33
3. Proses Pelaksanaan Program Pustakawan Cilik Student Librarian
Agar pelaksanaan program pustakawan cilik terlaksana dengan baik, maka terdapat proses pelaksanaan yang harus dilalui yaitu: perekrutan,
pembinaanpelatihan dan pengontrolan. a.
Proses perekrutan,
Pada proses perekrutan pustakawan cilik, pustakawan diharuskan untuk memilih siswa yang tertarik untuk mengikuti program ini. Dengan
adanya pemilihan ini, dimaksudkan agar pelaksanaan pustakawan cilik lebih terarah. Terlebih lagi apabila pustakawan cilik ini masih dalam
pelaksanaan perdana.
57
Menurut Pat Franklin dan Claire Gatrell Stephents pemilihan pustakawan cilik. Idealnya, diharapkan memilih dari siswa
yang tertarik.
58
b.
Pembinaanpelatihan,
Setelah proses perekrutan, pustakawan cilik atau student librarian yang baru masuk biasanya akan membahas program satu tahun pertemuan
rutin mereka, program, ide untuk membuat perpustakaan lebih berwarna dan berguna lagi.
59
Pembinaan atau pelatihan yang dilakukan oleh pustakawan kepada student librarian proses ini sendiri akan
memberikan pemahaman kepada mereka seperti pentingnya membaca, fungsi perpustakaan, tugas dan peran pustakawan cilik, pelayanan prima
di perpustakaan serta bagaimana organisasi kelompok bagi pustakawan
57
Arman M. Yusuf, “Pustakawan Cilik”
58
Pat Franklin dan Claire Gatrell,“Management Matters Student Assistants : Helpers and Learners
”, Majalah School Library Media Activities, Vol.XXIV, No.9 Mei, 2008, h.43.
59
Stevana Evi Indrasari, “Empowering Students’ Abilities and Personalities through Student Librarian Program
”, h.397. Artikel diakses pada tanggal 17 April 2015 dari www.PNRI.go.ide-resourcesProquestPNRI
.
34 cilik.
60
Di dalam pedoman National Library of New Zealand, training adalah sebuah program pelatihan yang berbasis kecakapan dan sesuai
dengan umur pustakawan cilik agar program efektif, adapun training yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a Pustakawan mempertimbangkan percobaan dan review pada
program. b
Pustakawan berbagi ide dengan sekolah lain tentang pelatihan pustakawan cilik dan mencontoh manfaat training program
perpustakaan lain ketika bertemu. c
Model pelatihan yang efektif siswa bekerja melalui berbagai level kegiatan, lalu mencapai penghargaan dan dan mendapat pengakuan
pada setiap tingkat. d
Desain kegiatan yang tepat akan memungkinkan pustakawan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa dan prestasi masing-masing
siswa.
61
c.
Proses pengontrolan.
Proses terakhir dalam program ini ialah proses pengontrolon. Setelah semua proses sudah dijalani dengan baik hal yang terahir pustakawan
lakukan adalah mengontrol para siswa dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal yang harus dilakukan pada proses pengontrolan ini
adalah melakukan evaluasi berkala yang menghasilkan rekomendasi
60
Arman M. Yusuf, “Pustakawan Cilik”
61
Service to
school, artikel
diakses dari
www.schools.natlib.govt.nzschool- librarieslibrary-managementstudent-librarians
. pada tanggal 20 April 2015
35 selama kegiatan atau setelah kegiatan.
62
Dalam hal ini siswa berhak mengetahui bagaimana hal yang sudah mereka lakukan selama
menjadi pustakawan cilik atau student librarian. Sebagai contoh misalnya di sekolah dasar, mungkin siswa salah ketika menata buku di
rak dengan urutan alphabet yang mudah, namun terkadang pihak perpustakaan mengharapkan siswa menata buku dengan benar. Maka
daripada itu perlu adanya evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan siswa. Pustakawan harus membuat lembar penilaian untuk menilai
siswa dan memberikannya kepada orang tua mereka selama program berlangsung.
Harapannya agar
siswa mendapatkan
pengalaman ketrampilan pembelajaran yang akan dapat digunakan sepanjang hidup
mereka.
63
4. Bentuk Kegiatan Program Pustakawan Cilik Student Librarian
Kegiatan yang dilakukan siswa ketika menjadi pustakawan cilik atau student librarian biasanya adalah pengelolaan perpustakaan,
pemberian materi serta simulasi. Pustakawan cilik atau student librarian dapat mengembangkan program-program untuk komunitas sekolah, dan
menjadi contoh bagi sekaoolah lain untuk mempromosikan program yang sama. Program-program yang dikembangkan biasanya bisa menjadi
kompetisi, amal, kreatifitas, bahkan tamasya dengan sekolah lain. Pustakawan cilik atau student librarian akan melakukan sosialisasi
62
Arman M. Yusuf, “Pustakawan Cilik sebagai Program Peningkatan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”, Diakses pada tanggal 14 April 2015 dari
www.pemustaka.compustakwan-cilik- sebagai-program-peningkatan-minat-baca-siswa-sekolah-dasar.html
63
Pat Franklin dan Claire Gatrell,“Management Matters Student Assistants : Helpers and Learners
”, Majalah School Library Media Activities, Vol.XXIV, No.9 Mei, 2008, h.44.