dari siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan DDCT. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para siswa saat melakukan proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DDCT. Karena secara keseluruhan siswa berpendapat bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajari konsep ilmu ekonomi. Selain itu juga, dapat meningkatkan motivasi belajar sekaligus pemahamannya. Dari wawancara yang dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran siswa juga menyampaikan bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan DDCT dalam proses diskusi dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis. Kemudian, jika kita melihat data wawancara pada tabel 4.25 secara keseluruhan rata-rata siswa sangat setuju bahwa pendekatan DDCT memiliki dampak positif bagi pembelajaran yakni dengan nilai 74. b Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-masing peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan menggunakan pendekatan DDCT dalam kegiatan diskusi pada 13 Agustus 2014 di kelas X IIS 3 dengan materi yang dibahas adalah konsep dasar ilmu ekonomi. Tabel 4.26 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Penilaian Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 Terhadap Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan DDCT Kegiatan Perilaku Siswa S SR SRI Pendahuluan a. Siswa menyimak, mendengar, dan menghayati informasi yang disampaikan oleh guru 3 19 43,3 b. Siswa mengerjakan soal pretest yang diberikan oleh guru untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh setap peserta didik 4 c. Siswa mengamati gambar tentang aktivitas manusia dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya 3 d. Siswa memahami makna dan manfaat dari tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 3 a. Siswa membuat kelompok sesuai dengan perintah yang disampaikan oleh guru dan bergegas ke perpustakaan untuk mencari beberapa sumber lalu menyimpulkannya secara mandiri 4 b. Siswa mendata nominal kebutuhannya dan seluruh keluarganya dalam satu bulan lalu menghitung jumlah penghasilan kedua orang tuanya untuk mengambil data secara byata tentang keberadaan kebuuhan dan alat 4 Observasing pemuas kebutuhan yang tersedia 5,00 c. Siswa mendiskusikan kemudian mempresentasikan alasan mengapa ilmu ekonomi ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan mengaitkannya dengan perintah Allah untuk mendapatkan yang terbaik secara kreatif 3 d. Siswa mendiskusikan kasuspermasalahan yang diberikan oleh guru sebelumnya sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk dipresentasikan 4 Questioning a. Siswa dapat menjelaskan apa yang ditanyakan oleh guru mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tentang kesiapan siswa dalam proses pembelajaran sebagai tanda siap untuk memulai pembelajaran 4 1,3 Eksperimenting a. Siswa mengembangkan nalar keingitahuannya dengan mengkomparasikan hasil temuannya melalui dialog dalam diskusi kelompoknya 4 2,7 b. Siswa ikut berperan serta dalam proses pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru 4 a. Siswa mempresentasikan hasil temuan yang telah didiskusikannya 4 Asssociating bersama teman sekolompoknya 2,7 b. Siswa melakukan kegiatan penganalisisan serta mengkategorikan hakikat ilmu ekonomi 4 Networking a. Siswa menyimak hasil deskripsi yang telah disampaikan oleh guru 4 2,3 b. Siswa mencatat beberapa hal penting terkait dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru baik dalam diskusi maupun diluar diskusi 3 Penutup a. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting 3 3,7 b. Siswa mengerjakan soal posttest yang telah guru berikan setelah kegiatan diskusi 4 c. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah diberikan 4 Keterangan: S : Skor Awal SR : Skor Rata-rata SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator : skala 0 – 4, keterangan: Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Berdasarkan tabel 4.26 dapat kita lihat pada kegiatan awal pendahuluan sikap atau perlakuan siswa berupa respon yang diberikan secara langsung memiliki dampak yang positif artinya siswa menikmati proses awal pembelajaran. Pada tahapan inti dapat kita lihat skor rata-rata per setiap indikator dalam tabel 4.26 yang menunjukan hal yang sangat baik atau kearah yang positif dimana siswa sangat antusias sekali dalam hal proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DDCT. Dalam hal ini penilaian yang telah peneliti kategorikan dapat dilihat pada tabel 4.26. c Hasil Wawancara Guru Wawancara guru ini digunakan untuk mengetahui penilaian atau tanggapan guru terhadap pelaksanaan KBM yang telah dilakukan pada kelas penelitian yakni kelas X IIS 3. Data hasil wawancara ini akan dilakukan secara dekriptif berupa analisis pembahasan yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban guru setelah dilakukan wawancara tentang pengaruh pendekatan DDCT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, maka diperoleh beberapa hal, yakni sebagai berikut Tabel 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DDCT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara 1. Manfaat dari pendekatan yang digunakan Guru memaparkan bahwa terdapat manfaat dari pendekatan yang telah digunakan pada saat belajar. Namun, tidak dapat dinilai hanya satu kali pertemuan saja 2. Keefektifan penggunaan pendekatan DDCT terhadap hasil belajar dan berfikir kritis Guru memberikan respon positif bahwa penggunaan pendekatan DDCT dapat membuat siswa menjadi aktif misalnya memberikan pendapat secara lancar walaupun terkadang masih ragu-ragu dan ada beberapa siswa yang terpacu untuk berpendapat 3. Kendala yang dialami saat menggunakan pendekatan DDCT beserta kelemahannya Guru memaparkan beberapa kekurangan dari pendekatan yang telah digunakan seperti waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok butuh waktu yang agak lama, ada juga siswa yang cenderung kurang dapat terlibat aktif dalam hal menanya juga menyanggah dari setiap pernyataan ataupun pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing kelompok. 4. Keunggulan pendekatan DDCT Guru memaparkan bahwa pendekatan DDCT dapat memberikan kemudahan dalam proses KBM karena memiliki kelebihan yakni dapat membantu pemahaman siswa pada konsep yang abstrak dan dapat menghemat waktu karena guru tidak perlu menulis materi terlalu banyak karena sudah ada pada pendekatan DDCT yang tersedia. 5. Kritik dan saran untuk perbaiakan dikemudian hari Guru memberikan saran yang positif berupa selain diberikan tayangan slide show berupa power point juga diberikan handout dari power point yang telah ditayangkan untuk belajar siswa. Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat dilihat bahwa guru memberikan respon yang cukup positif terhadap penggunaan pendekatan DDCT karena pendekatan DDCT memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat membantu siwa untuk lebih berfikir kritis dalam meyelesaikan beberapa permasalahan terkait dengan materi yang didapatkan pada saat proses diskusi. Namun, guru juga memaparkan kendala yang sering dihadapi yakni keaktifan hanya untuk siswa yang dapat mendominasi kelompok diskusinya, selain itu waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi terlampau lama sehingga kegiatan diskusi kurang bisa sampai terlaksana dengan baik. d Perolehan penilaian hasil observasi oleh guru mata pelajaran ekonomi kepada peniliti saat kegiatan belajar mengajar Untuk mempermudah dalam membaca dalam hal ini membuat sebuah tabel perolehan skor dari hasil penilaian observasi secara langsung saat kegiatan belajar mengajar dilakukan apakah telah sesuai dengan yang terdapat pada RPP. Tabel 4.28 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi yang dilakukan oleh Guru mata Pelajaran Ekonomi kepada Peneliti saat Kegiatan Diskusi dengan Menggunakan Pendekatan DDCT di Kelas X IIS 3 Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi SMAN 6 Tangerang Selatan 2014-2015 Kegiatan Kegiatan guru S SR SRI Pendahuluan a. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 4 5,7 b. Guru memberikan Pretest untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik 2 c. Guru memberikan motivasi belajar siswa kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari 2 d. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang kebutuhan siswa sebagai siswa dan mengaitkannya dengan pemenuhan kebutuhan tersebut 3 21 e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 4 Kegiatan Inti Observasing Guru menerapkan pendekatan DDCT dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan lembar pengamatan siswa 3 4,7 b. Guru mengamati sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa 4 c. Guru meminta siswa untuk membuat dalam beberapa kelompok kecil dan mengajak siswa ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku sebagai sumber lalu menyimpulkan ilmu ekonomi secara mandiri 4 d. Guru memberikan kasus dari artikel internet mengenai perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya untuk selanjutnya di diskusikan sesuai dengan kelompoknya masing- 3 masing Questioning a. Guru memberikan kepada siswa yang ingin bertanya tentang kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan 4 b. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok yang telah dibuat untuk bertanya jika ada yang masih kurang paham mengenai penjelasan yang disampaikan guru sebelumnya 4 Experimenting a. Guru memfasilitasi berkembangnya nalar keingintahuan peserta didik dalam mengkomparasi temuannya sementara 4 b. Guru menciptakan suasana dialog mendalam antar siswa dan guru oleh karenanya upayakan untuk selalu belajar dalam kelompok 3 Associating a. Guru menerapkan brain stroming dengan melemparkan pertanyaan melalui topik yang telah di diskusikan oleh siswa sebelumnya dengan tujuan untuk memperluas wawasan 4 b. Guru mendampingi dalam menganalisis dan membuat 4 kategori dari hakikat ilmu ekonomi Networking a. Guru menyampaikan hasil deskripsi dan menerapkan konsep motif ekonomi sebagai bagian dari ilmu ekonomi sesuai dengan ajaran agama yang dianut 3 Penutup a. Guru mengambil alih seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan menyimpulkan baik berupa hasil temuan siswa maupun hasil diskusi dari setiap kelompok 4 b. Guru memberikan evaluasi dalam bentuk pemberian posttest untuk menilai kemapuan siswa setelah menggunakan pendekatan DDCT 3 Keterangan: S : Skor Awal SR : Skor Rata-rata SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator : skala 0 – 4, keterangan: Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Dalam tabel 4.28 dapat kita lihat masing-masing perolehan nilai untuk setiap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang dinilai secara langsung oleh guru mata pelajaran ekonomi pada saat itu. yang menjadi perhatian peneliti adalah pada kegiatan awal di pendahuluan dimana seorang guru yang dalam hal ini adalah peneliti pada hakikatnya memberikan pretest di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik yang akan menentukan tentang masing-masing kemampuan dari peserta didik tersebut. selanjutnya, yang menjadi perhatian peneliti yang kedua adalah seorang guru terkadang tidak memberikan motivasi belajar yang dikaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan nyata. Dengan pemberian motivasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dari masing- masing peserta didik. Masing-masing penilaian yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan kategorinya masing-masing dapat dilihat dalam tabel 4.28 e Hasil Penilaian Diskusi Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap kelompok diskusi dalam aspek menanya, mengamati, menalar, mengolah data, menyimpulkan dan menyajikan menunjukkan pada arah yang baik walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada penilaian selanjutnya adalah proses diskusi berlangsung dimana beberapa kelompok mendapatkan beberapa catatan perbaikan dalam hal kesopanan, ketertiban saat proses diskusi berlagsung dan beberapa dari teman kelompok terdapat juga yang mendominasi dalam hal melakukan diskusi. Penilaian yang terakhir adalah saatnya mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada saat memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai dengan topik yang dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi. Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar penilaian diskusi.

C. PEMBAHASAN

Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi lokasi penelitian. Tes tertulis ini diberikan sebelum dan setelah kelas tersebut melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DDCT. Pada kelas X IIS 3 sebelum menggunakan pendekatan DDCT kita memberikan tayangan berupa slide show dari power point selanjutnya kita berikan pretest untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebelum pendekatan DDCT diberikan dalm proses diskusi. Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Piihan Ganda PG. Tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada konsep ilmu ekonomi dari segi kognitif pengetahuan. Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses pembelajaran dilaksanakan pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan posttest dengan menggunakan pendekatan DDCT. Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan dari analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DDCT, dilakukan pretest terlebih dahulu. Dari hasil perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.24, dapat dilihat bahwa rata-rata pretest hasil belajar pada kelas X IIS 3 adalah 42,43. Selain itu, masing-masing nilai pretest dengan perolehan prosenatase berdasarkan persen dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. Kemampuan awal siswa yang rendah, dapat disebabkan oleh kurangnya persiapan belajar pada kelas tersebut karena tes yang diberikan secara tiba- tiba tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang disampaikan slameto yang menyatakan bahwa kesiapan atau kesediaan diri siswa akan menimbulkan terjadinya proses belajar. Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DDCT di perpustakaan. Namun, ruangan perpustakaan yang seharusnya menjadi lokasi diskusi tersebut digunakan oleh peneliti dan siswa pada kesempatan itu tidak dapat peneliti gunakan karena ruangan perpustakaan padat dengan buku-buku pelajaran yang baru saja tiba dari penerbit. Sehingga, peneliti memutuskan untuk melakukan proses diskusi di ruang kelas siswa yakni kelas X IIS 3 tempat siswa tersebut belajar setiap harinya. Kegiatan diskusi berjalan dengan tertib dan penuh antusiasme yang tinggi, walaupun di luar dari rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DDCT pada konsep ilmu ekonomi selanjutnya siswa diberi posttest untuk menjaring hasil belajar setelah menggunakan pendekatan DDCT. Rata- rata posttest pada kelas X IIS 3 yakni sebesar 52,41. Penilaian masing- masing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai prosentasenya dapat juga dilihat pada tabel lampiran 6. Dalam hal ini terjadi peningkatan pada hasil belajar yang cukup siginifikan pada awal sebelum menggunakan pendekatan DDCT dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 42,43. Tidak hanya sampai pada peningkatan hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada N- Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan skor 1. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,12. Penggunaan pendekatan DDCT sebagai pendekatan dalam proses diskusi ini di maksudkan untuk memperjelas dan memperkaya informasi yang diberikan agar menambah variansi saat materi disajikan dan untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam mencerna materi pada konsep ilmu ekonomi. Karena pada hakikatnya pendekatan Deep Dialogue Critical ThingkingDD CT adalah percakapan antara orang-orang dialog yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan dengan melakukan kegiatan berfikir kritis yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta melaksanakannya secara benar. Karena, beberapa prinsip yang harus ada dalam DDCT adalah adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling memberikan yang terbaik, menjalin hubungan kesedarejatan dan keberadaan serta empasitas yang tinggi, karena fokus dalam kajian ini adalah dalam sebuah pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman, melalui dialog serta secara mendalam dan berfikir kritis tidak saja keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga pada aspek intelektual, sosial, mental, emosional dan piritual. Newman dan Logan dalam Abin Syamsuddin Makmun yang menyatakan beberapa fungsi pendekatan, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil output dan sasarantarget yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya, mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama basic way yang paling efektif untuk mencapai sasaran, mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah steps yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran dan mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur criteria dan patokan ukuran standard untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan achievement usaha. 1 Faktor yang mempengaruhi kemampuan berfikir kreatif siswa terdiri dari dua faktor yakni faktor intern dan ekstern. Perilaku kreatif yang http:Pjjpgsd.dikti.co.idfile.php. diakses pada 22 Mei 2014 dimiliki oleh seseoang ternyata dipengaruhi oleh faktor ekstern lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan faktor intern intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi yang dalam hal ini juga sebagai penentu keberhasilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik di masa yang akan. Bila kita lihat dari kompetensi yang dimiliki oleh para pendidik dari sekolah SMAN 6 Tangerang Selatan dengan jumlah guru, sebanyak 46 orang 79,31 berstatus guru PNS, dan sisanya 12 orang 20,69 berstatus guru honorer. 17 orang 29,31 berpendidikan S2, dan sisanya 41 orang 70,69 berpendidikan S1. Sedangkan untuk tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS. Selain itu, gedung yang bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian, lahan yang luas baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau hari-hari kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas dengan minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau kawah condrodimuka tempat penempaan peserta didik sehingga nantinya dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun Iptek. Selain itu juga, kelayakan pada sarana prasarana juga mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk di jadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun termasuk DDCT dapat dilaksanakan dengan baik. Terakhir adalah dari segi laboratorium baik untuk IPA, IPS, komputer, dan bahasa dalam kondisi yang baik dari sisi fisik. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dimana pada penelitian yang dilakukan saat ini peneliti berhipotesis bahwa ternyata terdapat pengaruh yang positif dari

Dokumen yang terkait

Pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap prestai belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi SMA Negeri kota Tangerang Selatan

2 18 102

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI DEEP DIALOGUE Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Deep Dialogue SD Negeri 01 Gondangmanis Tahun Pelaja

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI DEEP DIALOGUE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Deep Dialogue Pada Siswa Kelas IV SD Negere I Demangan Tahun Ajaran 2011/201.

0 1 17

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS SEJARAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG ANTARA YANG DIAJARKAN DENGAN PENDEKATAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING DAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP ARTHROPODA.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJRAN BERBASIS DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MA NU NURUL ULUM JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 10

11 BAB II PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING (DDCT) PADA MATA PELAJARAN FIQIH

0 1 25