Tabel 4.7. Perbandingan Uji Analisis Data Nilai Pretest dan Posttest
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Statistik
Data Hasil
Pretest Siswa Kelas Hasil
Posttest Siswa Kelas Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
1 Sampel
26 26
26 26
2 Mean
43,61 45,73
62,88 60,40
3 T
hitung
-0,56 0,92
4 T
tabel
1,68 1,68
5 Kesimpulan
Tidak berbeda Tidak berbeda
Dari tabel di atas nilai t
hitung
pretest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol -0,56 nilai t
tabel
1,68. Karena nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
, atau 0,92 1,68 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. Nilai t
hitung
posttest siswa pada kelas eksperimen dan kontrol 0,92 nilai t
tabel
1,68. Karena t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
, atau 0,92 1,68 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan
perlakuan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh metode pembelajaran bermain peran role playing dapat diuji dengan uji “t”. Berdasarkan perhitungan uji “t” hasil penelitian ini mendapatkan
rata-rata hasil belajar pretest kelompok eksperimen 43,61 dan kontrol 45,73
1
, data berdistribusi normal dan homogen
2
, serta hipotesis pretest yang didapatkan adalah tidak berbeda nyata X
2 hitung
X
2 tabel
atau 10,67 11,07.
3
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kedua kelompok adalah sama, sehingga apabila
terdapat perbedaan pada hasil posttest itu menunjukkan adanya pengaruh dari
1
Lampiran 11, h. 135
2
Lampiran 13, h. 151
3
Lampiran 12, h. 143
suatu perlakuan. Begitu pula berdasarkan rata-rata hasil belajar posttest kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol 62,88 60,40, akan tetapi
berdasarkan rata-rata posttest yang didapatkan adalah tidak berbeda nyata X
2 hitung
X
2 tabel
atau 9,91 11,07. Namun berdasarkan hipotesis pada hasil posstest kelas ekperimen dan kontrol t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
yaitu 0,92 1,68. Dengan demikian, bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan metode bermain peran role
playing terhadap hasil belajar IPA.
4
Hal yang bisa menjelaskan mengapa pembelajaran bermain peran role playing tidak mempengaruhi hasil belajar siswa kelas III pada konsep
penggolongan hewan adalah terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar yang selalu mendengarkan penjelasan guru dengan metode ceramah konvensional,
memerlukan waktu yang panjang dalam pembelajaran bermain peran role playing, sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Kemampuan siswa yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya juga mempersulit siswa dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
melalui kegiatan bermain peran role playing. Siswa cenderung malu atau takut dalam melakukan bermain peran role playing, sehingga guru membutuhkan
waktu yang cukup lama membujuk siswa untuk melakukan bermain peran role playing. Kemudian adanya kecenderungan siswa hanya bermain-main dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa tidak mampu memahami konsep atau materi pelajaran yang diajarkan dengan sempurna.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pada bab sebelumnya bahwa kelemahan metode bermain peran role playing di antaranya memerlukan waktu
yang panjang, selain itu belajar mengajar dengan metode bermain peran role playing memerlukan kecerdasan anak yang tinggi. Bila anak kurang cerdas
hasilnya kurang efektif, dan terkadang masih ada siswa yang masih malu-malu atau takut untuk memainkan perannya. Sehingga memakan waktu untuk memulai
pembelajaran, karena harus membujuk anak tersebut agar memulai bermain peran. Bahkan ada kecenderungan anak hanya bermain-main dalam proses bermain
4
Lampiran, 14, h. 154
peran, sehingga tidak dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru,
5
dengan demikian metode bermain peran kurang cocok pada anak yang kecerdasannya
kurang, pemalu, penakut, dan tidak memiliki minat atau motivasi untuk belajar, sifat ini biasanya terdapat pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya kelas I,
II, dan III SDMI.
5
Roestiyah N.K, Op. Cit., h. 95
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari penelitian serta pengujian hipotesis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai rata-rata hasil belajar posttest kelompok eksperimen yang
menggunakan metode bermain peran role playing lebih besar dari kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah konvensional
62,88 60,40. Namun nilai rata-rata tersebut tidak mencapai nilai ketuntasan KKM 65.
2. Berdasarkan hasil uji “t” didapatkan adalah tidak berbeda nyata t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
yaitu 0,92 1,68. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh penggunaan metode bermain peran role playing terhadap hasil
belajar IPA pada konsep penggolongan hewan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Sebagai pendidik, guru hendaknya dapat merancang proses pembelajaran
yang membangun kreatifitas serta konsep pemahaman pola pikir siswa yang kritis dan ilmiah, serta bersama-sama mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi,
yang pada
akhirnya membentuk
kemampuan, keterampilan, sikap dan nilai pada siswa. 2.
Guru harus membiasakan siswa yang berperan aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung sedangkan tugas guru adalah sebagai motivator
dan fasilitator. 3.
Guru harus mengembangkan wawasannya mengenai metode bermain peran role playing agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
4. Metode pembelajaran bermain peran role playing hendaknya lebih
dikembangkan lagi terutama untuk mata pelajaran IPA tidak hanya pada