Kegiatan Penutup pada Proses Pembelajaran Fisika Kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta

3) Kegiatan Penutup pada Proses Pembelajaran Fisika Kelas X RSBI di SMA Negeri 3 Surakarta

Menurut teori yaitu dalam SP, dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

commit to user

pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Menurut hasil temuan penelitian, guru-guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta masih jarang dalam membuat kesimpulan pelajaran, refleksi, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru baru terlihat senantiasa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil temuan penelitian, pelaksanaan penilaian pada pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian afektif dilakukan guru dengan mengamati sikap dan keaktifan serta absensi siswa selama mengikuti proses pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Penilaian psikomotorik siswa dilakukan guru dengan mengamati sikap dan langkah kerja siswa selama praktikum. Penilaian psikomotorik tidak dilakukan guru untuk setiap materi Fisika karena kegiatan praktikum hanya dilakukan untuk beberapa materi saja sehingga cukup jarang dilakukan praktikum di lab. Fisika.

Penilaian aspek kognitif dilakukan oleh guru Fisika dengan berbagai bentuk penilaian dengan standar ketuntasan yaitu 75. Bentuk penilaian aspek kognitif siswa antara lain berupa ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, kuis, tugas-tugas, laporan individu dan laporan diskusi dan/atau presentasi kelompok. Ulangan harian, kuis, dan tugas atau laporan terstuktur maupun tidak terstuktur biasanya dijadwalkan oleh guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Untuk ulangan tengah semester dan ulangan semester, sudah dijadwalkan sekolah dalam kalender pendidikan yang disusun oleh pihak sekolah SMA Negeri 3 Surakarta.

commit to user

sendiri oleh masing-masing guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta yang telah disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai pada setiap SK dan KD. Soal ulangan harian yang diberikan kebanyakan masih menggunakan bahasa Indonesia dan hanya sekitar 15% hingga 25% saja soal yang berbahasa Inggris. Setelah selesai kegiatan ulangan harian, guru kemudian mengoreksi dan membuat laporan hasil penilaian. Jika ada siswa yang masih belum memenuhi KKM, maka siswa harus mengikuti ulangan remidi. Seharusnya dilakukan remedial teaching terlebih dahulu, namun karena keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang masih harus disampaikan kepada siswa, guru Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta hanya melakukan remedial test saja.

Penyusunan instrumen ulangan tengah semester dan ulangan semester dilakukan oleh tim khusus penyusunan soal Fisika kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Soal Fisika yang disusun untuk ulangan tengah semester dan ulangan semester, 25% sudah menggunakan bahasa Inggris. Sekolah menetapkan standar soal yang lebih tinggi dari standar soal yang diselenggarakan oleh pihak kabupaten. Pola penilaian untuk ulangan tengah semester dan ulangan semester bahkan juga ulangan harian Fisika kelas X RSBI sudah terdapat soal yang memerlukan kemampuan berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi yang memang seharusnya diterapkan dalam pendidikan bertaraf internasional.

Sekolah sebenarnya sudah memfasilitasi siswa untuk mengikuti sertifikasi internasional dengan mengikuti ujian yang diakui secara internasional. Namun, ujian ini tidaklah mudah dan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti ujian tersebut. Jadi sekolah tidak mewajibkan siswanya untuk mengikutinya, namun tetap bersedia memfasilitasi bagi siswa yang mampu dan berminat untuk mengikutinya. Hanya sedikit siswa RSBI SMA Negeri 3 Surakarta yang mampu dan

commit to user

semakin banyak siswa yang mengikuti sertifikasi internasional ini. Lebih lanjut, diketahui bahwa masih terdapat beberapa temuan studi di lapangan yang belum sesuai dengan teori. Ketidaksesuaian itu terletak pada belum dilakukannya remedial teaching dan hanya ada remedial test ketika ada siswa yang belum lulus ulangan. Guru Fisika juga belum menerapkan teknik penilaian seperti portofolio, assessment authentics, product and project test dan baru menerapkan paper and pencil test dan performance test dalam pembelajaran Fisika di kelas X RSBI SMA Negeri 3 Surakarta. Teknik penilaian portofolio mampu memperlihatkan tingkat perkembangan kemampuan belajar siswa secara terus menerus, sedangkan assessment authentics bermanfaat untuk mengetahui kompetensi siswa secara utuh dengan merefleksikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperoleh dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Product and project test dalam penilaian hasil pembelajaran Fisika bermanfaat untuk mengetahui ketrampilan siswa secara umum, pemahaman dan pengetahuan dalam materi Fisika tertentu, dan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan Fisika dalam suatu penyelidikan atau segala sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

SMA Negeri 3 Surakarta yang telah memasuki tahun ke-5 sebagai sekolah RSBI, sebaiknya lebih menyempurnakan lagi aspek penilaian yang diterapkan di sekolah khususnya pada proses pembelajaran Fisika di kelas X RSBI, dengan mulai menyusun instrumen tes yang menggunakan bahasa Inggris secara penuh sehingga terpenuhinya kriteria penilaian untuk lolos menjadi sekolah berstatus SBI.