35 selama kegiatan atau setelah kegiatan.
62
Dalam hal ini siswa berhak mengetahui bagaimana hal yang sudah mereka lakukan selama
menjadi pustakawan cilik atau student librarian. Sebagai contoh misalnya di sekolah dasar, mungkin siswa salah ketika menata buku di
rak dengan urutan alphabet yang mudah, namun terkadang pihak perpustakaan mengharapkan siswa menata buku dengan benar. Maka
daripada itu perlu adanya evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan siswa. Pustakawan harus membuat lembar penilaian untuk menilai
siswa dan memberikannya kepada orang tua mereka selama program berlangsung.
Harapannya agar
siswa mendapatkan
pengalaman ketrampilan pembelajaran yang akan dapat digunakan sepanjang hidup
mereka.
63
4. Bentuk Kegiatan Program Pustakawan Cilik Student Librarian
Kegiatan yang dilakukan siswa ketika menjadi pustakawan cilik atau student librarian biasanya adalah pengelolaan perpustakaan,
pemberian materi serta simulasi. Pustakawan cilik atau student librarian dapat mengembangkan program-program untuk komunitas sekolah, dan
menjadi contoh bagi sekaoolah lain untuk mempromosikan program yang sama. Program-program yang dikembangkan biasanya bisa menjadi
kompetisi, amal, kreatifitas, bahkan tamasya dengan sekolah lain. Pustakawan cilik atau student librarian akan melakukan sosialisasi
62
Arman M. Yusuf, “Pustakawan Cilik sebagai Program Peningkatan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”, Diakses pada tanggal 14 April 2015 dari
www.pemustaka.compustakwan-cilik- sebagai-program-peningkatan-minat-baca-siswa-sekolah-dasar.html
63
Pat Franklin dan Claire Gatrell,“Management Matters Student Assistants : Helpers and Learners
”, Majalah School Library Media Activities, Vol.XXIV, No.9 Mei, 2008, h.44.
36 untuk mengajak siswa lain membaca di perpustakaan. Siswa akan di
perpustakaan dengan cara memperkenalkan buku-buku yang menarik agar siswa lain tertarik.
64
Program student librarian jika dikaitkan dengan dunia pendidikan disebut dengan metode peer teaching, yaitu teknik
menyampaikan materi ajar melalui rekan atau bantuan teman sendiri.
65
Hal ini terlihat dari bagaimana mereka mempromosikan kegiatan yang ada di perpustakaan kepada temannya untuk memanfaatkan
perpustakaan. Pustakawan cilik atau student librarian juga dapat mengembangkan program-program untuk komunitas sekolah, dan
menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mempromosikan program yang sama. Program-program yang dikembangkan biasanya bisa
menjadi kompetisi, amal, kreatifitas, bahkan tamasya dengan sekolah lain. Student librarian akan berbagi pengalaman tentang program literasi yang
mereka dapatkan di sekolah mereka kepada student librarian dari sekolah lainnya. Pada poin ini siswa tidak hanya mengasih skill mereka
tetapi juga dapat menjadi seorang public speaking di depan teman- teman satu sekolahnya maupun dari sekolah yang berbeda. Program
ini akan membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri mereka.
66
64
Arman M. Yusuf, “Pustakawan Cilik sebagai Program Peningkatan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”, Diakses pada tanggal 14 April 2015 dari
www.pemustaka.compustakwan-cilik- sebagai-program-peningkatan-minat-baca-siswa-sekolah-dasar.html
65
Saga Briggs, “How Peer Teaching Improves Student Learning an 10 Way to Encourage”. Artikel diakses pada tanggal 2 Juli 2015 dari
www.opencolleges.edu.au
66
Stevana Evi Indrasari, “Empowering Students’ Abilities and Personalities through Student Librarian Program
”, h.397. Artikel diakses pada tanggal 17 April 2015 dari www.PNRI.go.ide-resourcesProquestPNRI
.