Tujuan Pendidikan Pemakai Pendidikan Pemakai

22

4. Metode Pendidikan Pemakai

Pengertian metode menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 32 Menurut Rosa Widyawan perpustakaan sekolah perlu mempertimbangkan bahwa pembelajaran mengenai perpustakaan sebagai bagian penting dari pendidikan. Adapun kutipannya adalah sebagai berikut: “Mereka bisa mengadakan pengajaran formal maupun informal untuk mengajari murid menggunakan perpustakaan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan bacaannya sendiri. Beberapa pengetahuan dasar seperti menggunakan OPAC dan bagaimana menelusur informasi. ” 33 Ada berbagai macam metode dan media untuk melaksanakan program-program pendidikan pemakai. Memilih metode dan media mana yang paling cocok tergantung kepada situasi belajar-mengajar itu sendiri, jadi tidak ada suatu metode yang paling cocok untuk menunjang semua kegiatan pemakai ini. Untuk itu, strategi pendidikan pemakai harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan setiap lembaga pendidikan bersangkutan. “Kosterman seperti yang dikutip oleh Ade abdul Haq menyarankan bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a Dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat. b Dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. c Dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya mempersiapkan pelajaran-pelajaran. d Dapat ditindaklanjuti. 32 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Metode, diakses dari www.kbbi.web.id pada tanggal 17 Maret 2015. 33 Widyawan, Pelayanan Referensi, h.178 23 e Dapat memberikan umpan balik untuk menguji eektivitas metode tersebut. ” 34 Selanjutnya ada beberapa teknik atau metode dalam pendidikan pemakai, antara lain yaitu: a Presentasi atau Ceramah di Kelas Yaitu memberikan ceramah secara umum. Isi ceramah mengajarkan pemakai dalam hal ini siswa bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik dalam rangka mengatasi kebutuhan-kebutuhan mereka akan informasi. 35 b Wisata perpustakaan Yaitu dengan melakukan perjalanan keliling di perpustakaan sekaligus memperkenalkan perpustakaan secara umum. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada masa orientasi siswa. “Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, antara lain: 1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan informasi serta terbuka untuk beberapa pertanyaan. 2. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitif terhadap kebingungan yang dialami pemakai. 3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan, misal: penggunaan katalog. 4. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada. 5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit. 6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama mengikuti wisata perpustakaan. ” 36 34 Ade Abdul Haq, “Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku pada Siswa Madrasah Dalam Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”, diakses dari www.duniaperpustakaan.com pada tanggal 16 Maret 2015 35 Nancy Fjallbrant and Ian Maley, User Education in Libraries, h. 43. 36 Nancy Fjallbrant and Ian Maley, User Education in Libraries, h. 43 24 c Penggunaan Audio Visual Metode ini merupakan pengajaran tidak langsung yaitu pengajaran yang diberikan melalui media tertentu. Media yang digunakan diantaranya adalah kaset, televisi, slide, CD-ROM, dan lain- lain. Teknik ini biasanya dilakukan untuk wisata mandiri perindividual perorangan, diantaranya adalah penggunaan kaset, televisi, slide, dll. Disini pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan mendengarkan instruksi yang direkam didalam kaset. Selain penggunaan kaset penggunaan televisi juga dilakukan para peserta untuk dapat menyaksikan dan memperoleh penjelasan dari berbagai hal, seperti fasilitas perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dll. Slide juga dapat digunakan dalam menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan perpustakaan. 37 d Permainan dan Tugas Mandiri Metode ini merupakan metode yang mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan untuk anak sekolah dasar. Permainan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan anak sehingga mereka lebih dapat menikmati penggunaan perpustakaan. Biasanya metode ini dilakuakan untuk menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada ketika proses pembelajaran dengan metode lain berlangsung. 38 37 Nancy Fjallbrant and Ian Maley, User Education in Libraries, h. 43. 38 Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center for Learning Society Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2005 h.106-107.