Deskripsi Data Analisis Dokumen

3. Deskripsi Data Analisis Dokumen

Selain melakukan wawancara dan observasi, dilakukan pula pengumpulan berbagai dokumen yang relevan sebagai sumber data dalam penilitian ini. Berdasarkan dokumen yang telah dikumpulkan, dapat diketahui bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 3 Surakarta merupakan sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang dimulai sejak tahun pelajaran 2007/2008. Pada saat awal dimulainya program RSBI, sekolah hanya membuka satu kelas untuk program RSBI dengan 29 murid. Setelah itu meningkat menjadi 3 kelas pada tahun pelajaran 2008/2009 dengan tiga kelas yang menampung 85 siswa. Sukses dengan program ini, SMA Negeri 3 Surakarta kembali ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMA untuk membuka full kelas bagi program ini, sehingga sejak tahun pelajaran 2009/2010 sekolah ini membuka seluruh kelas dengan program RSBI mengantikan program regular. Pada tahun pelajaran 2011/2012, SMA Negeri 3 Surakarta yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Drs. H. Makmur Sugeng, M. Pd, telah memasuki tahun ke-5 sebagai Rintisan SMA Bertaraf Internasional (R-SMA- BI). Sebagai R-SMA-BI, SMA Negeri 3 Surakarta terus berupaya untuk memenuhi syarat dan standar sesuai Panduan Penyelenggaran Rintisian SMA Bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan (Permendik) nomor 78 tahun 2009 perihal Pedoman Pengelolaan RSBI, dan Peraturan Menteri Pendidikan (Permendik) nomor 37 tahun 2002 perihal Penjaminan Mutu Pendidikan, dengan berbekal segenap sarana prasarana serta tenaga yang ada.

commit to user

a. Visi dan Misi SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah R-SMA-BI, dalam melaksanakan program kerja sekolah tentunya memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah sebagai pedoman utamanya.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta, sekolah yang telah terakreditasi A ini menunjukkan nilai yang sudah cukup baik. Sebagai sekolah yang bersertifikat ISO, SMA Negeri 3 Surakarta selalu dipenilaian hasil pembelajaran oleh pihak luar yaitu PT TUV Rheinland setiap tahunnya. SMA Negeri 3 Surakarta juga mengadakan IHT (In House Training) pada akhir tahun pelajaran dan workshop pada awal tahun pelajaran untuk merefleksi segala kekurangan serta mengupayakan perbaikan di waktu yang akan datang. SMA Negeri 3 Surakarta dalam melaksanakan program RSBI, sekolah membina hubungan kerjasama dalam bentuk sister school dengan berbagai pihak yaitu Semesta di Semarang, SMA N 5 Bandung, SMA N 1 Yogyakarta dan sekolah di Turki (yang agak mengalami kemacetan). SMA Negeri 3 Surakarta berharap untuk tahun mendatang, pihaknya dapat menjalin sister school dengan Sutomo Medan, sekolah di Malaysia dan Pittsburg Australia.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah RSBI tentunya berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan sekolah. Visi dan misi SMA Negeri 3 Surakarta dijabarkan secara terperinci dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, di dalam KTSP terdapat pula penjabaran tujuan sekolah SMA Negeri 3 Surakarta. Sesuai dengan standar ISO, SMA Negeri 3 Surakarta tentunya menetapkan tujuan sekolah dengan jelas dan perumusannya sejalan dengan visi misi sekolah. Tujuan sekolah dilengkapi dengan sasaran mutu yang jelas dan selalu diaudit secara eksternal oleh pihak PT. TUV Rheinland Jerman setiap tahun sekali. Penjabaran visi dan misi sekolah tidak hanya tertulis dalam KTSP, namun juga tersosialisasikan di sekolah melalui pemajangan naskah visi & misi sekolah di setiap dinding kantor dan ruang kelas. Hal ini dilakukan untuk senantiasa menciptakan budaya

commit to user

melaksanakan segala aspek proses pembelajaran yang mencerminkan visi dan misi sekolah. Selain itu, sebagai sosialisasi visi dan misi SMA Negeri 3 Surakarta di luar lingkup sekolah, sekolah meng-apload visi dan misi sekolah di website SMA Negeri 3 Surakarta yaitu, www.smun3-slo.sch.id. Melalui situs website tersebut, menandakan bahwa SMA Negeri 3 Surakarta telah menyediakan akses informasi secara online kepada warga sekolah maupun masyarakat luas untuk memperoleh berbagai macam informasi mengenai data-data terbaru sekolah, event dan/atau program baru maupun perkembangan sekolah lainnya

b. Kurikulum di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

SMA Negeri 3 Surakarta memiliki dokumen yang lengkap berkaitan dengan kurikulum sekolah, baik yang membahas tentang penerapan KTSP maupun yang membahas tentang pemenuhan standar isi. Hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum terpaparkan secara lengkap dan jelas di KTSP, ISO dan Penilaian hasil pembelajaran Diri Sekolah (EDS) SMA Negeri 3 Surakarta. Kurikulum SMA Negeri 3 Surakarta dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia siswa, dan kebutuhan pelajaran. Hal tersebut ditunjukkan melalui adanya pembelajaran bahasa Jawa yang bertujuan agar pelajar di Surakarta khususnya tidak kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat Jawa, serta adanya penyelenggaraan program akselerasi untuk melayani pelajar yang berkebutuhan khusus sehingga meraih prestasi yang optimal. Struktur kurikulum di SMA Negeri 3 Surakarta menetapkan alokasi waktu pembelajaran sebanyak 44 jam pelajaran per minggu. Sekolah melaksanakan program remidial dan program pengayaan di luar jam sekolah, serta mengadakan jam pelajaran tambahan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.

Berdasarkan dokumen yang telah ditemukan, kurikulum yang disusun oleh SMA Negeri 3 Surakarta masih dalam Bahasa Indonesia, sehingga silabus, RPP, bahan ajar, dan instrument penilaian siswa di dalam

commit to user

dilihat di Lampiran 14. Akan tetapi, bapak dan ibu guru mata pelajaran IPA dan IPS sebenarnya telah membuat silabus, RPP dan perangkat pembelajaran lainnya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, hanya saja untuk penyusunan kurikulum dalam KTSP masih yang berbahasa Indonesia. Berdasarkan EDS, silabus untuk semua mata pelajaran (mapel) disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) masing-masing mapel dengan diperkaya dari kurikulum negara maju terutama kurikulum Cambridge. Selanjutnya, MGMP dari mapel MIPA dan Bahasa Inggris menyusun RPP dari kurikulum adaptif yang tercantum dalam silabus.

Kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kurikulum sekolah, dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis serta Sabtu dimulai pada jam

06.30 hingga jam 13.45 dengan dua kali istirahat. Sedangkan pada hari Jum’at dimulai pada jam 06.30 hingga jam 10.45 dengan satu kali istirahat.

Jadwal kegiatan belajar mengajar tersebut berlaku bagi semua jenjang kelas yang terdapat di SMA Negeri 3 Surakarta yaitu kelas X, XI (IPA dan IPS), dan XII (IPA dan IPS). Kurikulum kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, 1 muatan lokal, dan pengembangan diri dan kurikulum kelas XI dan XII Program IPA dan IPS terdiri atas 13 mata pelajaran, 1 muatan local, dan pengembangan diri.

Berdasarkan kurikulum sekolah, selain kegiatan belajar mengajar, juga diadakan kegiatan ekstrakulikuler untuk menampung dan mengembangkan potensi siswa yang diadakan setelah kegiatan belajar mengajar, yaitu Kerohanian Islam (Rois), Kerohanian Kristen (Rokris), Kerohanian Katolik (Rokat), Pecinta Alam SMA 3 (Palasmaga), Pasukan 17 (Pasjub), Palang Merah Remaja (PMR), Polisi Keamanan Sekolah (PKS), Wikarya, Pramuka, Olahraga (Sepakbola, Basket, Voli, Badminton, Taekwondo, dan lain-lain), Karya Ilmiah Remaja (KIR) (Openlab, Aeromodelling, Robotik), Kesenian Nasional (Paduan Suara, Karawitan, Tari), Smaga English Club (SMEC) (Debate, Story Telling, News Cast),

commit to user

dan Administrator.

c. Perangkat Pembelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

Berkaitan dengan pembelajaran Fisika, perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, KKM, bahan ajar, dan sumber belajar harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Contoh perangkat pembelajaran pada mata pelajaran Fisika dapat dilihat di Lampiran 15. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP. Sedangkan RPP disusun berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran. Berdasarkan catatan lapangan yang ada untuk bahan ajar berupa media pembelajaran Fisika dalam bentuk alat peraga, alat tersebut yang digunakan sudah sesuai dengan materi dan rencana pembelajaran di RPP serta disampaikan tujuan peragaan tersebut. Begitu juga bahan ajar media pembelajaran Fisika berbasis ICT, media tersebut sudah sesuai dengan materi dan rencana pembelajaran di RPP serta biasanya dalam bentuk berbahasa Inggris. Selain itu, untuk lembar penilaian hasil pembelajaran pelajaran Fisika baik untuk penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik sudah lengkap dan sesuai untuk menilai setiap aspek kemampuan siswa yang akan dinilai. KKM yang disusun guru, disesuaikan dengan karakteristik mapel dan siswa serta sarana prasarana yang tersedia untuk pencapaian kompetensi. Sumber belajar guru dan siswa dalam proses pembelajaran dapat diperoleh secara bebas dan mudah serta digunakan secara tepat.

d. Kompetensi Guru di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

Berdasarkan EDS, ada 85 guru tetap, 22 guru tidak tetap, dan 36 karyawan yang menjadi pelaksana dan pendukung penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 3 Surakarta untuk tahun pelajaran 2011/2012. Dari 85 guru tetap tersebut, hanya 10 guru yang belum mendapatkan sertifikasi. Selain itu, masih ada beberapa guru yang belum memenuhi target nilai TOEFL yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja

commit to user

SDM Guru/karyawan (Standar pendidik dan tenaga kependidikan) SMA Negeri 3 Surakarta dapat dilihat di Lampiran 16. Namun, pihak sekolah telah mengadakan kerja sama pelatihan guru dengan UNS dan UGM dalam pengembangan SDM seperti matrikulasi mapel MIPA dan pendampingan KBM RSBI berbahasa Inggris. Sekolah juga mengadakan kerja sama dengan lembaga pembalajaran bahasa Inggris (LIA dan LTI) dalam pengembangan kemampuan bahasa Inggris guru. Menurut catatan lapangan, 75% guru di SMA Negeri 3 Surakarta telah memiliki sertifikat, baik itu itu sertifikat seminar, workshop, maupun pelatihan lainnya yang berkaitan dengan program RSBI. Minimal ijazah guru di SMA Negeri 3 Surakarta adalah S-1 dan sebagian guru sudah mendapatkan gelas S-2. Berdasarkan RKS SMA Negeri 3 Surakarta, diharapkan secepatnya sekolah sudah mampu memenuhi standar minimal guru berpendidikan S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi.

e. Karakteristik Siswa di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

SMA Negeri 3 Surakarta memiliki data lengkap siswa baik untuk data akademik maupun non-akademik serta riwayat diri dan psikologis siswa. Data akademik siswa diperoleh dari nilai ujian-ujian setiap mapel, baik itu nilai dari aspek afektif, psikomotorik maupun kognitif. Data non akademik dan riwayat diri siswa didapatkan dari pengisian angket yang diberikan sekolah, sedangkan untuk data psikologis siswa diperoleh dari tes psikologis yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Namun, sekolah belum memiliki data untuk untuk nilai TOEFL siswa. Hal ini dikarenakan sekolah belum mensyaratkan nilai TOEFL pada tes seleksi pendaftaran siswa baru RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta. Pada saat pendaftaran siswa baru, ada tiga jalur yang dapat diikuti calon siswa untuk masuk kelas RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Tiga jalur tersebut antara lain jalur gakin (jalur untuk keluarga miskin), jalur prestasi, dan jalur tes seleksi. Jalur tes seleksi masuk kelas RSBI di SMA N 3 terdiri dari seleksi administrasi, nilai tes akademik (meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS)

commit to user

minimal 115, lulus tes lisan bahasa Inggris dengan nilai minimal 7,5 dalam rentang 1-10, lulus tes praktik TIK dengan nilai minimal 7,5 dalam rentang 1-10, dan nilai rata-rata UN minimal 7,5 dalam rentang 1-10 serta wawancara dengan orang tua siswa. Jadi, sekolah hanya melakukan tes lisan bahasa Inggris dan nilai tes akademik bahasa Inggris sebagai data kemampuan bahasa Inggris siswa.

f. Kelengkapan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

Pelaksanaan program R-SMA-BI SMA Negeri 3 Surakarta berlokasi di Jalan Prof. W.Z.Yohanes Surakarta (Kerkop). Program ini diberlakukan untuk kelas X, XI, dan XII. Berdasarkan EDS, SMA Negeri 3 Surakarta telah memenuhi standar luas lahan sekolah sebagai sekolah RSBI di mana secara rincinya dapat dilihat dalam Lampiran 20.

Gedung sekolah SMA Negeri 3 Surakarta yang berlokasi di Kerkop dari segi kondisi fisik dan dari segi fasilitas di dalamnya, gedung sekolah ini sudah representatif. Gedung sekolah SMA Negeri 3 Surakarta di Kerkop terdiri dari beberapa ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang wakil kepala sekolah, ruang kebaktian, ruang guru, ruang OSIS, ruang UKS, ruang piket, ruang komite, ruang koperasi, ruang olahraga, masjid, ruang seni, ruang laboratorium (bahasa, Fisika, biologi, kimia, matematika, komputer dan IPS), ruang perpustakaan, lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan voli, dan tempat parkir serta masih ada beberapa ruang lainnya. Kondisi fisik sekolah lainnya dapat dilihat di Lampiran 20. Sebagai sekolah RSBI, SMA Negeri 3 Surakarta telah menggunakan sistem pengelolaan data berbasis ICT yang terkoneksi dengan website sekolah. Selain sebagai sumber data, website sekolah juga dimanfaatkan sebagai pelaksanaan PPDB, akses bahan ajar, pengelolaan nilai dan lain-lain. Melalui website, sekolah juga memiliki layanan info akademik berbasis web yang berfungsi sebagai akses untuk mengetahui hasil belajar siswa-siswi SMA Negeri 3 Surakarta. Sekolah juga telah mengembangkan sistem

commit to user

memberikan info akademik siswa-siswi SMA Negeri 3 Surakarta. Kondisi ruang kelas sebagai tempat dilaksanakannya proses pembelajaran juga sudah memenuhi standar dengan dilengkapi simbol- simbol kenegaraan, visi misi sekolah, peraturan sekolah, serta pencahayaan yang bagus. Setiap kelas memiliki meja, kursi, lemari, dan whiteboard yang lengkap serta dilengkapi dengan fasilitas ICT (komputer, LCD, speaker, AC, dan CCTV). Setiap kelas juga memiliki alat kebersihan yang lengkap sehingga terjaga kebersihannya. Sekolah juga sudah dilengkapi dengan ruang multimedia, ruang laboratorium, ruang seni budaya, fasilitas olahraga dan fasilitas pendukung lainnya. Akan tetapi karena sistem moving class yang belum dilaksanakan di SMA Negeri 3 Surakarta, fasilitas loker masih belum tersedia di sekolah ini. Berkaitan dengan pembelajaran Fisika di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah RSBI, laboratorium Fisika memiliki alat dan bahan percobaan yang lengkap dan masih berfungsi dengan baik. Laboratorium Fisika cukup terjaga kebersihannya, namun belum cukup digunakan secara maksimal untuk pembelajaran Fisika RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta. Hal ini dikarenakan kegiatan praktikum yang masing jarang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran Fisika RSBI SMA Negeri 3 Surakarta.

Perpustakaan Kerkop merupakan salah satu penunjang kegiatan proses pembelajaran RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta, dinilai cukup baik baik dari segi pelayanan maupun ketersediaan buku-bukunya. Perspustakaan Kerkop masih menggunakan sistem manual baik dalam sirkulasi buku maupun pendataan buku-bukunya. Perpustakaan Kerkop juga memiliki fasilitas teleconference yang berguna untuk mengadakan komunikasi dengan sekolah lain baik di dalam maupun di luar negeri. Perpustakaan juga menyediakan 16 komputer yang terkoneksi dengan internet dan satu buah printer bagi siswa yang ingin menggunakannya. Fasilitas yang lain adalah AC, LCD, tiga komputer untuk digunakan oleh petugas perpustakaan, meja dan kursi baca, serta beberapa buah rak buku besar sebagai tempat

commit to user

berdasarkan hasil pendataan mulai dari tahun 2006 hingga 2011 adalah sebanyak 4588 buah dan khusus untuk buku Fisika sekitar 400 buku. Pihak sekolah memiliki program untuk menambah jumlah buku di perpustakaan baik melalui pembelian maupun penerimaan sumbangan buku dari alumni siswa SMA Negeri 3 Surakarta. Selain itu, sekolah juga memfasilitasi siswa untuk dapat mengakses buku sekolah elektronik (BSE) dan materi lain di e- library sekolah. Hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan dapat dilihat secara lengkap di Lampiran 21.

g. Hasil dari Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Surakarta sebagai Sekolah RSBI

Siswa-siswi RSBI SMA Negeri 3 Surakarta telah banyak memperoleh berbagai prestasi baik di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Tidak hanya dalam prestasi akademik, namun prestasi non-akademik juga banyak diraih oleh siswa-siswi SMA Negeri 3 Surakarta. Prestasi akademik diraih siswa dalam berbagai lomba-lomba masing-masing mata pelajaran yang diselenggarakan oleh berbagai instansi dalam kota, luar kota maupun dalam tingkat provinsi. Terakhir, SMA Negeri 3 Surakarta berhasil mendapatkan medali perak untuk Olimpiade Sains Nasional Bidang Kebumian yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2009. Berdasarkan EDS, beberapa siswa berhasil memperoleh kejuaraan dalam lomba debat bahasa Inggris dan berbagai English Competition lainnya. SMEC sebagai subsie SMA Negeri 3 Surakarta yang mengembangkan bahasa Inggris, berhasil menjuarai berbagai perlombaan, antara lain debate yg diadakan UNS (Universitas Sebelas Maret), lomba debate di beberapa universitas ternama di Indonesia, debate Inggris pada tingkat provinsi, dan berharap ke depannya berhasil menjuarai lomba debate tingkat internasional. Beberapa siswa juga mengikuti pertukaran pelajar ke berbagai negara tetangga. Berkaitan dengan prestasi non-akademik lainnya,

commit to user

juara I lomba mading 3D tingkat Soloraya. SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah RSBI tidak hanya mengembangkan prestasi akademik siswa saja, tetapi juga berupaya mengembangkan kemampuan non-akademik atau life skill siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler serta memfasilitasi siswa untuk menampilkan hasil kreatifitasnya dalam majalah dinding dan di-upload dalam web sekolah.

Berdasarkan EDS, SMA Negeri 3 Surakarta sebagai sekolah RSBI merencanakan untuk melaksanakan beberapa program pelatihan bagi siswa untuk meningkatkan pretasi dan kompetensi siswa. Beberapa program terkaita dengan prose pembelajaran untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, sekolah rencananya akan mengadakan pelatihan Ujian Nasional (UN), NTU, Cambridge, SNMPTN, tryout, dan OSN serta untuk pretasi non-akademik siswa melalui pelatihan paskibra, olah raga dan seni.