Struktur Film Tinjauan Umum Tentang Film

orang lain terhadap agama yang dipeluknya, serta memberikan kebebasan untuk menjalankan perintah agama yang dianutnya dengan tidak bersikap mencela atau memusuhinya. Toleransi dalam hidup beragama bukan berarti meninggalkan prinsip agama masing-masing. 34 Toleransi juga mengindikasikan adanya kesediaan untuk menerima keyakinan orang lain yang dianut. Adapun toleransi beragama dipahami sebagai sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, serta agama, atau yang lebih populer dengan sebutan inklusivisme, pluralism, dan multikulturalisme. 35 Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Hujurat:13 : ي آا كآمآرْكآأ ّ إ ا فآراآعآتل آلئاآبآقآ اب عش ْمكاآ ْلآعآجآ ىآثْنأآ رآكآذ ْنم ْمكاآ ْقآلآخ اّنإ ساّ لا اآ ّي ّه آدْ ع ْم ٌريبآخ ٌميلآع آ ّه ّ إ ْمكاآقْتآأ Artinya : “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Alllah maha mengetahui dan maha pengenal.” Q.S. Al-Hujurat:13 Toleransi beragama tidak terbatas antar pemeluk-pemeluk agama lainnya, tidak bersikap reaktif dan menentang, perlu adanya pendekatan secara musyawarah untuk saling memberikan informasi dan argumentasi agar tidak menimbulkan ketegangan-ketegangan. 34 Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 180. 35 “Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari www.academia.edu Dalam Islam dinyatakan agar menghormati dan menghargai penganut agama yang berbeda, dan men gajarkan amar ma‟ruf nahi munkar yang artinya melakukan kebaikan dan tidak melakukan kejahatan, mengarahkan supaya hidup rukun, hidup sejahtera material dan spiritual. Seperti yang telah di jelaskan dalam Q.S. Al Mumtahanah ayat 8-9: ْمكراآيي ننم مك جر ْري ْمآلآ نيندلا يف ْمك لتاآقي ْمآل آنييّلا نآع ّه مكاآ ْ آي آَ ۸ آنيطسْق ْلا ّبحي آ ّه ّ إ ْم ْيآلإ ا طسْقتآ ْمه ّرآبآت آأ ْمكراآيي ننم مك جآر ْخآأآ نيندلا يف ْمك لآتاآق آنييّلا نآع ّه مكاآ ْ آي اآ ّنإ ٩ آ لاّظلا مه آك آلْ أآف ْم ّلآ آتآي نآمآ ْمهْ ّلآ آت آأ ْمكجاآر ْخإ ىآلآع ا رآهاآ آ Artinya: “ Allah tidak melarangmu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang berlaku adil 8. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang yang zalim 9. ” Q.S. Al Mumtahanah ayat 8-9 Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada halangan bagi umat muslim untuk berlaku baik, berbuat adil terhadap non muslim selama tidak membahayakan agama dan umat Islam. Akan tetapi Allah juga mengingatkan umat Islam bahwa hubungan dengan non muslim itu ada batasnya, yakni bilamana golongan lain memusuhi agama dan umat Islam, maka Allah melarang untuk bersahabat dengan mereka. Bahkan dalam situasi dan kondisi demikian umat Islam diwajibkan berjihad dengan jiwa dan raga serta harta dan bendanya untuk mempertahankan Islam. Dalam Islam, Al- Qur‟an telah memberi petunjuk bagaimana berdialog yang baik, sehingga bisa menghasilkan sikap saling pengertian, bukan saling berselisih dan kemudian terlibat konflik. Dalam hidup beragama dan bermasyarakat, umat manusia harus bersifat lapang dada, berjiwa besar dan tidak melakukan perbuatan tercela, tidak mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain dan tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan hati orang lain serta tidak mengganggu ketenangan beribadat. Menerima adanya perbedaan agama yang ada merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup beragama dan bermasyarakat. Kesediaan menerima kenyataan kemajemukan dalam pendapat dan agama, bersedia menerima kemajemukan masyarakat dengan tindakan tidak bersikap reaksi dan menentang, dihargai dan dihormati. Setiap ajaran agama mengandung ajaran keimanan atau kaidah-kaidah asasi yang dipercayai kebenarannya secara mutlak, yang bersumber kepada wahyu Ilahi yang diturunkan untuk umat manusia, dijadikan nilai dan norma hidup kemasyarakatan dan Negara. 36 Adapun kaitannya dengan agama, toleransi beragama adalah toleransi yang mencakup masalah-masalah keyakinan pada diri manusia yang berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan yang diyakininya. Seseorang harus diberikan kebebasan untuk menyakini dan memeluk agama mempunyai akidah masing-masing yang dipilih serta 36 Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 180-181.

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

19 134 153

KECENDERUNGAN TEMA BERITA, NARASUMBER, DAN FORMAT BERITA PADA PROGRAM WIDESHOT METRO TV (Analisis Isi Pada Wideshot Metro TV Edisi 25 Juni – 29 Juni 2012)

0 12 55

TEMA KRIMINAL DALAM BERITA KRIMINAL DI MEDIA MASSA ONLINE (Analisis Isi Pada JPNN.com Edisi 14-16 November 2015)

0 8 22

Konstruksi Majalah Pria Tentang Pria Metroseksual (Analisis Framing Majalah Mens Health Indonesia Edisi Maret 2015 – Juni 2015)

2 14 23

KECENDERUNGAN TEMA BERITA, NARASUMBER, DAN FORMAT BERITA PADA PROGRAM WIDESHOT METRO TV (Analisis Isi Pada Wideshot Metro TV Edisi 25 Juni – 29 Juni 2012)

1 8 55

Agenda Media Dalam Yellow Newspaper (Analisis Isi Berita Kriminalitas Pada Halaman Pertama Dalam Surat Kabar Pos Kota Edisi Juni 2015)

0 12 134

Perancangan Sampul Majalah Percikan Iman Edisi Juni 2010

0 7 19

Diskursus Communism Phobia Dalam Teks Berita (Analisis Wacana Kritis Michael Foucault Mengenai Communism Phobia Dalam teks Berita TribunNews Kaos Palu-Arit Putri Indonesia Edisi Februari 2015)

1 16 96

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Fungsionalisme Struktural - Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Yang Berbeda Keyakinan Agama (Studi di Desa Bintaro Sukorejo, Kec. Martoyudan, Kab. Magelang)

0 0 9