Uji G Pengujian Hipotesis

Bekasi untuk meminimalisasi dampak dari banjir rob menyebabkan masyarakat berinisiatif sendiri untuk melakukan pencegahan terhadap banjir rob. Sub bab ini mengkaji tentang strategi-startegi adaptasi yang dapat diterapkan di Pesisir Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi dalam meninimalisasi dampak dari banjir rob. Jenis-jenis strategi adaptasi diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Jenis strategi adaptasi ini diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kampung Pondok. Identifikasi mengenai alternatif-alternatif strategi adaptasi terhadap banjir rob dalam penelitian ini menggunakan model kehijakan Metode Perbandingan Eksponensial MPE. Penentuan kebijakan MPE ini dilakukan berdasarkan wawancara dengan para pakar yang kemudian dijadikan sebagai bangunan dalam pengambilan keputusan untuk sebuah kebijakan adaptasi bencana banjir rob. Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam MPE Marimin 2004 adalah: 1. Menyusun alternatif-alternatif keputusan Pada penelitian ini, alternatif keputusan yang dipilih adalah menentukan strategi adaptasi yang dapat diterapkan di Pesisir Kecamatan Muara Gembong berjumlah empat elemen adaptasi bencana yang diharapkan dapat diterapkan sebagai adaptasi banjir rob. Sesuai dengan keempat elemen adaptasi tersebut, maka diperoleh empat alternatif keputusan yang akan disusun dalam perancangan analisis MPE. Alternatif-alternatif keputusan tersebut adalah:  Penanaman dan perawatan mangrove di sekitar pantai;  Pembuatan Alat Pemecah Ombak APO;  Pembuatan Tembok Penahan Tanah TPT di sepanjang sungai;  Relokasi tempat tinggal. 2. Menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan Penentuan kriteria keputusan merupakan faktor penting dalam mendapatkan sebuah keputusan yang tepat dan mampu menggambarkan indikator penting dari sebuah kebijakan. Semakin baik kriteria yang dapat ditentukan, maka keputusan yang dihasilkan pun akan lebih baik sehingga pada akhirnya kebijakan yang dihasilkan akan tepat sasaran. Pada analisis MPE ini, ditentukan sebanyak empat kriteria keputusan yang akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam bentuk adaptasi terhadap banjir rob. Masing-masing kriteria keputusan adalah: a Kesesuaian dengan SDM lokal. Hal tersebut penting, mengingat dalam penerapan bentuk adaptasi, masyarakat setempat adalah yang paling pertama dan utama terlibat dalam penanggulangan bencana yang terjadi. b Efektivitas teknis. Apakah alternatif adaptasi ini efektif dalam memecahkan masalah akibat banjir rob dan memberikan manfaat kepada masyarakat yang diperoleh berdasarkan hasil pendapat para pakar dan masyarakat maupun tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Pakar yang dijadikan responden adalah para pengambil kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan kelautan, penanggulangan bencana daerah dan kehutanan. Jumlah pakar tersebut adalah 5 orang: 1 orang dari Kepala Bidang Pencegahan dan Rehabilitasi Badan Penanggulanggan Bencana Daerah BPBD Kab Bekasi, 1 orang dari Kepala Bidang Sumberdaya Laut dan Pesisir Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Bekasi, 2 orang dari Kepala Bidang Rehabilitasi Mangrove Dinas Kehutanan Kab. Bekasi, dan 1 orang dari Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi c Ketersediaan dana. Ketersediaan dana merupakan pertimbangan utama sebab segala tindakan yang dilakukan dalam penanggulangan bencana membutuhkan biaya yang besar. d Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan adaptasi. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan alternatif strategi adaptasi. Semakin cepat waktu penyelesaian maka akan strategi adaptasi tersebut menjadi efektif untuk dapat segera digunakan. 3. Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan Tingkat kepentingan ditentukan dengan menentukan besarnya bobot dari masing-masing kriteria yang ada. Penentuan besarnya bobot ini dilakukan melalui persepsi dari pakar dan masyarakat. Angka pembobotan ditentukan berdasarkan skala ordinal dengan skala 1 sampai 3 Ruswandi et al. 2008. Bobot 1 berarti kriteria tersebut tidak penting, bobot 2 berarti penting dan bobot 3 berarti sangat penting.