Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan cara membuat jet pam, sumur bor yang dibuat oleh masyarakat sendiri. Hanya 5 rumah yang baru memiliki jet
pam. Sedangkan masyarakat lainnya memakai pompa atau sumur bor sedalam 95 meter untuk mendapatkan air bersih yang dimanfaatkan untuk mandi, mencuci
bahkan konsumsi air minum. Berbagai masalah lingkungan telah terjadi di Kampung Pondok, antara lain
pencemaran limbah sungai dan sampah dan banjir rob. Khusus di wilayah ini bencana banjir rob merupakan bencana dengan intensitas kejadian yang cukup
sering. Hal ini juga diperparah jika intensitas turunnya hujan cukup tinggi yang mengakibatkan air sungai Cikarang Bekasi Laut meluap naik dan menyebabkan
kerugian bagi masyarakat sekitar cukup tinggi. Permasalahan ini timbul karena ketinggian tempat yang rendah, topografi dataran landai, dan sistem drainase yang
belum baik. Kondisi ini menimbulkan genangan ketika permukaan tanah di wilayah yang terkena banjir lebih rendah saat naiknya air pasang. Belum adanya bentuk
adaptasi dari pemerintah setempat yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir rob juga turut memperparah dampak terhadap banjir rob ini.
5.3 Karakteristik Sosial Ekonomi Responden
Karakteristik sosial ekonomi responden Kampung Pondok diperoleh berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 42 responden yang mewakili
rumah tangga. Karakteristik sosial ekonomi responden untuk rumah tangga ini dilihat dari beberapa aspek yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan
terakhir, jenis mata pencaharian kepala keluarga, pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, status kependudukan, status kepemilikan dan jenis rumah, dan
lama tinggal. Penjelasan masing-masing kriteria karakteristik sosial ekonomi responden dapat dijabarkan pada pembahasan di bawah ini.
5.3.1 Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini 88 adalah berjenis kelamin laki-laki dan 12 berjenis kelamin perempuan. Perbandingan persentase jenis kelamin dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
Laki-laki 37
88 2
Perempuan 5
12 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Dominasi responden laki-laki dalam penelitian ini dikarenakan pada umumnya kepala keluarga adalah sebagai pengambil keputusan dan lebih berperan
dalam suatu rumah tangga sehingga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut membantu peneliti dalam memperoleh informasi kerugian yang dialami
oleh responden akibat banjir rob.
5.3.2 Usia
Tingkat usia menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman dan pola pikir seseorang dalam melakukan pengambilan suatu keputusan dan tindakan.
Distribusi tingkat umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan usia
No Usia
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
24-31 tahun 11
22 2
32-39 tahun 11
22 3
40-47 tahun 8
19 4
48-55 tahun 7
17 5
56-63 tahun 2
5 6
64-71 tahun 2
5 7
72-79 tahun 1
2 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat usia responden tergolong bervariasi, dimulai dari usia 24 sampai 74 tahun. Sebagian besar responden berada pada
kelompok usia 24-31 tahun dan 32-39 tahun yaitu masing-masing sebesar 22 dari keseluruhan responden.
5.3.3 Tingkat Pendidikan Terakhir
Pendidikan menunjukkan pendidikan formal yang pernah ditempuh seseorang. Tingkat pendidikan seseorang yang lebih tinggi berpengaruh terhadap
pemahaman dan pola pikir orang tersebut dalam melakukan suatu pekerjaan dan tindakan yang akan diambil untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Tingkat
pendidikan responden dalam penelitian ini mulai dari jenjang Sekolah Dasar SD sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Atas SMA. Perbandingan persentase
tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
SD 29
69 2
SMP 10
24 3
SMA 2
5 4
D2 1
2 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Hasil survei menunjukkan jumlah responden terbanyak terdapat pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar SD sebanyak 69 dan 24 responden menempuh
pendidikan sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP. Sedangkan jumlah responden terendah terdapat pada tingkat SMA, yaitu sebanyak 7. Hal ini
mengindikasikan bahwa pada umumnya tingkat pendidikan responden masih rendah karena sebagian besar mengenyam pendidikan terakhir hanya sampai SD.
5.3.4 Jenis Mata pencaharian Kepala Keluarga
Jenis mata pencaharian kepala keluarga responden dalam penelitian ini bervariasi. Jenis mata pencaharian tersebut diantaranya adalah nelayan, petani
tambak, buruh dan supir pribadi seperti yang terdapat pada Tabel 8. Tabel 8 Karakteristik responden berdasarkan jenis mata pencaharian kepala
keluarga
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
Nelayan 25
60 2
Petani tambak 14
33 3
Buruh 2
5 4
Supir Pribadi 1
2 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Tabel 8 menunjukkan jenis mata pencaharian kepala keluarga KK responden dengan jumlah terbanyak adalah sebagai nelayan sebanyak 60. Hal ini
dikarenakan wilayah Kampung Pondok yang berdekatan dengan laut sehingga sebagian besar masyarakat di wilayah ini sebagai adalah nelayan. Jumlah mata
pencaharian KK responden dengan jumlah terbanyak kedua adalah petani tambak sebanyak 33.
5.3.5 Pendapatan Rumah tangga
Besarnya pendapatan rumah tangga responden dalam penelitian ini bervariasi. Pendapatan rumah tangga adalah jumlah dari penghasilan utama dan
sampingan yang diperoleh kepala keluarga. Besarnya pendapatan rumah tangga responden dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rumah tangga
No Pendapatan Rumah tangga Rp
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
900.000-1.400.000 4
9 2
1.400.001-1.900.000 18
43 3
1.900.001-2.400.000 8
19 4
2.400.001-2.900.000 2
5 5
2.900.001-3.400.000 7
17 6
≥3.400.001 3
7 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Tabel 9 menunjukkan tingkat pendapatan suatu rumah tangga, pendapatan rumah tangga terbanyak berada pada kisaran Rp 1.400.001-1.900.000 yaitu sebesar
43. Tingkat pendapatan rumah tangga paling sedikit berada pada kisaran Rp 2.400.001-2.900.000, yaitu sebanyak 5.
5.3.6 Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga responden yang dimaksudkan dalam penelitian ini ditentukan dari jumlah anggota rumah tangga yang terdiri dari istri, anak, dan
anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama dalam satu atap dan menjadi tanggungan. Perbandingan persentase jumlah anggota keluarga yang dimiliki
responden tercantum pada Tabel 10. Tabel 10 Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga
No Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Responden Frekuensi
Persentase 1
2 orang 1
2 2
3 orang 10
24 3
4 orang 12
28 4
5 orang 8
19 5
6 orang 7
17 6
7 orang 2
5 7
Lebih dari 7 orang 2
5 Jumlah
42 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga terbanyak dalam penelitian ini adalah yang berjumlah 4 orang dengan persentase sebanyak 28 dari