Hasil Observasi I

a. Hasil Observasi I

Observasi dilakukan terhadap Guru Fisika I ketika beliau mengajar di kelas X-8 pada hari Senin, 9 April 2012. Dari pengamatan yang dilakukan, terdapat 32 siswa di dalam kelas yang telah dilengkapi dengan fasilitas AC, LCD, komputer, CCTV, dua speaker aktif, layar LCD, dan dua buah whiteboard. Adapun hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Performa Guru dalam Proses Pembelajaran Fisika

a) Penguasaan Bahan Pengajaran oleh Guru Fisika

Mengamati tentang penguasaan bahan pengajaran, guru melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah dibuat. Silabus dan RPP merupakan hasil pengembangan guru

commit to user

siswa serta berdasarkan perkembangan RPP yang ada. Akan tetapi, belum nampak adanya sisipan indikator dari kurikulum Cambridge. Pada kegiatan pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung saat itu, guru menjelaskan materi ajar baik secara lisan maupun tertulis kepada siswa dalam bahasa Indonesia. Guru juga nampak menguasai bahan pengajaran yang telah ditetapkan dalam RPP yang telah dibuat.

b) Pengelolaan Kelas Dilihat dari pengelolaan kelas, ada beberapa hal yang akan diungkap. Guru tidak terlihat mengatur posisi duduk yang disesuaikan

dengan karakter siswa maupun aktivitas siswa. Volume dan intonasi suara guru selama proses pembelajaran dapat didengar dengan baik oleh siswa serta tutur kata beliau yang santun dan dapat dimengerti oleh siswa.

Meskipun dengan waktu yang cukup singkat, beliau menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa. Hal itu dapat dilihat melalui sikap beliau yang berkeliling untuk mengamati dan menanyakan ke beberapa siswa di kelas apakah sudah mengerjakan latihan soal yang diberikan dan adakah kesulitan yang dihadapi oleh siswa-siswinya. Selain itu, juga diciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan berkeliling untuk mengecek kerja siswa selama mengikuti pelajaran Fisika di kelas.

Kegiatan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, juga dilakukan dengan memberikan sanjungan berupa kata-kata, seperti “Bagus” jika jawaban sudah benar. Sedangkan untuk siswa yang belum menjawab dengan benar, guru berkata, “Jawaban ini kurang tepat. Coba diteliti dulu”.

commit to user

memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi, selain itu juga menghargai pendapat siswa. Dalam memulai dan mengakhiri proses pembelajaran, sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

2) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Fisika

a) Kegiatan Pendahuluan dalam KBM Fisika

Berdasarkan pengamatan dari segi pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas, untuk kegiatan pendahuluan guru terlebih dahulu melakukan tegur sapa dengan siswa dan mendata siswa yang tidak hadir. Pelajaran Fisika saat observasi ini dilakukan adalah membahas soal-soal tentang materi Listrik, sehingga guru tidak mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya. Namun, guru bertanya ke siswa apakah sudah mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya dan menjelaskan bahwa hari ini akan dibahas secara tuntas. Guru tidak menjelaskan tujuan dari proses pembelajaran Fisika yang akan berlangsung di kelas hari itu. Guru juga tidak menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari dan indikator hasil belajar.

b) Kegiatan Inti dalam KBM Fisika (1) Kegiatan Eksplorasi

Mulai membahas mengenai kegiatan inti pembelajaran Fisika pada kegiatan eksplorasi, guru belum melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik atau tema materi yang akan dipelajari. Karena hanya dilakukan pembahasan soal-soal saja pada saat pembelajaran, sehingga informasi yang didapat siswa hanya dari soal-soal yang dikerjakan. Guru juga

commit to user

pembelajaran, namun telah menggunakan berbagai sumber belajar. Guru hanya melakukan satu metode yaitu mengerjakan soal di depan kelas dengan tidak menunjukkan media pembelajaran, kecuali whiteboard, boardmaker, dan penghapus whiteboard. Bahasa yang digunakan oleh guru selama satu kali 45 menit waktu pelajaran Fisika hari itu adalah bahasa Indonesia.

Sumber belajar yang digunakan tidak hanya buku teks, tetapi juga dari LKS dan buku referensi lain yang dimiliki oleh masing-masing siswa dan guru. Guru cukup memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, dan sumber belajar lain namun kurang untuk interaksi dengan lingkungan. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa melalui kegiatan tanya jawab, sedangkan interaksi antara siswa dengan siswa melalui diskusi untuk membahas soal serta interaksi siswa dengan sumber belajar yang digunakan oleh siswa.

Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, hal tersebut nampak ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk menjawab setiap soal yang diberikan ke depan kelas. Selain itu siswa lainnya juga mengoreksi dan berkomentar tentang jawaban soal yang ditulis temannya, yang menunjukkan beberapa siswa cukup antusias dengan pembelajaran Fisika yang berlangsung saat itu. Akan tetapi, guru belum memfasilitasi siswa untuk melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Hal ini dimaklumi karena hanya berupa pembahasan soal.

(2) Kegiatan Elaborasi Pada kegiatan elaborasi, guru nampak membiasakan siswa

membaca dan menulis melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. Hal ini terlihat ketika beliau menyampaikan kepada siswa untuk membaca dan memperdalam lagi materi Listrik dan melanjutkan

commit to user

Guru melibatkan siswa untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut ditunjukkan oleh guru dengan memberikan suatu masalah berupa soal yang kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Guru juga memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Hal ini nampak dari sikap beliau yang tidak langsung memberikan jawaban dan melainkan memberikan kesempatan kepada siswa-siswinya untuk berfikir, kemudian menganalisis dan menyelesaikan masalah yang diajukan dan ditulis di wahiteboard. Selain itu, guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak usah takut untuk mencoba menjawab soal tersebut karena benar salah tidak masalah, yang penting siswa-siswinya sudah berani mencoba menjawab. Guru belum memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, namun guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, yaitu dengan memberikan poin tambahan bagi yang bersedia menjawab soal ke depan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, guru belum nampak memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan secara kelompok baik lisan maupun tulisan. Guru juga belum memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok. Hal ini dikarenakan guru hanya memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi secara individu baik lisan maupun tulisan, sehingga penyajian hasil kerja individual saja yang nampak, yaitu saat siswa menyampaikan jawaban dan mengerjakan hasil pekerjaannya di whiteboard. Secara tidak langsung, hal teresbut menunjukkan bahwa guru juga cukup memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa

commit to user

melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan.

(3) Kegiatan Konfirmasi Masuk ke dalam kegiatan konfirmasi, guru hanya memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan.

Sedangkan penguatan dalam bentuk tulisan dan isyarat maupun hadiah belum dilakukan. Guru belum memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber karena hanya berupa konfirmasi secara lisan dan tertulis di whiteboard tentang jawaban yang tepat. Selain itu, juga belum

terlihat guru memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru cukup memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Guru sudah menjadi narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan. Jika ada siswa yang bertanya, guru dengan senang hati bersedia untuk menjawabnya dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Guru juga memberikan acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi mereka masing-masing. Selanjutnya, guru memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh kepada siswa dengan memberikan pertanyaan tambahan serta memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Fisika.

c) Kegiatan Penutup dalam KBM Fisika

Pada kegiatan penutup, guru belum membuat kesimpulan dari pembahasan soal yang telah disampaikan, belum nampak melakukan refleksi tehadap kegiatan yang sudah dilakukan, tetapi memberikan umpan balik terhadap proses belajar hasil belajar siswa.

commit to user

pembelajaran, guru belum melakukan ujian tertulis di awal, pertengahan, ataupun di akhir pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga belum diketahui apakah guru dalam memberikan ujian tertulis Fisika dalam bahasa Inggris dengan tingkat kesulitan analisis, sintesis serta evaluasi. Guru hanya menilai siswa dari aspek afektif saja, yaitu dari sikap dan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran Fisika berlangsung.

Selanjutya, guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas terkait dengan pendalaman materi.

3) Pendayagunaan ICT dalam Proses Pembelajaran Fisika

Berdasarkan hasil pengamatan pada pemanfaatn ICT, guru belum memberikan tugas dengan bahan materi bersumber dari media internet. Guru tidak memberikan tugas dengan cara pengumpulan tugasnya melalui email. Selain itu, karena guru dan siswa belum memiliki blog pembelajaran Fisika berupa e-learning, guru belum memberikan materi, latihan, maupun ujian kepada siswa melalui e- learning. Belum dilakukan penggunaan powerpoint, CD, video maupun animasi pelajaran.

4) Respon Siswa-Siswi terhadap KBM Mata Pelajaran Fisika

Terkait dengan respon siswa-siswi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa antusias dengan kegiatan proses pembelajaran Fisika di kelas. Sebagian besar siswa terlihat serius memperhatikan pelajaran dan fokus pada pembahasan soal yang dilakukan di kelas dan merasa tertantang untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Fisika, hal tersebut terlihat bahwa hanya beberapa siswa yang bersedia maju ke depan untuk menuliskan jawaban soal di whiteboard, sedangkan kebanyakan siswa lainnya hanya mengerjakan di

commit to user

kelas, cukup banyak siswa yang bertanya kepada beliau mengenai hasil pekerjaannya.