24
lanjut. Situasi tidak keseimbangan diskuilibrium adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.
3 Hasil belajar Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai
hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa yang mempengaruhi interaksi dengan
bahan yang dipelajari. Dalam kaitannya dengan implementasi empat pilar pembelajaran
UNESCO pada praktik pendidikan, Zhou Nanzhao menyarankan penguasaan sejumlah kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa
dalam belajar baik tentang apa saja, dimana saja dengan siapa saja antara lain adalah:
b. Kompetensi dalam mengumpulkan, memilih, mengolah dan mengelola informasi
c. Kometensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk mengetahui dan memahami
d. Kompetensi dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif e. Kompetensi untuk beradaptasi diri menghadapi perubahan kehidupan
f. Kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain dalam suatu tim
g. Kompetensi dalam menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi yang damai.
d. Prinsip umum belajar
Sebagai simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep behavioristik, kognitivisme maupun konstruktivisme dalam sukmadinata
disampaikan beberapa prinsip umum belajar diantaranya adalah: 1.
Belajar merupakan bagian dari perkembangan Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat
hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat
2. Belajar berlangsung seumur hidup
25
Dalam hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat life long learning
3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan,
kematangan serta usaha dari individu secara aktif 4.
Belajar mencakup semua aspek kehidupan Dalam belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotor
dan keterampilan life skill. Menurut Ki Hajar Dewantara belajar harus mengembangkan cipta kognitif, rasa afektif, karsa motivasi dan
karya psikomotor 5.
Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu Kegiatan belajar dapat berlangsung di sekolah kelas dan halaman
sekolah, di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri dan sebagainya
6. Belajar berlangsung dengan guru maupun tanpa guru
Belajar berlangsung dalam situasi formal, informal dan nonformal 7.
Belajar yang terencana dan disengaja menutut motivasi yang tinggi Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan
kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya
yang sungguh-sungguh. 8.
Perbuatan belajar bervariasi dari apa yang sederhana sampai dengan yang amat kompleks
9. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan
Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya. Adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya
motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar 10. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan
dari orang lain Orang lain dapat berupa guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten
dan lainnya
26
e. Tipe Belajar
Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa belajar merupakan bagian dari neuropsikologi, psikologi pendidikan, teori belajar dan paedagogi.
Belajar dapat terjadi karena pembiasaan habituasi seperti dalam pengkondisian klasik terutama terjadi pada spesies-spesies binatang atau
sebagai hasil dari aktivitas yang kompleks. Jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan dan
psikologicukup banyak diantaranya adalah belajar sederhana tanpa asosiasi, belajar melalui pemberian kesan imprinting,
belajar observasional, belajar bermain, enkulturisasi, belajar dengan multimedia,
e-learning, belajar dengan menghafal rote learning, belajar informal, belajar formal, belajar nonformal, belajar nonformal yang dikombinasi,
serta belajar melalui dialog. Sejauh ini diidentifikasi minimal ada 15 lima belas jenis belajar diantaranya adalah:
1. Belajar berlandaskan behaviorisme Paham behaviorisme memabagi tipe belajar dalam beberapa bagian
diantaranya adalah: a Belajar Asosiasi
Belajar asosiasi adalah suatu proses dimana suatu materi pembelajaran dipelajari melalui asosiasi dengan bahan-bahan pembelajaran yang terpisah
yang sudah dipelajari sebelumnya. Belajar asosiasi akan lebih mudah jika ada keterkaitan antara materi pembelajaran yang baru dengan yang sebelumnya.
b Belajar melalui kesan imprinting Istilah imprinting biasa digunakan dalam psikologi untuk menggambarkan
tahap-tahap sensitif dari belajar pada usia tertentu atau fase kehidupan tertentu.
c Belajar pengamatan observational learning Ditengarai oleh adanya proses peniruan imitasi setelah mengamati sesuatu.
d Belajar Tuntas Mastery Learning Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa harus
menguasai seluruh bahan ajar. Biasanya setiap mata pelajaran menetapkan