Kendala-Kendala yang Dihadapi SMA Negeri 3 Surakarta Dalam Melaksanakan Program RSBI pada Proses Pembelajaran Fisika

3. Kendala-Kendala yang Dihadapi SMA Negeri 3 Surakarta Dalam Melaksanakan Program RSBI pada Proses Pembelajaran Fisika

Kendala-kendala yang dialami oleh pihak SMA Negeri 3 Surakarta dalam menyelenggarakan proses pembelajaran Fisika kelas X RSBI merupakan

commit to user

sesuatu yang menghambat keberlangsungan suatu kegiatan. Kendala juga dapat dianggap sebagai kekurangan-kekurangan yang masih terjadi dalam suatu kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa masih terdapat kendala yang dihadapi baik oleh pihak guru, siswa maupun sekolah dalam penyelenggaraan proses pembelajaran Fisika kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta. Meskipun begitu, seluruh warga sekolah juga berusaha untuk mengatasi setiap kendala yang ada demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan program RSBI sesuai yang diharapkan pemerintah. Berikut ini akan dijabarkan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru, siswa dan sekolah sekaligus usaha yang dilakukan untuk mengatasi setiap kendala yang ada dalam penyelenggaraan proses pembelajaran Fisika kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta:

a. Kendala yang Dihadapi oleh Pihak Sekolah SMA Negeri 3 Surakarta

Kendala yang dihadapi oleh SMA Negeri 3 Surakarta salah satunya adalah dalam hal pendisiplinan dan ketertiban siswa yang dirasa masing kurang karena masih ada tangan-tangan jahil siswa yang membuang sampah sembarangan, mencorat-coret fasilitas umum di sekolah, dan beberapa kenakalan anak SMA umumnya. Hal ini menjadi tantangan sekolah dalam mewujudkan visi nomor satu SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah RSBI yaitu “Tertingkatnya akhlak bagi siswa”.

Kendala lain yang dihadapi oleh SMA Negeri 3 Surakarta adalah belum adanya fasilitas locker yang seharusnya sudah tersedia di sekolah RSBI. Hal ini juga didukung dengan adanya kendala belum terlaksanakannya Sistem Kredit Semester (SKS) serta moving class yang idealnya sudah diterapkan di sekolah RSBI. Sekolah memang masih belum melaksanakan kebijakan tersebut dan masih menjadi berita acara dalam rapat sekolah.

Sekolah juga memiliki kendala dalam menyetarakan segenap SDM di SMA Negeri 3 Surakarta ini untuk menjadi level SBI. Masih ada beberapa guru yang belum tersertifikasi, dan belum sepenuhnya guru

commit to user

kemampuan guru dalam berbahasa Inggris dan pemanfaatan ICT. Sertifikasi merupakan salah satu tolak ukur profesionalitas dari seorang guru sehingga bagi guru yang telah tersertifikasi dapat diyakini sebagai guru yang sudah professional dalam mengajar. Sedangkan gelar S-2 dan memiliki kemampuan bahasa Inggris serta ICT merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh guru RSBI.

Berkaitan dengan pelaksanaan sister school antara SMA Negeri 3 Surakarta dengan sekolah di Turki mengalami kemacetan. Salah satu faktor penyebabnya adalah perbedaan bahasa di mana pihak Turki masih kesulitan dalam berbahasa Inggris dan sebagian besar masih menggunakan bahasa Turki dalam berkomunikasi dengan pihak SMA Negeri 3 Surakarta. Pihak sekolah mengakui merasa kesulitan jika harus berkomunikasi dengan bahasa Turki dengan pihak sekolah Turki. Oleh karena itu, adanya kesulitan dalam berkomunikasi mengakibatkan hubungan kerjasama sebagai “sekolah kembar” kurang berjalan maksimal.

b. Kendala yang Dihadapi oleh Guru dalam Proses Pembelajaran Fisika Kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta

Berkaitan dengan kendala proses pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta, guru masih mengalami kesulitan dalam mengubah pola pikir siswa-siswinya yang masih terbawa pola pikir mereka ketika masih di SMP. Penanaman konsep yang bersifat abstrak dan soal-soal yang bersifat analisis, sintesis dan evaluasi kepada siswa dirasa cukup menyulitkan bagi guru dan benar-benar membuat guru menjelaskan dari awal dan terperinci. Guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta juga dihadapkan pada kenyataan bahwa nilai hasil ujian siswa-siswinya belum sesuai yang beliau harapkan. Guru mengakui bahwa standar soal ujian di SMA 3 Surakarta memang lebih tinggi dari SMA lain di Surakarta, namun ketika di kelas, siswa-siswinya tampak sudah bisa dan paham dengan materi yang disampaikan.

commit to user

masih perlu ditingkatkan lagi. Data juga menunjukkan bahwa kemampuan TOEFL guru di SMA Negeri 3 Surakarta belum memnuhi standar TOEFL yang mengharuskan guru-gurunya memiliki nilai TOEFL di atas 500. Meskipun sebenarnya nilai TOEFL tinggi belum menjamin kemampuan guru Fisika dalam menyampaikan konsep Fisika dengan baik dan lancar menggunakan bahasa Inggris, namun setidaknya dengan nilai TOEFL yang bagus, guru Fisika memiliki bekal kemampuan bahasa Inggris yang bagus juga sehingga mempermudah guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar Fisika dengan full English conversation.

Kaitannya dengan proses pembelajaran Fisika berbasis ICT, guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta juga belum melaksanakan pembelajaran Fisika dengan memanfaatkan email dan e-learning karena adanya masih belum adanya blog pembelajaran Fisika sendiri.

c. Kendala yang Dihadapi oleh Siswa dalam Proses Pembelajaran Fisika Kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta

Kendala yang dihadapi oleh siswa selama mengikuti pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta adalah kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menandakan bahwa kemampuan bahasa Inggris sebagian besar siswa yang terbatas juga menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Fisika bilingual di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Sebagian besar juga memiliki kendala dalam mengerjakan soal-soal Fisika baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Beberapa siswa juga menambahkan bahwa dirinya mengalami kendala untuk mengartikan dan memahami soal Fisika yang berbahasa Inggris, sehingga tak jarang salah mengartikan dan akibatnya jawabannya juga salah.

Kendala lain yang dialami oleh sebagian besar siswa adalah belum terfasilitasinya kegiatan praktikum secara maksimal selama proses pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Siswa merasa kegiatan praktikum sebenarnya lebih mempermudah mereka dalam

commit to user

Tetapi sayangnya kegiatan praktikum masih jarang sekali dilakukan dan mereka berharap ke depannya kegiatan ini lebih sering dilaksanakan selama proses pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta.

commit to user