Scene 6 33:56-34:30 Semiotika dalam Film Assalamualaikum Beijing

Zhong Wen : Cerdas. Medium Close Up Memperlihatkan ekspresi Zhong Wen yang memberikan dua jempol kepada Asma, dan ekspresi Asma ketika di beri dua jempol oleh Zhong Wen. Denotasi : Pada gambar pertama terlihat Asma dan Zhong Wen sedang berjalan di tengah-tengah pepohonan rindang sambil bercakap-cakap. Di gambar kedua terlihat Asma sedang berbicara kepada Zhong Wen. Gambar ketiga terlihat ekspresi Zhong Wen yang serius saat berbicara dengan Asma. Gambar keempat terlihat Asma sedang menunjukkan tangannya kepada Zhong Wen. Gambar kelima terlihat raut wajah Asma dan Zhong Wen yang sedang membayangkan sesuatu. Gambar keenam terlihat ekspresi Zhong Wen yang sedang berfikir sambil mengangguk. Pada gambar yang ketujuh diperlihatkan adegan ketika Zhong Wen memberikan dua jempol kepada Asma, dan ekspresi Asma yang tersenyum melihat Zhong Wen memberikan dua jempol kepadanya. Dalam adegan ini terlihat Asma dan Zhong Wen saling berargumen satu sama lain, namun dari berargumen tersebut tidak menimbulkan tidak adanya sikap toleransi. Asma dan Zhong Wen dalam memberikan pendapatnya tetap menjaga sikap toleran saling mendengar argumen satu sama lain dan tidak menimbulkan perselisihan. Konotasi : Konotasi yang terdapat pada adegan ini, Asma dan Zhong Wen berasal dari dua Negara yang berbeda dan memiliki perbedaan keyakinan ini saling bertukar informasi dan berargumen satu sama lain. Seperti yang terlihat pada adegan pertama ketika Zhong Wen membahas jika tidak ada agama, tidak akan ada saling bunuh, kekerasan, peperangan. Pada adegan kedua Asma menyanggah pendapat Zhong Wen secara halus, dengan menjelaskan kepada Zhong Wen bahwa kekerasan dan peperangan bukan terjadi hanya karena agama, tapi karena ambisi manusia yang ingin berkuasa dan serakah yang menjadi penyebab utama perang. Sesama penganut agama juga bisa perang, Negara yang ga percaya Tuhan aja perang. Kemudian pada adegan selanjutnya terlihat Zhong Wen kembali berargumen dengan halus dan berkata bahwa kenyataannya kan selalu mengatasnamakan agama. Lalu Asma menjelaskan kembali kepada Zhong Wen, itu manusianya, bukan agamanya. Kalau kamu membayangkan dunia akan damai tanpa agama, kamu justru salah besar Zhong Wen. Karena yang terjadi akan sebaliknya, perang akan jauh lebih dahsyat. Kemudian pada adegan selanjutnya terlihat Zhong Wen menerima pendapat Asma dan memuji Asma dengan berkata cerdas dan memberikan tanda dengan mengacungkan kedua jempolnya kepada Asma yang bisa diartikan bagus atau hebat. Asma dan Zhong Wen saling menghargai pendapatnya satu sama lain, hal ini merupakan wujud sikap toleransi diantara umat beragama. Mitos : Dalam bahasa Arab toleransi disebut tasamuh yang artinya diantara mereka yang berbeda pendapat, hendaknya bisa saling memberikan tempat bagi pendapatnya. Masing-masing pendapat berhak untuk mengembangkan pendapatnya dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain. Toleransi diartikan memberikan tempat kepada pendapat yang berbeda. Pada saat bersamaan sikap menghargai pendapat yang berbeda itu disertai dengan sikap menahan diri atau sabar. Oleh karena itu, diantara orang yang berbeda pendapat harus memperlihatkan sikap yang sama, yaitu saling menghargai dengan sikap yang sabar. 19 Di dalam kehidupan sehari-hari, beradu pendapat dengan orang lain baik yang seagama maupun yang berbeda agama kerap kali terjadi. Namun dari sikap yang dicontohkan oleh tokoh Asma dan Zhong Wen diperlihatkan bagaimana sikap yang baik dalam menerima dan menyanggah pendapat orang lain. Sikap menyanggah pendapat orang lain harus dilakukan secara halus dan baik agar menghindari adanya perasaan tersinggung atau perdebatan hebat yang akhirnya menimbulkan perselisihan. Memberikan apresiasi baik kepada seseorang yang telah memberikan pendapat yang benar dan baik merupakan wujud dari sikap menghargai atau toleran.

7. Scene 7 46:42-47:16

Pada scene ini diceritakan suatu ketika Asma dan Zhong Wen kembali bertemu, Zhong Wen memberikan sebuah tiket kereta kepada Asma untuk perjalanan menuju Yunan tempat patung Ashima berada. Di jalan Asma dan Zhong Wen kemudian bertemu dengan Dewa mantan kekasih Asma. Lalu mereka bertiga pergi menuju sebuah bangunan bersejarah di China yaitu Kuil bumi dan langit. 19 “Toleransi terhadap pendapat agama lain” artikel diakses pada 7 September 2015 dari httpstaff.uny.ac.id. Tabel 4.7 Visual Gambar Audio Suara Type of Shot Zhong Wen : Inilah kuil bumi dan langit. Zhong Wen : Kuil bumi dan langit, kalau bumi diwakili dengan bangunan persegi empat, kalau langit diwakili oleh lingkaran. Long Shot Digunakan untuk memperlihatkan tempat adegan ini berada, dan diperlihatkan Zhong Wen sedang menunjuk ke suatu tempat. Long Shot Digunakan untuk memperlihatkan tempat adegan ini berada. Long Shot Digunakan untuk memperlihatkan tempat adegan ini berada, dan diperlihatkan Zhong Wen sedang menjelaskan bentuk bangunan kuil tersebut. Zhong Wen : Nah, hal ini menyebabkan bahwa bumi dan langit bukan dua hal yang berbeda. Zhong Wen : Jadi salah kalau ada pepatah yang mengatakan bahwa ada perbedaan antara bumi dan langit. Karena pada akhirnya semua perbedaan itu bisa dipersatukan. Dewa : Maaf, sorry instruksi sebentar. Agama kamu apa? Medium Close Up Diperlihatkan objek gambar tembok yang berbentuk persegi empat. Long Shot Digunakan untuk memperlihatkan tempat adegan ini berada, dan diperlihatkan Zhong Wen menjelaskan sejarah kuil kepada Asma. Long Shot Memperlihatkan tempat adegan, dan terlihat Zhong Wen sedang mengepalkan kedua tangannya. Long Shot Memperlihatkan tempat adegan, dan terlihat Dewa sedang bertanya kepada Zhong Wen. Zhong Wen : Maaf? Dewa : Ya agama kamu, Hindu, Budha atau Kristen. Tapi yang jelas bukan Islam kan? Atheis? Zhong Wen : Saya percaya dengan adanya Tuhan. Hanya ragu dengan agamanya. Close Up Memperlihatkan wajah seseorang dengan ukuran penuh, terlihat Zhong Wen memasang raut wajah kebingungan. Close Up Memperlihatkan wajah seseorang dengan ukuran penuh, terlihat ekspresi Dewa yang sedang berbicara serius kepada Zhong Wen. Close Up Memperlihatkan wajah seseorang dengan ukuran penuh, terlihat Zhong Wen yang sedang berbicara kepada Dewa Denotasi : Terlihat pada gambar pertama Zhong Wen sedang menunjukan tangannya kesuatu tempat. Pada gambar kedua terlihat secara jelas sebuah bangunan Kuil. Gambar ketiga terlihat Zhong Wen dan Asma menaiki tangga di area bangunan kuil sambil menjelaskan sesuatu. Gambar keempat terlihat sebuah objek tembok

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

19 134 153

KECENDERUNGAN TEMA BERITA, NARASUMBER, DAN FORMAT BERITA PADA PROGRAM WIDESHOT METRO TV (Analisis Isi Pada Wideshot Metro TV Edisi 25 Juni – 29 Juni 2012)

0 12 55

TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

0 8 22

Konstruksi Majalah Pria Tentang Pria Metroseksual (Analisis Framing Majalah Mens Health Indonesia Edisi Maret 2015 – Juni 2015)

2 14 23

KECENDERUNGAN TEMA BERITA, NARASUMBER, DAN FORMAT BERITA PADA PROGRAM WIDESHOT METRO TV (Analisis Isi Pada Wideshot Metro TV Edisi 25 Juni – 29 Juni 2012)

1 8 55

Agenda Media Dalam Yellow Newspaper (Analisis Isi Berita Kriminalitas Pada Halaman Pertama Dalam Surat Kabar Pos Kota Edisi Juni 2015)

0 12 134

Perancangan Sampul Majalah Percikan Iman Edisi Juni 2010

0 7 19

Diskursus Communism Phobia Dalam Teks Berita (Analisis Wacana Kritis Michael Foucault Mengenai Communism Phobia Dalam teks Berita TribunNews Kaos Palu-Arit Putri Indonesia Edisi Februari 2015)

1 16 96

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Fungsionalisme Struktural - Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

0 0 9