Instrumen Pengumpulan Data Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. 13 Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan Cronbach Alpha dengan rumus: r = 2 1 V1 + V2 Vt Keterangan r i : Reliabilitas instrumen V 1 : Variansi belahan pertama varians skor butir-butir ganjil V 2 : Varians belahan kedua varians skor butir-butir genap V t : Varians skor total

3. Pengujian Taraf Kesukaran

Perhitungan taraf kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah soal tergolong sukar, seddang atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah 14 : P = B JS Keterangan : P : Indeks Kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran: 0,0-0,3 : Sukar 0,31-0,7 : Sedang 0,7-1,0 : Mudah 13 Ibid, h. 221. 14 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 79

4. Pengujian Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara ssiswa yang berkemaampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah dengan menggunakan 15 : DP = 2KA KBn Keterangan : D : Indeks Diskriminasi Daya Pembeda n : Jumlah Peserta tes K A : Banyaknya peserta kelompok atas K B : Banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi Daya Pembeda Soal: D 0,2 : Buruk D = 0,2-0,4 : Cukup D = 0,4-0,7 : Baik D = 0,7-1 : Sangat Baik Bertanda negatif : Jelek Sekali

G. Teknik Analisis Data Tes 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Data sebelum diolah menggunakan pengujian infarensi parametik maupun non parametik hrus diuji normalitas. Statistik parametik tidak dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak normal pengujian dapat dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak digunakan Liliefors. Untuk itu digunakan rumus uji Liliefors dengan langkah-langkah berikut: Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan ɑ = 0,05 15 Ibid., h. 211 Hipotesis Statistik: H : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Rumus Uji Liliefors yang digunakan adalah 16 : L = maks ǀ SZ 1 - FZ 1 ǀ Dengan Z 1 = ̅̅ dan S z 1 = , , , Keterangan: X̅ : rerata siswa kelompok X 1 : rata-rata data tunggal S : simpangan baku F Z 1 : peluang z ≤ z 1 dan menggunakan daftar distribusi normal baku Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan disebut dengan S Zi, kemudian dibagi dengan jumlah number of cases N sampel. Kriteria pengujian, terima H jika L L tabel

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan dinyatakan berdistribusi normal. Uji Homogenitas 16 Darwyan. Syah dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007 Cet. 1, h. 67 dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut: 17 = Dengan Kriteria: F hitung F tabel , maka data homogen F hitung F tabel , maka data tidak homogen

c. Uji Linearitas

Uji lineritas sebagai uji persyaratan analisis data untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang Linear apabila : 1 Hasil signifikansi Linearity lebih dari 0,05. 2 Hasil dari F hitung F tabel , dengan demikian H ditrima dan H 1 ditolak, maka Regresi Y atas X Linier. Kriteria pengujian pengujian hipotesis: 18 1. Tolak koefisien arah regresi signifikan apabila F hitung ≥ F tabel . Distribusi F diambil dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2 2. Tolak hipotesis model regresi linear jika F hitung ≥ F tabel . Distribusi F diambil dari dk pembilang = k – 2 dan dk penyebut = n – k 17 Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4, h. 272 18 Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama, 2010., Cet. 1, h. 154

Dokumen yang terkait

Pengaruh minat membaca buku sosiologi terhadap prestai belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi SMA Negeri kota Tangerang Selatan

2 18 102

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI DEEP DIALOGUE Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Deep Dialogue SD Negeri 01 Gondangmanis Tahun Pelaja

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI DEEP DIALOGUE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Deep Dialogue Pada Siswa Kelas IV SD Negere I Demangan Tahun Ajaran 2011/201.

0 1 17

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS SEJARAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG ANTARA YANG DIAJARKAN DENGAN PENDEKATAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING DAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE.

0 0 1

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB KONSEP ARTHROPODA.

0 0 2

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJRAN BERBASIS DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MA NU NURUL ULUM JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 10

11 BAB II PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING (DDCT) PADA MATA PELAJARAN FIQIH

0 1 25