58
I. Pelaksanaan Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Sekolah Cikal
Simatupang, Cilandak-Jakarta Selatan.
Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi terdapat beberapa hal yang akan dibahas dari pelaksanaan pendidikan pemakai di
Perpustakaan Sekolah Cikal, yaitu meliputi latar belakang di adakannya program, tujuan pendidikan pemakai, manfaat pendidikan pemakai,
metode pendidikan pemakai, tingkat atau jenis pendidikan pemakai dan kendala pendidikan pemakai. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a. Latar Belakang
Perpustakaan bagi sekolah cikal itu bukan hanya sebagai penunjang, tetapi sebagai penyedia informasi pembelajaran bagi siswa
sekolah, sehingga dari sinilah awal mulanya program pendidikan pemakai ini diterapkan di Perpustakaan Sekolah Cikal. Sekolah Cikal sendiri
menggunakan kurikulum IB International Baccalaureate yang dimana perpustakaan merupakan pusat informasi untuk para anggotanya dan
siswa tidak dianjurkan untuk membawa buku ke sekolah, maka perpustakaan yang menyiapkan semua kebutuhan pembelajaran siswa
termasuk bahan ajar untuk guru jika mengajar di kelas. Seluruh sumber informasi di perpustakaan ini digunakan secara maksimal untuk
mendukung kurikulum sekolah dalam proses belajar-mengajar karena bahan-bahan dan jasa informasi yang ditawarkan dikembangkan dan
dipadukan sesuai dengan kurikulum sekolah. Oleh karena itu,para pustakawan di Perpustakaan Sekolah Cikal Simatupang merasa perlu
adanya penerapan pendidikan pemakai. Sebab dengan adanya pendidikan
59 pemakai ini siswa dilatih untuk lebih mandiri mencari informasi dan
sadar bahwa perpustakaan itu bagian daripada sekolah. Program ini sendiri sudah diterapkan kira-kira sejak tahun 2000. Sebagaimana hasil
wawancara yang diungkapkan oleh MT selaku pustakawan sebagai berikut:
“Hal yang
melatar belakangi
perlu diadakannya
pendidikan pemakai sih sebenernya karena kita ini kan IB school ya jadi sesuai dengan kurikulumnya itu perpustakaan harus dijadikan
sebagai media center dan menjadi pusat sumber informasi bagi siswa jadi dengan adanya hal ini tentu saja dibutuhkan pendidikan pemakai untuk
siswa agar mereka mampu menggunakan informasinya secara tepat. Kira- kira dimulai dari tahun 2000 semenjak Cikal berdiri program ini udah
ada.
” Pernyataan senada juga diungkapkan oleh RPE sebagai berikut:
“Karena cikal tidak memiliki buku paket, otomatis pusat buku itu ada di perpustakaan semua, jadi karena itu kita ngerasa penting sekali
buat diadain pendidikan pemakai, lalu kita mengadakan dan menyediakan pendidikan pemakai supaya mereka mengerti bagaimana menggunakan
informasi di perpustakaan secara benar mengingat informasi di perpustakaan itu berguna
banget buat mereka.”
b. Tujuan Pendidikan Pemakai
Tujuan diadakannya pendidikan pemakai di Perpustakaan Cikal ini menurut RPE adalah untuk memperkenalkan kepada anak-anak bahwa
perpustakaan adalah sumber informasi dan juga untuk mengajarkan kepada anak cara menggunakan buku dan menjadikan buku sebagai sarana
referensi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh RPE sebagai berikut: “Untuk memperkenalkan kalau library itu tempat sumbernya
informasi. jadi anak-anak dari kecil sudah dibiasakan bagaimana cara menggunak
an buku dan menjadikan buku itu sebagai sarana referensi.” Berbeda dengan RPE, menurut MT tujuan pendidikan pemakai di
Perpustakaan Sekolah Cikal sangat penting agar anak sadar dengan
60 kebutuhan informasinya masing-masing dan menjadi rajin datang ke
perpustakaan. Selain itu dengan diadakannya pendidikan pemakai harapannya agar anak dapat mencari buku yang mereka inginkan serta
dapat membedakan jenis koleksi fiksi dan non fiksi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh MT sebagai berikut:
“Kalo tujuan diadakannya pendidikan pemakai disini penting banget. Karena harapannya agar anak itu sudah aware dengan
kebutuhan informasinya masing-masing,...........agar anak itu sering datang ke perpustakaan. Jadi sebisa mungkin anak tuh terus
menggunakan library, terus nyari buku sendiri sesuai yang mereka mau dan bisa ngebedain antara koleksi fiksi dan nonfiksi
.”
c. Manfaat Pendidikan Pemakai
Banyak sekali manfaat yang didapatkan siswa maupun pustakawan dengan diadakannya pendidikan pemakai ini. Salah satunya siswa jadi lebih
mengerti mengenai kebutuhan informasi yang ia ingin cari tanpa harus bertanya banyak kepada pustakawan. Seperti dengan mencari sendiri
lokasi buku yang ia ingin pinjam. Dengan adanya program ini juga pustakawan merasa lebih terbantu dalam pelayananannya karena siswa
tidak lagi banyak bertanya mengenai pemanfaatan layanan perpustakaan dan jenis-jenis koleksi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh RPE sebagai
berikut: “Pertama lebih mudah dalam pekerjaan jadi mereka tidak
bertanya setiap datang ke perpustakaan karena anak sudah bisa mencari sendiri lokasi buku yang ingin dicari paling hanya bertanya bagaimana
cara meminjam buku tersebut. Lalu manfaat untuk mereka tentunya jadi lebih mudah mencari informasi tanpa harus bertanya dulu kepada
pustakawan.”