Orientasi Perpustakaan Tingkat atau Jenis Pendidikan Pemakai

28 dan menemukan informasi. 45 Menurut Rice materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melalui mata ajar formal sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal Mulok. “Materi yang ingin dicapai antara lain: 1 Informasi dan pengorganisasiannya. 2 Tajuk subyek, “Vocabulary Control” dalam penelitian, dan deinisi suatu topik karya ilmiah. 3 Macam-macam sumber untuk penelitian. 4 Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. 5 Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan. 6 Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian yang tepat layanan koleksi yang diberikan perpustakaan. 7 Membuat menulis karya ilmiah.” 46 Berdasarkan pendapat di atas dapat kita ketahui ada banyak materi yang dapat diterapkan dalam program pendidikan pemakai namun harus tetap memperhatikan berbagai aspek dan dampak dari program yang digunakan bagi pemustaka dan perpustakaan itu sendiri.

C. Perbedaan Pendidikan Pemakai dan Literasi Informasi

Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi dan menggunakan informasi secara efektif untuk pembelajaran secara formal dan informal, memecahkan masalah, membuat keputusan dalam pekerjaan maupun pendidikan. 47 Konsep literasi informasi sendiri bermula dari pendidikan pemakai di 45 Rosa Widyawan, Pelayanan Referensi, h.173 46 James Rice, Teaching Library Use, h.55 47 Christine Bruce, “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New Experiences ”, h. 4. Artikel diakses pada tanggal 2 Juli 2015 dari www.files.kennison.name 29 perpustakaan. Prinsip kegiatan yang ada dalam program literasi informasi, yaitu mengembangkan kemampuan pengguna dalam menetapkan hakikat dan rentang informasi yang dibutuhkan, mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis, menggunakan informasi untuk keperluan tertentu. Pendidikan pemakai dan istilah lain seperti library instruction, bibliographic instruction, telah menyumbangkan konsep bagi literasi informasi yang telah berkembang melampaui istilah-istilah tersebut. Jika pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan perpustakaan dan koleksinya, library instruction adalah pelatihan pemakaian sarana bibliografi yang berfokus pada temu kembali informasi, maka literasi informasi berfokus pada strategi dan proses pencarian informasi serta kompetensi penggunaan informasi. 48 Perbedaaan yang mendasar antara ketiga istilah tersebut adalah literasi informasi lebih luas karena yang tercakup di dalam literasi informasi tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan saja tetapi juga informasi di luar perpustakaan. hal ini disebabkan oleh berkembangnya informasi dalam berbagai bentuk dan media penyimpanannya. 49 Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep literasi informasi adalah kemampuan 48 Jesus Lau, “Guidelines on Information Literacy for Lifelong Learning”. Artikel diakses pada tanggal 2 Juli 2015 dari www.ifla.orgVIIs42index.htm 49 Michael Wooli scroft, “From Library User Education Literacy: Some Issues Arising in This Evolutionary Process ”. Artikel diakses pada 2 Juli 2015 dari www.library.otogo.ac.nzpdftandlpapers_MJW.pdf