11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Mengenai Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu semion
yang artinya adalah “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat
dianggap yang mewakili sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotik adalah ilmu yang mempelajari
sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van Zoest mendefinisikan semiotik sebagai “ilmu tanda
sign dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya antara lain cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengiriman dan
penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya”. Preminger mengatakan bahwa semiotik adalah ilmu tentang tanda-
tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-
sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
1
Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang
disebut “tanda” dengan demikian semiotika mempelajari hakekat tentang keberadaan tanda, baik itu dikonstruksikan oleh simbol dan kata-kata yang
1
Alex Sobur, Analisis Teks Media Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 96.
digunakan dalam konteks sosial.
2
Semiotika dipakai sebagai pendekatan untuk menganalisa sesuatu baik itu berupa teks gambar ataupun simbol di
dalam media cetak ataupun elektronik. Dengan asumsi media itu sendiri dikomunikasikan dengan simbol dan kata.
2. Tanda dan Makna dalam Semiotika
a. Tanda
Semua model makna memiliki bentuk yang secara luas serupa atau mirip. Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam
setiap studi tentang makna. Ketiga unsur tersebut adalah tanda, acuan
tanda, dan pengguna tanda.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita, tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan
bergantung pada pengamatan oleh penggunanya sehingga bisa disebut tanda.
Suprapto mengatakan: “Tanda dalam acuannya dan
penggunaannya sebagai tiga titik dalam segitiga. Masing-masing terkait erat pada dua yang lainnya, dan dapat dipahami dalam artian
pihak lain”.
3
Lebih lanjut Suprapto mengatakan : “Tanda terdiri atas bentuk fisik plus konsep mental yang terkait,
dan ko nsep ini merupakan pemahaman atas realitas eksternal”.
4
2
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, h. 87.
3
Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi Yogyakarta: Media Pressindo, 2006, h. 114.
4
Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi Yogyakarta: Media Pressindo, 2006, h. 114.