Evaluasi Program

4. Evaluasi Program

a. Pengertian Evaluasi Program

1) Pengertian Evaluasi

Guskey (2000) dalam Hogan (2007:3) memandang bahwa, “Evaluation is a systematic process used to determine the merit or worth of a specific program, curriculum, or strategy in a specific context ”.

Dapat diartikan bahwa evaluasi adalah proses sistematis yang digunakan untuk menentukan kelayakan atau nilai dari program yang spesifik, kurikulum, atau strategi dalam konteks tertentu. Dalam setiap kegiatan usaha atau program yang telah direncanakan pasti akan diadakan evaluasi di mana dalam melakukan evaluasi terkandung kegiatan untuk menentukan nilai dari program tersebut.

The Joint Committee on Standards for Educational Evaluation (1994) menyatakan bahwa : Evaluation is a valuable source of information on how the

project is being implemented, specifically, what works and what should be modified. Furthermore, in contrast to the outdated belief held by some that evaluation should take place at the end of a project, the accepted wisdom is to incorporate it at the beginning of a project . . (Westat, et al., 2010:3)

commit to user

informasi berharga tentang bagaimana suatu proyek terlaksana, khususnya, yang berhasil dan yang harus diubah. Jadi, evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk membantu pengambil keputusan (decision maker) dalam menentukan kebijakan menyangkut program yang akan dievaluasi.

Sebuah definisi lain juga diungkapkan oleh Guba dan Lincoln (1983:4), yaitu “Evaluation is the process for determining the degree to which these changes in behavior are actually taking place ”. Dari definisi tersebut, tersirat bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan sejauh mana perubahan-perubahan dalam perilaku sebenarnya yang terjadi.

Arikunto dan Jabar (2009:2) memberikan kesimpulannya tentang pengertian dari evaluasi, yaitu “Kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan ”.

Sedangkan menurut Uzer (2003), mengatakan bahwa: Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk

memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan (Patty, 2009:1).

Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah kegiatan dari dampak atau hasil yang telah dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap keberlangsungan dari kegiatan tersebut.

commit to user

Menurut Herman dalam Tayibnapis (1989), “Program adalah segala sesuatu yang anda lakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil atau manfaat ” (Lababa, 2008:3). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua perbuatan manusia dari yang diharapkan akan memperoleh hasil dan manfaat, hal itu dapat disebut sebagai program.

Menurut Arikunto dan Jabar (2009:4), program dapat diartikan menjadi dua istilah yaitu program dalam arti khusus dan program dalam arti umum. Arikunto dan Jabar (2009:4) menjelaskan pengertian program secara umum sebagai „rencana‟. Sedangkan pengertian khusus dari program a pabila dikaitkan dengan evaluasi, “Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang” (Arikunto & Jabar, 2009:4)

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, pengertian sebuah program adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dimana waktu pelaksanaannya relatif panjang. Selain itu sebuah program juga tidak hanya terdiri dari satu kegiatan melainkan rangkaian kegiatan yang membentuk satu sistem yang saling terkait satu dengan lainnya dengan melibatkan lebih dari satu orang untuk melaksanakannya. Dengan demikian yang perlu ditekankan bahwa program terdapat tiga unsur penting yaitu :

a) Program adalah realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan.

b) Terjadi dalam kurun waktu yang lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan.

c) Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

3) Pengertian Evaluasi Program

Menurut Isaac dan Michael (1984), “Sebuah program harus diakhiri dengan evaluasi ” (Lababa, 2008:3). Hal ini berkaitan dengan apakah program tersebut mampu menjalankan fungsi sebagaimana yang

commit to user

tahap rangkaian evaluasi program, yaitu :

a) menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang akan didapatkan

b) mencari data yang relevan dengan penelitian

c) menyediakan informasi uang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan (decision maker) untuk melanjutkan (keep moving),

memperbaiki (repairing), atau menghentikan (stopping) program tersebut.

(Lababa, 2008:3) Evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Tyler (1950) dalam Arikunto dan Jabar (2009:5) mendefinisikan bahwa , “Evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah dapat terealisasikan ”. Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971) memberikan definisi bahwa, “Evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan ” (Arikunto & Jabar, 2009:5).

Arikunto dan Jabar (2004:7) menyatakan bahwa , “Evalusi program adalah upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektivitas masing- masing komponennya ”. Sedangkan menurut Scriven (1991), “Program evaluation is often defined as „judging the worth or merit of something or the product of the process‟” (Hogan, 2007:3). Dapat diartikan bahwa evaluasi program sering didefinisikan sebagai penilaian terhadap kelayakan atau kebaikan sesuatu atau produk dari proses. Wholey, Hatry,

dan Newcomer (2007) menjelaskan bahwa, “The field of program evaluation provides processes and tools that workforce educators and

developers can apply to obtain valid, reliable, and credible data to address a variety of questions about the performance of programs ” (Hogan, 2007:3). Dijelaskan bahwa, bidang evaluasi program

commit to user

pengembang dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan data yang valid, dapat dipercaya, dan kredibel untuk menangani berbagai pertanyaan tentang kinerja program.

Dari berbagai definisi dan penjelasan tentang evaluasi program di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi program adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya suatu program sebagai bahan pertimbangan atau penilaian untuk menentukan alternatif atau pilihan yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

b. Ciri-Ciri dan Persyaratan Evaluasi Program

Sesuai dengan pengertian dari evaluasi program yang telah dijabarkan di atas, Arikunto dan Jabar (2009:8-9) menjelaskan adanya ciri- ciri dan persyaratan dari evaluasi program, yaitu antara lain:

1) Tidak terjadi penyimpangan terhadap kaidah-kaidah yang berlaku pada penelitian pada umumnya

2) Peneliti harus memiliki pemikiran yang sistematis dalam kegiatan evaluasi, yaitu dengan memandang program yang diteliti sebagai suatu

kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk tercapainya keberhasilan obyek yang

3) Perlu diadakan identifikasi komponen, subkomponen, sampai pada indikator, yang kesemuanya berperan sebagai faktor penentu keberhasilan program

4) Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan dalam

pengambilan kesimpulan

5) Kesimpulan dan/atau hasil penelitian digunakan sebagai bahan masukan atau rekomendasi bagi suatu kebijakan atau program yang telah

ditetapkan

commit to user

6) Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator yang merupakan bagian terkecil dari program, agar dapat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan

7) Tersusunnya sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat dari hasil

penelitian, sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat

c. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Program